Chapter 21

267 37 2
                                    

Yerin berjalan menuju arah pantai setelah ia tau jika pria Jeon itu berada di sana. Dengan mengusap kedua tangannya karna angin malam berhembus, ia melihat pria itu duduk di pasir sambil menatap lautan yang terbentang luas. Tanpa bersuara gadis itu duduk di samping pria itu hingga membuatnya menyadari kehadirannya.

"Kajja.. ini sudah larut" pria itu beranjak berdiri setelah berbicara, namun gadis itu tak bergeming.

"Aku tau aku jahat jika aku mengatakannya"
"Jika aku boleh jujur padamu, aku juga menyukaimu.. hanya saja aku menahan, karna aku tak ingin merusak pertemanan kita" Yerin melirik kebelakang dimana pria itu berdiri "Yaa.. Jeon Jungkook, kau mendengarku bukan" Jungkook berbalik "Ohk... Aku mendengarmu" jawabnya

Yerin menghela napas dan berdiri, menghampirinya sambil mengukir seyuman di wajahnya.

"Aku tak ahli dalam berpacaran" gadis itu memajukan wajahnya "Kau taukan aku selalu sibuk dengan buku" bisiknya dan kembali menjauhkan wajahnya. Yerin terseyum dan mengulurkan tangan kanannya "Mari kita jaga persahabatan kita" ucapnya, Jungkook melihat tangan gadis itu yang terulur padanya pun langsung menghempaskan tangan gadis itu dan merangkulnya "Disini dingin, kajja..." ajaknya dan lantas berjalan masuk.

Pagi pun tiba, namun matahari masih tertutup oleh awan dan belum menampakkan warnanya sepenuhnya. Yerin, gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, mengingat ini bukan kamarnya ia bangkit untuk duduk. Melihat kesebelah kanan kala melihat Seulgi yang masih nyenyak dalam balutan selimut serta masih bergelut dalam mimpinya. Manik matanya beralih pada meja di samping kirinya untuk mengambil ponsel, terlihat masih menunjukkan pukul 6 pagi.

Taehyung

"Untuk sarapan pagi ini, ada roti dan selai di lemari atas di dapur, jika kau mencari ham untuk membuat sandwich ada di lemari sebelahnya"

"Dan untuk pakaian kerja, aku sudah siapkan di lemarimu"


Isi pesan yang ia kirim pada Taehyung, ia pun menyimpan kembali ponselnya dan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.

Kini semua siswa dan siswi sedang menyantap sarapan pagi mereka di hotel sebelum berangkat ke satu tempat.

"Ting" Yerin yang sedang menguyah makananpun mengalihkan pandangannya pada ponsel yang ia letakkan di meja. Dengan jari kirinya ia membuka isi pesan itu.

Jimin

"Sedang apa??"
"Sepertinya banyak orang"

Isi pesan yang ia kirim, Yerin bingung dengan pesan yang ia kirim.

"Aku berada di samping kanan, sebelah tangga" lanjut pesan yang ia kirim. Yerin melirik ke arah kanan dan memang benar pria yang mengiriminya pesan ada di sini.

"Mau bertemu sebentar"
"Aku akan menunggumu di belakang" sambung pesannya. Dan lantas berjalan pergi.

"Siapa??" tanya Seulgi yang penasaran karna ponsel temannya itu terus berbunyi. Yerin melihat temannya yang sedang menyantap sarapannya "Makanlah yang benar.. kau belepotan" ucap Yerin sambil menghilangkan noda saus di samping bibir temannya itu sambil terseyum. Yerin berdiri dari kursinya "Aku sudah selesai dengan sarapanku, aku keluar sebentar" pesannya dan berjalan pergi meninggalkan mereka.

Yerin menemui pria itu yang sedang bersandar di bangku ayunan yang ia ayunkan perlahan.

"Ohk kau sudah datang" Jimin menepuk kursi di sampingnya, dan Yerin duduk di sana.

"Ada apa kau memanggilku"

"Keunyang.. aku hanya ingin menemuimu"
"Ah.." Jimin memiringkan tubuhnya agar bisa melihat gadis itu "Sedang apa kau disini"

Love House ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang