Bimbang

516 35 53
                                    

Ye Jin ssi." Suara Hyun Bin menghentikan langkah Ye Jin saat hendak meninggalkannya.

Tidak, jangan menoleh Son Ye Jin, kendalikan dirimu.

"Ye Jin ssi, aku tahu kau menekan dirimu sendiri. Aku juga berusaha keras mengontrol diriku sendiri. Tapi sekarang, setiap hari, setiap kali aku melihatmu, aku tak mampu mengucap apapun, aku bahkan tak bisa melakukan apapun. Ini benar-benar mengganggu kepribadianku. Ye Jin ssi, kapan kau akan menghadapi dirimu sendiri?"

Ye Jin mendesah pelan, rasa dingin menyarang. "Maafkan aku."

"Ye Jin ssi..."

"Maafkan aku, kita hanya bisa berteman. Hanya berteman."

"Kita hanya bisa berteman." Hyun Bin mendekatinya. Ia mengamit sebelah bahu Ye Jin dan memutar tubuh wanita itu. "Apakah laki-laki dan perempuan bisa berteman?. Karena setahu ku, tidak ada istilah pertemanan atau persahabatan di antara pria dan wanita dewasa."

"Ada!. Itu kita." Suara Ye Jin serak dan kasar, ia berusaha memalingkan wajah atau menunduk.

Hyun Bin dengan lembut mengangkat dagunya supaya bisa mencermati wajahnya. "lalu, bisakah kita menjadi teman terbaik?."

Ye Jin berjuang agar tetap tenang dan tegar, ia membenci rasa tidak berdaya yang menyelimuti dirinya. Ia menarik napas dalam lalu mengambil tangan Hyun Bin dan membuatnya berjabat tangan.

"Sahabat." Gumanya pelan.

Mata mereka saling terkunci, air mata menusuk-nusuk mata Ye Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata mereka saling terkunci, air mata menusuk-nusuk mata Ye Jin.
Ye Jin menarik tangannya kemudian. Saat dirinya berbalik untuk melangkah pergi, Hyun Bin menarik tangannya dan menghela punggung ke tubuh pria itu. Satu tangan kokoh merangkul sarang rusuknya, tepat di bawah payudaranya, sedangkan yang satu lagi memeluk bahunya.

 Satu tangan kokoh merangkul sarang rusuknya, tepat di bawah payudaranya, sedangkan yang satu lagi memeluk bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adrenalin terpompa keseluruh pembuluh Ye Jin. Ia langsung berusaha menyingkirkan tangan pria itu, namun keduanya seperti sabuk baja. Ditempat ini hanya ada mereka berdua.

"Hyun Bin..."

"Sebentar saja, aku mohon."

Ye Jin menelan ke bimbangan dan rasa tak berdaya. Kenapa dia tidak mampu menolak pria ini. Ia berperang batin dengan emosi-emosi menggelegak di lubuk hatinya. Lalu perasaan tidak setuju menyeruak ketika ia melihat jari manisnya yang tersemat cincin pemberian Hae In.

When Bin Meets Jin (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang