13. Kesialan❄️

2.8K 144 8
                                    

          "Kesialan bisa terjadi kapan dan
   dimana saja. Mau tau apa kesalahan yang
        membuat aku bodoh? Jatuh cinta."

                                         ***

HARI ini adalah hari kesialan Afifah. Pagi ini ia bangun kesiangan karena mengerjakan laporan nya semalam. Karena hampir jam 8 pagi, Afifah terpaksa tidak mandi demi mempersingkat waktu. Sarapan saja Afifah tidak sebab Alfha sudah menungguinya di depan kosan.

"Tumben kesiangan."

Afifah langsung menarik Alfha menuju mobilnya tanpa menghiraukan perkataan cowok itu. Alfha pun hanya bisa menurut.

"Al buruan dikit, ya! Gue takut kita telat ...!" Afifah panik saat Alfha mengendarai mobil.

Alfha melirik Afifah sekilas. "Abis kenapa sih Lo bisa kesiangan?" dahi Alfha mengerut.

Afifah menggigiti kuku jari telunjuknya karena takut terlambat dan dihukum.

"Gue ngerjain laporan semaleman dan gue ketiduran!" seru Afifah masih dengan panik.

Alfha menghela napas pelan. "Kenapa Lo gak minta bantuan gue sih? Kan semalem gue ke rumah Lo."

Afifah menenggelamkan wajahnya di telapak tangannya. Ia benar-benar panik dan takut sekarang.

"Gue lupaaa ...."

Alfha hanya bisa memaklumi Afifah karena memang gadis itu pelupa. Alfha juga tak sempat mengingatkannya semalam.

"Cepetan dikit, Al ... gue beneran takut telatt!" desak Afifah sambil sesekali melirik arlojinya.

"Iya ... ini udah cepet."

Dalam hati, Afifah memanjatkan doa semoga dirinya dan Alfha tidak terlambat. Dan Afifah harap, Allah mengabulkan doanya.

❄️❄️❄️

Sampai di kelas Afifah langsung menuju bangkunya. Beruntungnya, dosen yang mengisi materi belum memasuki kelas.

Afifah akhirnya bisa bernapas lega, meski ini sudah masuk, tetapi hoki masih berpihak padanya. Alhamdulillah ....

Ayla yang memang duduk di sebelah kanan Afifah bertanya pelan padanya, "kenapa telat Lo?"

"Gue lupa ngerjain laporan," bisik Afifah pelan juga.

Ayla berdecak mengejek. "Makanya ... pacaran mulu' sih Lo."

Afifah mengernyitkan keningnya dalam. "Siapa coba yang pacaran?"

Ayla tak lagi menjawab Afifah sebab dosen mereka sudah datang. Suasana kelas pun jadi hening karenanya.

Selama dosen mereka memberikan materi tentang sastra dan film, Afifah sama sekali tak bisa konsen. Padahal, ini adalah mata kuliah favoritnya. Mata Afifah yang mendadak menjadi berat membuatnya sesekali memejamkan mata dan membukanya secara tiba-tiba karena takut ada yang melihat, apalagi bila si dosen yang melihatnya. Bisa-bisa, tamat riwayatnya.

Tring!

Mata Afifah langsung terbuka lebar. Oh my
Afifah menunduk melihat ponselnya yang berada di laci. Semua mata yang ada di kelas menatap Afifah. Termasuk Ayla dan sang dosen, Miss Aleta.

Afifah menelan saliva gugup. Riwayat Afifah benar-benar tamat sekarang. Pipi Afifah memanas. Malu.

"Ponsel siapa itu?" tanya Miss Aleta datar.

Afifah meneguk salivanya sekali lagi. Ia harusnya ingat bila Miss Aleta jika sedang memberikan materi terlalu serius dan jarang ramah. Beginilah jadinya.

My Ice Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang