47. Kebenaran Masa Lalu ❄️

1.5K 95 10
                                    

Jangan lupa tekan vote⭐
bikin cerita itu hard btw😇

Masih ada yang nungguin MIH update?

Di part sebelumnya, kan aku udah bilang ya bakal lama bat up-nya, jadi di part ini bakal panjang in sha Allah

So, bacanya pelan-pelan yaa

Happy Reading!!💓

***

FATHUR menghentikan langkahnya. "Siapa nama kakak sepupu Lo?"

Nevan ikut berhenti dan menoleh. Mulutnya terbuka hendak menjawab, tapi getaran benda pipih di saku celananya menutup mulutnya.

Setelah mengecek notifikasi di handphone-nya, Nevan menepuk bahu Fathur, "gue duluan. Kapan-kapan kalo ada waktu gue ceritain ke Lo. Siapa tau Lo kenal si cowok brengsek itu."

Fathur hanya melihat kepergian Nevan. Entah kenapa, feeling Fathur mengatakan jika kakak sepupu Nevan itu Meira.

Sementara di kampus ternama Jakarta,  Alfha yang masih dalam mode patah hati sejak kemarin menyibukkan dirinya dengan menyusun skripsi di perpustakaan.

Bayang-bayang Afifah berduaan dengan posisi wajah dekat dengan seorang pria, membuat Alfha langsung bisa menyimpulkan satu hal. Afifah tidak lagi dalam status lajang.

"Apa gue harus buang perasaan ini jauh-jauh?" tanya Alfha nelangsa dalam hati.

Pasalnya, pria itu sudah lama menyimpan perasaan untuk Afifah. Mereka dekat karena persahabatan. Memang, tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang murni persahabatan. Atau mungkin ada tapi itu sangat langka.

Alfha menutup laptopnya kala merasa fokusnya terpecah. Ia berdiri hendak keluar dari perpustakaan. Namun, atensinya menangkap seorang wanita yang kesusahan mengambil buku di bagian rak teratas.

Pria jurusan bisnis itu tergerak untuk membantunya dengan mudah.

Wanita dengan rambut di kuncir ekor kuda itu membalikkan badan untuk mengambil bukunya.

"Makasih," ucapnya pelan tanpa berani menatap mata pria yang berbaik hati membantunya.

Alfha mengangguk singkat. Ia memerhatikan wajah wanita di hadapannya. Terasa familiar.

"Saya permisi." Wanita itu hendak berjalan pergi menjauh dari Alfha sambil menunduk.

Alfha yang sudah terlanjur penasaran, menahan lengannya.

"Lo ... yang nyanyi di kafe waktu itu kan?"

Pertanyaan Alfha membuat wanita itu membeku di tempat. Ia sangat mengenali suara, dan aroma parfum ini.

Alfha.

❄️❄️❄️

"APA?!"

Nevan benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya dari orang suruhan untuk mencari dimana Afra-nya.

Nevan mengusap gusar wajahnya. Harusnya, sejak dulu Nevan menyuruh orang untuk mencari dan mengawasi Afra. Harusnya. Tapi, Nevan bodoh karena tidak memikirkan itu!

"Terus dia ada di rumah sakit mana?"

Orang suruhan berpakaian formal hitam di depan Nevan itu menjawabnya sambil menunduk.

My Ice Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang