33. Baru Akan Dimulai ❄️

1.9K 125 38
                                    

a/n: seperti biasa jangan lupa vote★ dan komen, terimakasii^^

❄️ My Ice Husband ❄️

"AW! Sakit Ay!" Afifah menjerit kecil ketika Ayla menekan pergelangan kaki kanannya.

Ayla mendengus kesal. "Makanya, bambank kalo jalan teh liat-liat!"

Afifah menekuk bibirnya. "Ya namanya juga pengen cepet-cepet ketemu lo kan. Mana tau gue juga kalo disitu ada batu."

Ayla memutar bola matanya jengah. "Alasan aja Lo."

Afifah baru ingin membalas perkataan Ayla jika saja tidak ada Alfha yang tiba-tiba muncul dan memberikan Afifah minuman dingin.

"Lain kali hati-hati, Fah."

Afifah mengangguk sambil tersenyum canggung. "Eh i-iya, Al."

Ayla hanya menatap mereka berdua bergantian. Lalu terbesit ide di otaknya yang langsung menimbulkan senyum di bibirnya. "Eh, Al tolong urutin ni kakinya Afifah ya? Keseleo kaki dia. Gue ada urusan bentar soalnya."

Afifah melotot pada Ayla. Ayla ngapain coba??

Ayla mengerti maksud tatapan Afifah, tapi ia pura-pura tidak tau. "Yayaya Al? Lo gak ada kelas pagi kan?"

Alfha mengecek jam di pergelangan tangan kirinya. "Seinget gue enggak."

"Nah! Oke gue titip Afifah yak," Ayla beranjak dari duduknya tanpa menghiraukan tatapan Afifah yang seolah mengisyaratkan; sini aja dong, Ay...

"Oke."

Jawaban Alfha membuat Afifah cengo. Kenapa dia malah mau coba? Padahal kan aku udah ngehindar tadi hiks, Afifah menekuk bibirnya.

Ayla sudah beranjak pergi dari taman kampus. Kini, tinggal Alfha dan Afifah. Alfha berjongkok di depan Afifah, hendak mengurut kakinya. Tapi Afifah langsung menghindar.

"J-jangan, Al... Nanti gue obatin sendiri di rumah..,"

Kening Alfha berkerut, "Bisa emang?"

Afifah mengangguk dua kali. "Bisa dong! Kenapa enggak?" kan ada mas gue hahah, sambung Afifah dalam hati.

Alfha tersenyum kecil. "Oke. Kalau butuh apa-apa bilang gue aja."

Afifah mengangguk sambil tersenyum. "Iyaa, makasih."

Pria itu berdiri dari jongkoknya. "Mau gue anterin ke kelas?"

"Ha? Eh? enggak usah... Gak apa-apa kok. Gue bisa sendiri." Afifah tersenyum meyakinkan meskipun awalnya tadi kikuk.

"Yakin bisa?"

Pertanyaan Alfha seolah ia masih ragu bila Afifah bisa sendiri. Afifah mengangguk kuat akhirnya.

"Iyaa, Alfha ... Lagian juga gue cuma ada kelas pagi hari ini."

Alfha menghela napas panjang. "Oke. Hati-hati jalannya. Gue duluan."

Afifah mengangguk. "Iyaa, Lo juga hati-hati."

Alfha mengangguk mengiyakan. Kemudian dengan berat hati ia berbalik meninggalkan Afifah sendiri di kursi taman kampus.

My Ice Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang