"Tuan Hyun Bin, transaksi kartu kredit anda dipergunakan dalam jumlah besar. Kami butuh konfirmasi dari anda, apakah taransaksi itu memangboleh anda sendiri?"
"Tunggu sebentar." Hyun Bin mengangkat tangan keatas melambai tangan pada taxi yang lewat. "Aku tau transaksi itu. Berapa jumlahnya?--baiklah tidak masalah. Trimakasih."
Hyun Bin menutup ponselnya dan berjalan mendekati taxi yang berhenti. Pintu mobil terbuka bersamaan dengan ia yang hendak membuka, seorang wanita tampak keluar dengan tergesa-gesa dan kemudian setengah berlari dengan telepon yang menempel diantara telinga dan pundaknya.
Hyun Bin mengernyit dan bergegas masuk. Namun, tidak lebih tiga detik kemudian, suara jeritan terdengar bersamaan dengan sebuah tas yang melayang dan mendarat di trotoar.
Hyun Bin menegakkan tubuh, dan melihat kearah sumber suara. Seorang remaja melintas tanpa rasa bersalah disampingnya dan Hyun Bin hanya melirik remaja itu.
Ia kembali melihat wanita tadi terlihat mengembus napas dengan kasar, sambil mengumpulkan barang-barangnya yang berserakan.
Hyun Bin menaikan alis ketika melihat wanita itu mengejar sebuah kertas yang tertiup angin dengan panik. Dengan cepat Hyun Bin menangkap kertas itu.
"Terimaka--"
Hyun Bin menjauhkan kertas itu dari jangkauan wanita itu. "Nominal struk ini hanya, sepuluh ribu won, mengapa kau bersusah payah menangkapnya?" Tanya Hyun Bin dengan nada heran.
"Struk ini buat ditukar, makanya aku harus mengejarnya." Jawab wanita itu sambil mengambil kertas struk dari tangan Hyun Bin. "Terima kasih." Wanita itupun berbalik pergi, membuat
Hyu Bin menggeleng pelan sambil tersenyum geli. Hyun Bin segera masuk kedalam taxi.Sebuah buku Jurnal bersampul kuning menarik perhatiannya. Dia mengambilnya dan berfikir itu milik wanita tadi. Tapi taxi sudah melaju meninggalkan tempat itu
*********
Hyun Bin melangkah masuk ke gedung VR Trade dan bertemu dengan seniornya ketika berdiri didepan lift berdinding kaca yang
Siap meluncur kelantai atas perusahaan.Hyun Bin menuduk formal, "selamat pagi." Sapanya kemudian.
Senior itu menoleh. "Hyun Bin. Hari ini adalah hari perhitungan keuntungan di musim ketiga, kau tidak lupakan?"
Hyun Bin menyungging senyum miring. "Bagaimana aku bisa lupa. Aku masih kalah dari senior dua belas juta. Jika ingin mengejarnya sekaligus, itu cukup sulit. Kenapa?" Hyun Bin menjejalkan tangan kedalam saku dan melirik pria disampingnya. "Apa aku harus mengucapkan selamat terlebih dahulu atas terpilihnya menjadi ceo perusahaan ventura dan investasi?"
"Di lingkup ini, siapa yang tidak kenal namamu."
Hyun Bin menekan tombol lift dan tersenyum.
"Bagimu dua belas juta, hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk mendahuluiku." Pintu lift terbuka dan mereka masuk. "Ku dengar kau ingin mengoprasikan J3467?"
Hyun Bin tersenyum, "itu hanya berita palsu." Mereka saling menatap. "Tenang saja, aku tidak berminat." Lanjut Hyun Bin kemudian.
<><><><><>
Tifany setengah berlari memasuki ruang produksi dan mendatangi sebuah meja. "Manager Robin, yang kemarin tentang foto yang ditambah fitur gambar tangan, apa bisa kau selesaikan hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bin Meets Jin (End)
FanfictionBenci menjadi awal dari kisah ini dan cinta tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini di tulis untuk merangkai asa menjadi nyata, walau kenyataanya belum tahu kapan dan dengan siapa akan berlabuh. Berharap kalian dapat merasakannya walau s...