Bisakah aku bangun dari mimpi panjang ?
Saat dimana aku mengenalmu
Cintaku yang tanpa nama
Mungkin telah dimulai---If you, Seojong Gugudan---
Ye Jin menjepret tepian kertas-kertas yang baru saja di cetaknya untuk di bagikan pada rapat esok harinya menjadi satu dan bersandar ke kursinya. Sambil mengerang pelan, ia merenggangkan lengannya kebelakang kepala dan memutar lehernya ke kiri dan ke kanan, melemaskan otot-otot yang menegang setelah duduk berjam-jam menyelesaikan tugasnya.
Ye Jin segera mematikan komputernya. Ye Jin melirik jam di tangannya. Sudah larut malam, dia baru saja menyelesaikan lemburnya hari ini.
Notifikasi ponselnya berbunyi ketika ia menyesap teh nya yang terakhir. Dengan malas ia mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya.
"Apa kau sudah pulang?, maaf ya, tadi aku pulang duluan. Berdasarkan rencana kita, sabtu ini kita akan mencari rumah"
Ye Jin menaruh kembali ponselnya, lalu bersiap-siap untuk pulang. Ponselnya berdering,
Ye Jin melirik untuk melihat siapa yang menelpon. Dia segera mengangkatnya."Halo."
"Kau dimana?." Sapa Hyun Bin tampa mengucapkan halo.
"Hyun Bin?." Kening Ye Jin berkerut walau pria itu tidak melihatnya.
"Iya?, kau ingin bertemu?. Hyun Bin menggoda.
"Tutup mulut mu" jawab Ye Jin dengan kesal. Lalu menutup telepon dan meletakkan ponselnya dengan keras.
Dalam hitungan detik, ponselnya berdering kembali. Ye Jin segera memencet tombol reject.
Ia kemudian memberi nama 'mesum' pada kontak nomor tadi.Kembali, ponselnya berdering, nama dilayarnya membuat Ye Jin menarik napas dalam untuk menahan emosinya. Diangkatnya telepon itu, memejamkan mata, dan menekan tombol terima.
"Kau ini kurang kerjaan ya, dasar mesum. Berhentilah menelepon ku. Jika kau terus menggangguku, aku akan melaporkanmu ke polisi." Ye Jin menutup dengan kesal dan melempar ponselnya begitu saja ke meja.
"Aku sudah kesal harus kerja lembur, ada orang gila yang membuatku marah, begitu menyebalkan." Gerutuk Ye Jin.
Hyun Bin bersandar pada kaca lebar yang memisahkannya dari kejatuhan setinggi tiga puluh lantai. Pandangannya masih tertuju pada layar ponsel yang baru saja di putus sambungannya oleh Ye Jin. Hyun Bin melirik jam tangannya. Sudah waktunya pulang.
Ye Jin melangkah kan kaki perlahan, satu tangannya memegang segelas vanilla latte panas yang di belinya didekat toserba kantor. Sepanjang jalan ia melihat kendaraan yang masih banyak berlalu lalang orang-orang yang berjalan begitu cepat, mungkin mereka ingin segera sampai di rumah.
Ye Jin berhenti di sebuah taman bermain yang biasa di lewatinya. Tergoda untuk duduk di sebuah ayunan yang tidak ada penghuninya.
Setelah duduk dengan nyaman, sambil mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat langit gelap. Tidak ada tampak satu bintang pun disana. Ye Jin mendorong perlahan ayunan yang di dudukinya. Kedepan, kebelakang.
Ye Jin menikmati permainan ini sampai ia merasa, laju ayunan ini sedikit lebih cepat. Seperti ada yang menarik dan mendorongnya. Ye Jin diam,....Ye Jin takut.....tapi dia juga ingin tahu siapa pelakunya.Akhirnya Ye Jin memberanikan diri melihat ke belakang. Matanya membulat seketika dan reflek membuatnya melompat saat ayunan itu masih bergerak. Tapi pendaratannya tidak mulus hingga membuat ia terpelesat.
Ye Jin sudah pasrah jika harus menghantam tanah, tapi sebuah tangan kuat menarik lengannya dengan cepat dan Ye Jin pun masuk kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bin Meets Jin (End)
FanfictionBenci menjadi awal dari kisah ini dan cinta tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini di tulis untuk merangkai asa menjadi nyata, walau kenyataanya belum tahu kapan dan dengan siapa akan berlabuh. Berharap kalian dapat merasakannya walau s...