part 24 ~ For You

103 15 0
                                    

Suara alat detak jantung masih berbunyi nyaring menampilkan gelombang naik turun yang menunjukkan bahwa seseorang disana masih hidup walau dalam keadaan koma.

Disana ada para archeangel dan kedua sahabat eacha. Ini sudah menginjak dua hari selama eacha koma. Dan ada alasan kenapa mereka disana.

"Jadi kenapa kalian membantu kami" tanya yoongi menatap mereka satu persatu

"Maafkan kami, kami hanya terkejut waktu tapi artron menyuruh kami untuk menjaganya" jelas jin sebagai yang tertua dia harus menjelaskannya bukan

Yoongi mengangguk lalu menatap eacha yang masih terbaring nyaman di ranjang rumah sakit.

"Gomawo. Aku tak tau apa yang terjadi jika kalian tidak datang, dan aku ingin berterima kasih padamu namjoon karena kekuatanmu kami bisa mengeluarkan eacha dari kamarnya" ucap yoongi membuat mereka semua tersenyum

"Bukan berarti aku mempercayainya seratus persen karena dia bisa mengancam kaum angel" sahut taehyung membuat jimin membulatkan matanya

"Taehyung ah" gumam jimin pelan menunduk tak percaya dengan ucapan taehyung

"Kami akan percaya jika dia mau mengakhiri kehidupannya" sahut hoseok membuat yoongi, jimin, dan lissa terkejut

Mereka tak percaya saat mendengar ucapan hoseok yang seakan ingin melihat kematian eacha.

"Kau pikir aku akan membiarkan kalian membunuh eacha" ucap lissa sedikit berteriak menatap marah pada semua orang termasuk loona yang malah ketakutan

"Dan kau loona kau sahabat kami kenapa kau tak percaya dengan eacha, ya memang kau tak pernah tau apa yang dilakukan eacha selama ini dan yang lebih parah adalah kelakuannya kemarin tapi kau tau apa yang dirasakannya selama ini. Dia menderita loon dan kau malah membencinya saat tau perbedaannya" kesal lissa mengguncang bahu loona kuat mengabaikan tatapan para archeangel

"Mianhae eonnie, aku bukan tak percaya aku hanya tak tau harus apa" jawab loona mengatakan perasaannya yang memang kacau saat ini

Lissa hanya bisa menatap sedu pada tubuh terbaring eacha. Lalu kembali menatap loona yang menunduk.

"Aku tak ingin kehilangan eacha tapi kalau eacha membahayakan kita bagaimana eonnie" ucap loona membuat lissa menyerah

Dia mundur menatap tak percaya ucapan loona yang menurutnya kejam, jadi kekuatan persahabatan mereka hanya sampai disini.

Jari kecil eacha bergerak, dia mendengar semuanya mendengar pertengkaran kecil mereka. Dia menangis dalam tidurnya. Dan tak ada yang menyadari hal itu.

Dia bertemu dengan appa dan eommanya di dalam alam bawah sadarnya dan dia baru menyadari maksud kedua orang tuanya.

Dan sekarang dia tau apa yang harus dia lalukan. Untuk membuat mereka semua tak perlu ketakutan terhadap dirinya.

Eacha hanya diam, tubuhnya diam tanpa bergerak sama sekali berharap dirinya bisa mendengar lagi keluh kesah mereka tanpa mereka sadari.

Dan dia akan berjanji membuat semuanya berakhir dengan indah. Dia berjanji akan hal itu, dia membuat semuanya lebih baik membuat kaumnya menjadi lebih kuat tanpa perlu ketakutan.

"Dia mengancam untuk kaum kita, dan kalian masih membelanya jelas jelas dia bisa saja mendatangi lucifer untuk membunuh kita semua kau tau itu kan" ucap jin membuat yoongi dan jimin terdiam

Dia tau jika sampai eacha berpihak pada lucifer mereka semua bisa mati tapi dia percaya bahwa eacha tak seburuk itu. Dia percaya pada eacha dan chaca.

Eacha yang mendengar itu hanya bisa terdiam tak berani membuka matanya  sampai dia mendengar langkah kaki yang mendekatinya.

"Bagaimana jika kita membunuhnya sekarang" saran namjoon membuat jimin menghalanginya

"Cukup hyung, kau jangan melakukan hal bodoh" sahut jimin menyentak tangan namjoon yang sudah memegang infus milik eacha

Eacha tak tau jika mereka memang ingin membunuhnya dalam keadaan komanya walau memang dirinya sudah sadar sejak tadi.

"Kau yang bodoh jim, apa dia yang telah membuatmu seperti ini" kesal namjoon menatap jimin tajam

"Kau tau bukan hyung, aku seorang empath dan aku tau mana yang benar dan yang salah seharusnya kau percaya pada penglihatanku hyung. Seharusnya kau melihatnya juga agar kau percaya tapi kau seakan tak mau tau dan tak peduli akan rasa sakitnya" kesal jimin ikut menatap tajam pada namjoon

"Apa yang perlu aku tau, dia hanya kesalahan kau tau itu jim dan kau malah membelanya" sahut taehyung membuat jimin menggeleng

"Andwae dia bukan kesalahan, aku tau itu" ucap jimin membuat jungkook terkekeh

"Bukan kesalahan lalu apa hyung, apa dia adalah kutukan" sahut jungkook membuat jimin, yoongi, dan lissa membulatkan matanya

"Jungkook!!" teriak yoongi menatap jungkook yang selalu dia sayang malah mengatakan hal buruk seperti ini

Jimin bergerak mundur tak tak sengaja dirinya menyentuh tangan eacha membuat jimin seketika membeku lalu menatap yoongi yang mengerti arti tatapannya.

"Hyung" ucap jimin lirih tapi sepertinya lissa tak menyadarinya dan emosinya malah meledak saat mendengar ucapan jungkook

"Cukup!!" teriak lissa mengeluarkan kekuatannya membuat mereka semua berpindah tempat di atap rumah sakit kecuali eacha yang masih terbaring di ranjangnya

Saat semuanya pergi eacha membuka matanya menatap nanar pada infus yang hampir dilepas oleh namjoon jika jimin tak menghentikannya.

Dia tau jika jimin menyadarinya kalau dirinya sudah sadar dan mendengar semuanya. Chaca lah yang membuat jimin menyadari isi pikiran eacha dan eacha hanya bisa berharap semoga jimin tak membuatnya dalam masalah.

"Aku akan lakukan seperti kata eomma dan appa" ucap eacha lirik lalu melepas infusnya kasar dan menghilang entah kemana









TBC

Aku up nih dan kalian akan aku beri tahu satu hal bahwa tinggal beberapa part lagi dan selesai.

Kalau begitu nantikan kamis depan, sampai jumpa...

Seven Guardian Angels (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang