24. Who Him? (2) ❄️

1.9K 132 7
                                    

SEORANG pria berbalut jas hitam memandangi ponselnya. Sudah dari lima menit yang lalu, chatnya belum juga di balas oleh Afifah. Dibaca pun tidak.

Fathur jadi khawatir. Apalagi sudah satu jam berlalu ia menunggu Afifah di butik. Namun, yang ditunggu tidak kunjung datang juga.

"Apa terjadi sesuatu sama dia?"

Pikiran aneh mulai muncul di benak Fathur.  Beginikah rasanya khawatir dengan seseorang? Perasaan tidak tenang dan cemas.

Pria tampan itu berdiri dan segera keluar dari butik. Ratna yang baru keluar dari ruangannya langsung berjalan cepat mengejar anaknya itu.

"Ehh... Fathur! Mau kemana?"

"Cari fiance!" jawab Fathur tanpa menghentikan langkahnya.

Ratna yang sudah berdiri di depan pintu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu tersenyum tipis.

"Hati-hati, ya!"

Fathur hanya mengacungkan jempolnya dan langsung melesat menggunakan mobilnya.

❄️❄️❄️

Sampainya di tempat yang ia tuju, Fathur segera menuju kamar kost Afifah. Ia mengatur napas terlebih dahulu sebelum mengetuk pintu.

Tangan Fathur sudah mengepal dan hendak mengetuk, namun pintu tiba-tiba terbuka dan memunculkan pria asing bersama Afifah.

Afifah yang sedang memegang lengan pria asing itu terlihat oleh mata Fathur. Tatapan dingin dan wajah datarnya mulai di pasang.

"Ohh jadi Lo yang namanya Fathur?" Rizky to the point.

"Kalo iya, kenapa?"

Afifah merasa akan terjadi perang sebentar lagi. Ia ingin menghentikan tapi Rizky tidak mengizinkannya sesuai kesepakatan.

Rizky menyeringai sinis melihat Fathur yang dingin. Boleh juga.

Tanpa aba-aba, lengan panjang Rizky melingkar di bahu Afifah. Fathur yang melihat itu berusaha menahan api cemburunya. Afifah yang merasakan Fathur  semakin menatapnya dingin dan sedikit ... menatapnya tajam meneguk salivanya susah payah.

"Afifah pacar gue."

Fathur menaikkan sebelah alisnya. Tak percaya. Ia melirik Afifah sekilas. Wajah Afifah saja tidak menunjukkan jika pria asing di sebelahnya adalah pacarnya.

Tangan Fathur menarik Afifah keluar dari rangkulan Rizky hingga Afifah yang tidak siap ditarik tak sengaja menabrak dada Fathur.

"Tapi Afifah tunangan gue."

Rizky semakin menyeringai seolah tak suka. Padahal dalam hati, "lumayan juga pertahanannya."

"Apa buktinya kalau Lo sama Afifah memang tunangan?"

Fathur menarik tangan Afifah dan tangannya. Di masing-masing jari manis mereka ada cincin yang sama.

Pria asing di hadapan Fathur itu seolah masih belum puas juga.

"Cih. Gue itu udah lama pacaran sama Afifah. Tapi kita LDR, karena gue ke London."

Fathur terdiam sebentar, lalu menggeleng singkat. "Gue gak percaya."

"Kalo gak percaya, tanya noh sama Afifah." Dagu Rizky digunakan untuk menunjuk Afifah.

My Ice Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang