Assalamualaikum
Cerita ini sudah sangat lama. Pasti sudah pada lupa alurnya. Akhirnya terselesaikan juga. Maafkan jika banyak penulisan yang masih keliru dan tidak sesuai🙏🙏Ending
Aira terbangun karena tepukan kecil di wajahnya, samar ia mendengar suara memanggilnya menyerupai bisikan.
"Sayang, bangun yuk".
Aira membuka mata, memperjelas objek di depan wajahnya. Perlahan ia mengenali sosok itu.
"Mas..."
"Sholat, mau?"
Aira melirik jam, masih menunjukan pukul 03.00 dini hari. Ia menelisik tubuh yang berdiri itu sudah rapi memakai baju Koko dan sarung juga peci di kepala.
Aira langsung mengiyakan, secepat mungkin ia ke kamar mandi menyelesaikan hajat, lalu berwudhu. Setelahnya ia keluar. Mengenakan mukena lalu berdiri di belakang sang imam. Mereka melaksanakan tahajud dengan khusyuk.
Rabbana hab lana min azwajina wadzurriyatina qurrata a'yun waj alna Lilmutaqina imama
Setelah salam, mereka saling menyalami dengan takzim.
* * *
Setelah sarapan pagi, Aira sibuk dengan rajutannya sementara Khalid membersihkan mobilnya. Meski weekend, mereka tidak kemana mana.
Sebuah mobil memasuki pekarangan rumah, Khalid mendekati mobil yang telah terparkir dengan cantik itu. Lelaki berpostur gagah turun bersama wanita berhijab yang terlihat anggun.
"Assalamualaikum kak" sapa wanita tersebut. Khalid memandangi mereka secara bergantian. Suami istri itu berdiri sejajar di hadapannya.
"Waalaikum salam". Khalid masih terpaku oleh kedatangan pasangan muda itu.
"Ayo, mari masuk" Khalid mengajak keduanya masuk ke dalam rumah.
Aira tampak terkejut melihat kedatangan sang adik bersama suaminya. Namun akhirnya menyambut mereka dengan baik.
"Maya masih bobo ya?" tanya Fani yang baru masuk di ruang tamu.
"Iya, duduklah. Kakak mau buatin minum"
Fani duduk bersisian dengan Wawan. Khalid ikut menemani mereka ketika Aira berlalu ke dapur.
Ketiga orang di ruang tamu itu belum ada yang mengeluarkan suara. Sampai ketika Aira datang dan menghidangkan minuman masing-masing. Aira ikut duduk di samping suaminya.
"Gimana kabar kalian, baik?" tanya Aira membuka percakapan.
"Ehm... Alhamdulillah. Baik kak. Kakak gimana?" Sahut Fani.
Aira dan Fani terus mengobrol saling menanyakan kabar, sementara dua lelaki di samping mereka tak menyahut sedikit pun.
Hingga Fani bersuara yang sebelumnya menatap Wawan terlebih dahulu.
"Kak, aku...kami...mau minta maaf atas kejadian tempo hari".
Aira menatap sang adik lalu memindai ke adik iparnya itu, sejenak kemudian ia mengangguk.
"Tak apa, semua sudah berlalu". Aira menatap sang adik yang tampak gerogi. Sebab Fani sesekali meremas ujung kerudung panjangnya.
"Sekalian...kita mau pamitan" ujar Fani lagi.
"Loh, emang mau kemana?" tanya Aira penasaran di ikuti dengan mimik wajahnya.
"Kami mau pindah. Ikut ke desa kakek mas Wawan".
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tidak) Salah Khitbah ✓
ChickLitKhalid harus mengubur impiannya untuk menikah dengan Fani, gadis yang ia kagumi dalam diamnya. Saat akan mengkhitbah Fani, orang tua Khalid malah mengkhitbah Aira.