Eacha benar benar melakukan sesuai perintah, sekarang dia ada dibukit angel dan memisahkan diri dari chaca yang terlihat tengah bersantai di depan sungai.
Eacha yang melihat itu langsung menghampiri chaca yang tengah menutup matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.
"Sepertinya kau senang karena bisa keluar dari tubuhku" ucap eacha membuat chaca membuka matanya terkejut lalu terkekeh membuat eacha hanya menatapnya binggung
"Kau pikir enak tinggal di tempat yang gelap seperti itu" kesal chaca membuat eacha menunduk
"Mian" ucap eacha pelan namun masih bisa di dengar oleh chaca yang malah langsung memeluknya
"Sudahlah kau malah telihat jelek tau" sahut chaca
Eacha langsung mendorong chaca membuat chaca terjatuh dengan tidak elitnya bahkan eacha tertawa dengan keras melihat chaca terjatuh.
"Kau sengaja" kesal chaca membuat eacha mengangguk
Chaca langsung berdiri lalu menarik eacha untuk mendekat dan membawanya untuk bermain air di sungai itu.
Mereka malah tertawa bersama bahkan raut bahagia terlihat jelas di wajah mereka. Mereka adalah satu namun berbeda. Mungkin kalian binggung bagaimana bisa chaca yang termasuk satu tubuh dengan eacha bisa keluar dari tubuh eacha.
Nyatanya memang kekuatan eacha bisa membuat dirinya membelah diri dari chaca. Sekarang lihatlah perbedaan tubuh eacha setelah chaca keluar dari tubuhnya.
Dia lebih terlihat seperti angel pada umumnya yang memiliki manik biru berlian bahkan rambut hitamnya berubah menjadi lebih ke coklat tua.
Berbeda dengan chaca yang memiliki manik warna hitam gelap dan rambut yang juga hitam gelap.
"Sepertinya kau yang malah senang karena kita berpisah" ucap chaca melihat penampilan eacha seperti saat dia masih kecil dulu
Eacha menggeleng, dia memang senang bahwa tubuhnya terlihat seperti saat dia masih kecil dulu tapi dia tak bisa senang sendiri jika chaca malah terlihat sedih akibat hal itu.
"Jika aku tak ada mungkin kau bisa diakui sebagai angel" ucap chaca membuat eacha menggeleng
"Cukup cha, aku tak mau mendengar omong kosongmu" sahut eacha membuat chaca tersenyum kecut
Chaca tau eacha begitu senang dengan penampilannya yang terlihat seperti aslinya tapi dia tak mau mengakui hal itu karena eacha pasti tak mau menyakitinya.
Tapi justru dia yang berbohong malah menyakitinya. Sekarang lihatlah wajahnya yang terlihat bersinar saat matahari tak sengaja menyinari wajah eacha tidak seperti dirinya yang malah terlihat suram.
"Kau tak ingin melihat wujud angelmu lagi" ucap chaca membuat eacha terkejut
"Kau tau bukan jika kita terpisah tubuhmu adalah seutuhnya angel tanpa darah fallen angel" lanjut chaca membuat eacha bungkam
Seharusnya ide untuk memisahkan diri dari chaca dia tolak saja dan dirinya tak berakhir dilema dengan tubuhnya yang seutuhnya angel.
Tapi ayah dan ibunya yang melakukan hal itu supaya eacha bisa merasakan menjadi angel seutuhnya sebelum kematiannya.
"Aniyo!!" ucap eacha lantang namun malah membuat chaca sedih
"Lakukanlah aku yakin kau merindukan sayap putihmu yang indah" sahut chaca menatap eacha yang terdiam
"Tak usah merasa tak enak padaku" lanjut chaca menunjukkan wujud fallen angelnya pada eacha yang malah terkagum dengan sayap hitam gelapnya yang berkilau
"Mungkin karena kau adalah angel tubuhku masih terlihat seperti angel" pikir chaca saat melihat ternyata wujudnya tak seburuk itu
"Lakukanlah" perintah chaca
Eacha hanya diam menatap air sungai yang begitu tenang dihadapannya.
"Kalau kau tak mau terserah sih, tapi kau harus jalan kaki sampai menuju di atas bukit" ucapan chaca membuat eacha menatap bukit angel yang cukup jauh jika dia jalan
"Selamat tinggal" ucap chaca lalu terbang dengan sayapnya sampai suara panggilan eacha membuat chaca berhenti
"Apa?" tanya chaca membuat eacha menatapnya
"Tunggu" jawab eacha mulai memejamkan matanya sampai muncullah sayap putih bersih dengan kilauan biru kristal yang menyelimuti sayapnya
Eacha membuka matanya menatap chaca yang malah tersenyum lebar. Dia tak menyangka wujud eacha jauh lebih indah sekarang ketimbang waktu dia masih kecil.
"Kau sangat indah" ucap chaca menarik eacha untuk ikut terbang bersamanya
Di bukit ini mereka tidak akan kehabisan energi karena bukit angel adalah sumber energi untuk kaum angel.
Bahkan dengan pembelahan diri seperti yang eacha dan chaca lalukan mereka tak akan kehabisan energi karena melakukan hal itu.
Memang beresiko jika melakukan pemisahan diri dari inner angel mereka. Tapi kekuatan eacha bukanlah omong kosong belaka sampai dia bisa melakukannya walau tidak berada di bukit angel.
Tapi memang jangka waktu pemisahan diri akan lebih terbatas ketimbang di bukit angel yang bisa selamanya asal mereka berada disana.
Mereka terbang bersama sampai menuju ke atas bukit angel, disana mereka disuguhi dengan pemandangan yang sungguh indah bahkan eacha dan chaca terlihat terpesona dengan itu.
"Kau mau latihan sekarang atau nanti" tanya chaca mendudukkan dirinya tepat dibawah pohon
Chaca tau bahwa eacha masih asik dengan dunianya. Terlihat jelas dimatanya bahwa sejak tadi eacha mengagumi wujudnya bahkan dia juga terbang dengan bebas tadi.
Dia sadar bahwa kehadiran dirinya didalam tubuh eacha malah menyulitkan eacha untuk bergabung dengan kaum angel.
"Cha" panggil chaca membuat eacha menghampiri chaca yang menatapnya
"Waeyo?" sahut eacha juga ikut membalas tatapan chaca
"Apa kau mau hidup sebagai angel"
TBC
Tinggal dua part lagi, ada yang sudah menduga akhirnya ceritanya tidak. Aku pernah berfikir untuk membuat sad ending tapi gak tega jadinya bakal happy ending walau perlu pengorbanan sedikit.
Sampai jumpa lagi...

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Guardian Angels (END)
FantastikTujuh namja bertudung hitam yang tengah mencari seorang yeoja yang harus dijaganya malah terjebak oleh yeoja itu yang penuh dengan misteri. Dan hal itu membuat mereka harus lebih bersabar untuk mendekatinya. Apalagi dengan kisah ketujuh namja itu ya...