Hyun Bin menyinggung senyum miring ketika matanya bertemu dengan Ye Jin. Ahh, takdir sedang mempermainkan mereka sekarang, atau...mereka memang di takdirkan berjodoh?.
Ye Jin tidak salah lihat kan?, Hyun Bin adalah perwakilan dari perusahaan yang menaungi proyek besar kantornya saat ini.
Gila!, dia bisa gila!.
Ye Jin tidak percaya, dia benar-benar tidak menduga hal ini. Bagaimana bisa.
Sial.
"Selamat datang Hyun Bin Daepyonim. Aku harap perjalanan mu kesini lancar." Mikaila menyapa dengan senyum manis sambil mengulurkan tangan yang di sambut hangat oleh Hyun Bin.
"Halo, akhirnya kita bertemu. Kau bisa memanggilku Hyun Bin."
"Dengan senang hati Hyun Bin nim, silahkan duduk."
Hyun Bin mengangguk, lalu berjalan memutari Mikaila untuk duduk di sisi kanan wanita itu.
"Hyun Bin nim, aku akan memperkenal kan mu pada tim ku. Yang baju biru itu Tifany."
Tifany bangkit dari duduk nya dan menunduk formal.
"Lee Elijah."
Elijah berdiri dan menunduk formal dengan senyum tipis.
"Dan manager proyek kami, Son Ye Jin.".
Mata Hyun Bin menyipit, menantang Ye Jin saat seolah sudah menduga reaksi wanita itu terhadapnya.
Ye Jin terus mengarahkan tatapan pada ke file di hadapannya. Ia belum siap memandang wajah Hyun Bin.
"Son Ye Jin, kenapa kau tidak berdiri." Bisik Mikaila saat menyadari Ye Jin duduk mematung.
Mendengar teguran itu, dengan malas Ye Jin berdiri dan melihat Hyun Bin dengan ekspresi datar.
"Ijinkan aku memperkenal kan anggota tim ku." Kata Hyun Bin, mata tajamnya tidak lepas dari Ye Jin." Ini park Hwang, ini Yoona, dan ini Alex. Mereka akan membantu saya dalam pekerjaan proyek ini, karena sekarang proyek ini merupakan prioritas utama kami. Jadi selama beberapa bulan kedepan, saya akan sering berada di cell company."
Oh, tidak. Ini benar-benar musibah.
Ye Jin mengembus napas muak dengan pelan. Entah kenapa kalimat terakhir Hyun Bin membuat perasaanya tidak nyaman. Perlu di garis bawahi sangat tidak nyaman.
Bertemu kembali dengan Hyun Bin tidak pernah ada dalam pikiran Ye Jin. Dan tanpa diduga kini mereka berdua justru tengah duduk bersama, saling berhadapan, seolah tidak ada yang pernah terjadi di masa lampau antara mereka berdua.
"Ye Jin ssi, duduk" bisik Mikaila dengan sedikit jengah melihat wanita itu lagi-lagi diam mematung.
Ye Jin yang sedari tadi diam membulatkan mata dan menatap Mikaila dengan serius.ia memdesah peelahan sebelum akhirnya berkata, "Sajang nim, aku ingin mengundurkan diri dari proyek ini." Kalimat itu keluar dengan nada pelan. Sopan, tapi menyiratkan tanda perang yang jelas.
Pernyataan itu membuat semua yang ada di ruangan itu terkejut. Mata Hyun Bin membulat sempurna saat menatap Ye Jin. Perempuan di hadapannya ini sama sekali tidak berubah, suka membangun kendali diri yang besar.
"Ye Jin ssi, CEO yang membentuk langsung tim ini. Jika kau ingin mengundurkan diri. Katakan sendiri pada CEO kita." Mikaila menatap Ye Jin, sangat marah, lalu menatap Hyun Bin malu.
Wanita itu mengangguk pelan, ia mulai merapikan barangnya. "Baiklah, tidak masalah." Ujar Ye Jin santai.
Mikaila berdiri dari kursinya sambil melemparkan tatapan intimidasi dan senyum tipis yang mengandung racun.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bin Meets Jin (End)
Fiksi PenggemarBenci menjadi awal dari kisah ini dan cinta tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini di tulis untuk merangkai asa menjadi nyata, walau kenyataanya belum tahu kapan dan dengan siapa akan berlabuh. Berharap kalian dapat merasakannya walau s...