Dosa terindah (21+)

1.4K 54 106
                                    

WARNING!!!
YANG MASIH NAK KANAK HARAP DI SKIP CHAPTER INI YA. KALAU MASIH PENASARAN, TANGGUNG SENDIRI AKIBATNYA.
SELAIN ITU, BUAT JOMBLO, PEJUANG LDM (LONG DISTANCE MARRIAGE) BOLEH SKIP JUGA CHAPTER INI SEKIRANYA MERUNTUHKAN JIWA DAN RAGA.

----------o0o----------

Ye Jin sedikit terperangah saat melihat Hyun Bin ketika ia membuka pintu. Pria itu menggunakan tuxedo hitam licin, kemeja putih bersih, dan dasi yang sedikit miring. Rambutnya sedikit berantakan di bagian depan  seolah dia sudah menyugar dengan gugup ke sela-selanya sebelum kedatangan Ye Jin.

"Kau memesona Ye Jin ssi."

Ye Jin tersenyum canggung dan merasakan mata Hyun Bin mencari kulit telanjang di balik  gaunnya.

Sebuah mobil penjemput sudah menunggu, mobil itu memang di sediakan pemilik vila untuk para tamu undangan, mengingat ukuran vila yang luas.

Hyun Bin mengulurkan tangan untuk membantunya naik ke mobil dan Ye Jin menyambut uluran tangan itu dengan sedikit canggung. Satu tangan lagi di gunakan untuk mengangkat sedikit gaun indahnya agar tidak nyangkut di sela-sela mobil.

Ye Jin bersandar untuk menikmati perjalanan. Kegugupannya mulai berdansa dengan lambat  menuruni tulang punggungnya dan  menuju ujung jemari yang di ketukannya di atas kursi.

Mereka tiba di depan gedung tempat berlangsungnya acara. Hyun Bin segera turun dan berjalan cepat menuju sisi wanita itu, ia mengulur tangan untuk membantu Ye Jin turun.

Ye Jin sedikit terlonjak ketika Hyun Bin menempelkan satu tangan ke lekukankan punggungnya yang tidak tertutup gaun untuk mendampingi wanita itu masuk  ke dalam. Hebatnya Ye Jin tidak melancarkan tinju. Walaupun di lihat dari cara wanita itu memegang tasnya, dia jelas ingin melakukannya.

Hyun Bin mencondongkan tubuh, di hadiahi aroma strawbery kulit wanita itu. "Senyum, sayang." Bisiknya.

Ye Jin berbalik kepadanya, dan Hyun Bin besyukur tatapan tidak dapat benar-benar membunuh.
Ye Jin memasang senyum manis, tapi ekspresi itu tidak sampai ke matanya.

"Apa aku terlihat bodoh saat ini?."

"Tidak. Kebodohan juga punya karakteristik." Jawab Hyun Bin sambil terus mendorong Ye Jin berjalan. Sesekali dia menunduk formal dan tersenyum saat berpapasan dengan rekan kerjanya. Tak jarang dia pun berhenti sejenak, bersalaman sekaligus berbasa-basi.

"Apa maksud mu?." Ye Jin mendesis di antara kerumunan orang.

Bayangan seulas senyum menjumpai bibir pria itu, menimbulkan pusaran berbahaya di perut Ye Jin.  "Maksud ku jika kau punya ciri khas, semua orang akan mengingat mu. Kau sudah melakukan yang terbaik. Santai saja, nikmati pestanya."

"Bagaimana jika aku melakukan kesalahan?. Jujur saja, baru kali ini aku menghadiri pesta kalangan atas."

Hyun Bin menariknya merapat ke tubuh pria itu, menjauh dari pelayan yang hampir menabraknya, membuat pusaran berbahaya di perut Ye jin  melakukan salto.

"Jangan takut. Selama kau bersama ku, kau akan baik-baik saja." Kata Hyun Bin, nada suaranya pelan dan menggoda.

"Dasar pria---"

"Aku memang pria Ye Jina, dan aku senang kau menyadarinya." Sela Hyun Bin sambil menyunggingkan senyum yang begitu seksi sampai tulang-tulang Ye Jin seakan meleleh.

Ye Jin menelan ludah, kata-kata yang mai di ucapkan tertelan begitu saja saat melihat senyum itu.

Hyun Bin berputar menjauhinya dan kembali dengan gelas yang berisi Sparkling water.
"Untuk mu."

When Bin Meets Jin (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang