Aku pasti sudah gila, aku merindukanmu sepanjang hari
-----Kim Jaehwan-----
Ye Jin segera, tanpa bersuara, kembali menatap Hae In, lelaki yang berlutut tepat di hadapannya. Ye Jin menarik dirinya kembali dari tempat berbahaya yang baru saja di kunjungi oleh pikirannya.
Hae In mengulang pertanyaannya."Mau kah kau menikah denganku?."
Jung Hae In, seorang pria yang sudah bersamanya selama tiga tahun terakhir ini. Yang masa depannya bagai telah dipetakan. Ia tak mampu menyakiti hati pria ini. Selain itu, di sisi sana, seorang wanita tersenyum tulus melihat kebahagian didepan matanya. Menggegam erat tangan kekasihnya, seolah-olah dia juga menginginkannya di posisi Ye Jin sekarang. Tidak, Ye Jin tidak boleh egois memikirkan dirinya sendiri. Baik Hae In dan Ji Hye, ia tidak ingin menyakiti mereka berdua.
Ye Jin segera mengambil kotak cincin yang di pegang Hae In, dan dengan gemetar menyematkan sendiri di jari manisnya.
"Ye Jina, mau ku bantu memakainya." Kata Hae In yang membuat Ye Jin tersadar.
Ye Jin berdiri dan segera memeluk Hae In. Berjuang agar tidak membiarkan Hyun Bin melihat betapa gemetar tubuhnya ketika menyematkan cincin di jarinya sendiri. "Ya, tentu saja." Ye Jin menjawab, tidak mengacuhkan otot-otot yang terasa bagai terbakar ditangannya.
Mengabaikan mata Hyun Bin yang menatapnya begitu lekat. "Sudah pasti. Ayo kita menikah secepatnya Hae Ina. Aku mohon."
Kata Ye Jin serak, ia mencuri pandang ke arah Hyun Bin. Matanya berfokus ke mata Ye Jin dengan ketajamanan yang membuat lemas.Hyun Bin menelan ludah dan melawan desakan hatinya untuk meraih Ye Jin dan membawa kabur wanita itu dari situasi tidak menguntungkan ini. Tangannya terkepal di sisi tubuhnya. Namun ia menekan dalam-dalam emosi yang mengusik perasaanya dan memandang Ye Jin. Akhirnya Hyun Bin hanya bisa mendesah pelan diringi senyum penuh luka. Di dalam hati menertawakan kebodohannya yang terlalu berharap bahwa Ye Jin akan memilihnya.
Setelah momen yang singkat, ketika udara di sekitar mereka serasa bergetar oleh ketegangan dan kesadaran terhadap satu sama lain, suara Hyun Bin yang tercekat perasaan tidak berdaya, namun akhirnya berhasil berkata.
"Selamat untuk kalian, Hae In dan Son Ye Jin." Ada nada gemetar saat namanya disebutkan. Hae In melepas pelukan Ye Jin. "Semoga kalian bahagia. Maaf aku harus pergi karena ada kepentingan yang harus ku tangani."
"O!, begitu ya. Bahkan kita belum memulai untuk makan." Kata Hae In terlihat bingung.
"Maafkan aku...lain kali aku yang akan mengundang kalian makan malam." Tukas Hyun Bin, lalu ia berbalik dan melangkah keluar. Ji Hye yang melihat itu merasa tidak enak hati dengan Hae In dan Ye Jin. "Maafkan Hyun Bin, mungkin dia memang sedang terburu-buru. Kalau begitu...aku permisi." Ji Hye menunduk formal, lalu keluar menyusul Hyun Bin.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bin Meets Jin (End)
FanfictionBenci menjadi awal dari kisah ini dan cinta tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini di tulis untuk merangkai asa menjadi nyata, walau kenyataanya belum tahu kapan dan dengan siapa akan berlabuh. Berharap kalian dapat merasakannya walau s...