Pesta perjodohan

671 43 80
                                    

Aku mulai menyukai orang seperti dirimu, Diriku yang seperti ini, apakah itu mengganggumu?

Loveship


Malam semakin larut, ketika Ye Jin bergegas keluar dari apartement Hae In. Ia memandang sekelilingnya. Kota Seoul masih belum menunjukan tanda-tanda mengantuk. Jalanan masih dipenuhi pejalan kaki dan kendaraan yang berlalu lalang.

Ye Jin berjalan sendirian sambil memikirkan apa yang sebenarnya dia alami. Pandangannya tertuju pada taman bermain dihadapannya. Tergoda untuk duduk disalah satu ayunan yang di sediakan, Ye Jin bergegas menaikinya.

Sementara tidak jauh dari Ye Jin, Hyun Bin berdiri memandangi gadis itu, tidak mengira akan bertemu dengannya lagi. Perlahan ia mendekati Ye Jin.

Saat mengambil ponselnya dari dalam saku bajunya, tidak sengaja Ye Jin menjatuhkan uang koin. Dengan cepat ia mengambilnya dan bergeming saat melihat sepasang Kaki berdiri dihadapannya. Matanya menyusuri siapa pemiliknya.

Hyun Bin berdiri dengan senyum menawannya. Ketampanannya bertambah seiring dengan kaus berlengan pendek warna biru donker yang menonjolkan bentuk tubuhnya, serta jeans yang menggantung dipahanya yang berotot.

Mata Ye Jin seketika berubah garang saat tahu siapa yang dilihatnya. "Kau lagi, apa sih mau mu?." Ada sikap permusuhan terang-terangan dalam suara wanita itu. Semakin menarik saja.

Hyun Bin serta merta tersenyum, dengan luwes menutupi keterkejutannya.
Ye Jin bangkit dari ayunan dan mencoba melewati lelaki itu. Tapi Hyun Bin langsung bergerak menghalangi jalannya. Ye Jin mendongak memandang lelaki itu garang.

Wajah lelaki itu cukup tinggi diatasnya, dan ia baru menyadari betapa pria ini begitu sempurna. Tingginya mungkin 185 sentimeter, bahunya bidang, kakinya langsing panjang, dan pinggulnya ramping. Pemuda berandalan. Ye Jin langsung sebal begitu melihatnya.

Ia kembali mencoba menerobos pertahan Hyun Bin. Tapi pria itu dengan angkuh tetap menghalangi jalannya. Wajahnya menyungging senyum yang menawan. karena tubuh pria itu lebih besar darinya, akhirnya mau tidak mau Ye Jin menyerah dan duduk kembali di ayunan.

Hyun Bin menunggu senyuman balasan wanita itu, menunggu sikap kakunya merileks. Tapi tak ada apapun.

"Apa yang sebenarnya kau ingin kan dariku?." Tanya Ye Jin dengan kesal.

Hyun Bin menegapkan diri dan maju selangkah lebih dekat. Membiarkan sosoknya lebih unggul mengirimkan pesan tampa suara.
"Jangan bertanya dengan nada seakan-akan aku ini akan menyakitimu. Kau masih berhutang kopi denganku."

Perut Ye Jin serasa melilit, dan sarafnya seolah terentang sampai nyaris putus.
"Hati-hati, aku bisa menuntut mu."

"Ya tuhan, wanita ini." Hyun Bin membatin seraya menggeleng.
Hyun Bin merasa kalah berdebat dengan gadis yang satu ini. Tingkahnya terlalu unik hingga tidak mudah ditebak.

"Son Ye Jin nim, kita bertemu tiga kali dalam sehari. Tidak kah kau pikir ini sebuah takdir?."

Dahi Ye Jin berkerut, ia memutar bola matanya, kesal dengan omong kosong pria itu.

"Juga..." Hyun Bin menepatkan kartu namanya tepat di depan wajah Ye Jin. "Kau tidak tau nama ku, bagaimana kau menuntutku?." Satu alisnya terangkat.

When Bin Meets Jin (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang