Di dalam mobil mereka tak bersuara sama sekali, seperti biasa hanya ada keheningan di sana. Sementara Yerin menahan pegal di kakinya yang tak kunjung mereda.
"Gwenchana"
Yerin melirik dan menjawabnya dengan deheman.
"Mian.. aku tak tau jika akan seperti ini"
"Aniya.. gwenchana"
"Aku juga salah, tak bertanya pada ibumu" jawab Yerin dan kembali menatap keluar jendela.Setelah pembicaraan itu tak lama Yerin tak sengaja tertidur kala perjalanan terasa lama untuknya, mungkin karna ia kelelahan.
"Ireona.. kita sampai" ucap Taehyung dan keluar dari mobil.
Yerin membuka matanya yang masih terasa berat, tak lupa dengan tas dan koper miliknya, ia pun membuntutinya lantas masuk kedalam rumah dua lantai itu. Sambil berjalan manik mata Yerin menelusuri seluruh ruangan itu.
"Ini kamar tamu, kau bisa menggunakan kamar ini" ucap Taehyung sambil menunjukkan kamar padanya.
Yerin mengangguk "Gomawo"
"Istirahatlah.. kau pasti cape"
Yerin kembali mengangguk "Sekali lagi terima kasih" ucapnya dan ia pun masuk kedalam kamar yang Taehyung tunjukkan untuknya, pria itu juga ke atas untuk beristirahat.
Yerin langsung membersihkan dirinya setelah tiba di kamarnya, kini ia sedang duduk di samping ranjangnya "Aku lapar" ucapnya. Dalam pikirannya kini, ia selalu berfikir, siapa dirinya di sini dan pernikahan ini. Pertama ia tak tau seperti apa yang ada dalam pikiran Taehyung tentangnya. Ke dua ia tak tau harus bersikap seperti apa padanya. Ia hanya seperti orang lewat dirumah ini.
"Ah molla molla.. " Yerin berusaha menghilangkan rasa lapar serta pikirannya, ia pun berbaring dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Baru saja Yerin terlelap dari tidurnya, namun ia merasakan panas pada tubuhnya, keringat juga mengalir di kening dan lehernya, bahkan tidurpun ia tak enak.
Pagi pun kini menyingsing, dengan napas yang sedikit terengah engah Yerin terpaksa membuka matanya, dan langsung membersihkan dirinya untuk bersiap pergi sekolah. "Yerinaa.. kau tak boleh sakit"
"Kau harus sekolah hari ini" ucapnya dengan pakaian seragam yang telah menempel pada tubuhnya, setelah siap ia berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk pria itu. Ia memasak apapun yang bisa di masak setelah ia melihat beberapa bahan di dalam kulkas.Setelah semua selesai tersaji Yerin duduk di kursi sambil melipat kedua tangannya dan menenggelamkan kepalanya disana.
Taehyung turun dari kamarnya dengan piyama yang masih menempel pada tubuhnya. Ia melihat gadis itu di meja "Gwenchana" ucapnya sambil membuka kulkas untuk menenguk air.
Yerin terperanjat kala mendengar suara itu, dengan cepat ia melihat jam tangannya "Astaga.. aku terlambat" ucapnya panik dan langsung memakai tasnya di punggung.
"Perlu aku antar" tawar Taehyung
"Aniya.. gwenchana, aku bisa naik bis" ucap Yerin dengan cepat dan langsung berlari menuju pintu, memakai sepatunya dan lantas pergi dari rumah itu.
"Aish.. aku pasti tertidur tadi" kesalnya yang berlari menuju halte bis. Ia sampai di halte dan melihat sekeliling "Mwoya ige.."
"Daerah ini sangat jauh ke sekolah" ucapnya, namun untungnya bis segera tiba di sana.Yerin ia memang bersekolah di Seoul saat mereka pindah kemari, namun karna perjodohan ini orang tuanya pindah kembali ke Busan.
Memang cukup jauh dari rumahnya tapi untungnya jalanan tak terlalu padat, ia berlari kala melihat gerbang hampir di tutup rapat. Dan sepertinya hari ini sangat berpihak padanya, pasalnya ia bahkan tak terlambat hari ini dan perjalanan tadi pun cukup lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love House END
FanfictionPerjodohan!! Mengapa masih ada saat jaman sudah canggih dan modern seperti ini. 🎖️#1.Taerin