32. Aneh ❄️

2.3K 137 24
                                    

a/n: Sebelum baca, ada baiknya untuk meninggalkan vote ★ dan koment atau paling enggak vote karna itu berarti bat buat author hehe😅✌🏻(maapkan karna upnya lama T_T)

Oke, happy reading^^

❄️ MY ICE HUSBAND ❄️

SETELAH beberapa hari absen ke kampus, akhirnya hari ini Afifah bisa masuk ke kampus lagi. Sebenarnya, kemarin dia bisa saja masuk ke kampus. Tapi ...

"Pak, Afifah ke kampus yaa," pamit Afifah sambil mengenakan sepatunya di depan pintu.

"Gausah."

Pergerakan tangan Afifah yang tengah mengikat tali sepatunya terhenti. Kepalanya perlahan terangkat. Apa ... barusan ... ia tak salah dengar? Afifah menoleh ke belakang.

"Kenapa Pak Fathur larang si?" tanyanya penasaran.

Fathur yang sibuk berkutat dengan laptopnya di depan tv, tak menoleh sedikitpun ke belakang.

"Karena saya males nganterin kamu."

Afifah cengo. Ini orang kenapa? Kan ... dia bisa berangkat sendiri atau naik taksi. Mata Afifah memicing. Pasti ni orang lagi kemasukan, pikirnya.

"Jangan ngebantah. Besok aja."

Intrupsi dari Fathur sebenarnya ingin Afifah tidak hiraukan. Tapi, ia ingat bila statusnya sekarang adalah menjadi istri Fathur dan seorang istri, tidak boleh membantah pada suami. Ya 'kan?

Terpaksa, Afifah membuka sepatunya. Dengan bibir sedikit manyun dan langkah kaki yang di hentak-hentakan karena kesal, ia berjalan mendekati pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Sementara Fathur, masih sibuk dengan laptopnya tanpa menghiraukan keberadaan Afifah. Bahkan Afifah duduk di sebelahnya sambil menyenderkan kepalanya di bahunya, Fathur sama sekali tidak mau menoleh ke Afifah. Kenapalah dia?

Afifah mengangkat kepalanya dari bahu Fathur. Matanya kembali memicing menatap pria itu.

"Gausah liatin saya gitu," ucapnya seolah tau bagaimana Afifah menatapnya.

Afifah membuang mukanya, lalu menyenderkan punggungnya kasar ke sandaran sofa sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Ngeselin bener jadi manusia."

Tanpa Afifah tau, Fathur tersenyum kecil karena tingkah dan wajah Afifah yang kesal, menurutnya lucu. Dan Fathur menyukai itu.

Hari ini, sesuai janjinya Fathur mengantar Afifah ke kampus. Tapi, karena Afifah takut menjadi pusat perhatian bila ia ke kampus di antar seseorang dengan mobil mahal, maka ia meminta Fathur untuk memberhentikan mobilnya agak jauh dari kampus.

"Kenapa?"

Afifah mendengus. Itu pertanyaan yang seharusnya tidak pria itu tanyakan, karena tadi Afifah sudah menjelaskannya berulang kali.

"Afifah nggak suka jadi pusat perhatian," jawab Afifah dengan tatapan lurus ke depan.

Fathur menghela napas. Ia tidak bisa memaksa Afifah. Karena meskipun dia ingin, tapi ia yakin Afifah tidak akan suka. Jadi, untuk kali ini ia akan menuruti Afifah dan mengalah demi gadisnya itu. Iya, gadisnya.

My Ice Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang