Chapter 24

236 42 3
                                    

"Kau mendengarnya" ucap Yerin dan mendapat deheman dari pria itu. Taehyung bangkit dari baringnya dan duduk sambil menatap gadis disampingnya.

"Apa nenek yang menyuruhmu??" tanya pria itu, Yerin hanya diam, pandangannya kembali fokus pada tv.

"Katakan padaku"
"Apa nenek menyuruhmu??" tanyanya dengan lembut, kedua tangannya beralih menangkup kedua pipi gadis di sampingnya, dan melirikkanya tepat di hadapan wajahnya "Gwenchana.. katakan saja"

Gadis itu diam sebentar sebelum mulutnya mengeluarkan suara "Nenek bilang jika perjodohan ini hanya karna permohonan terakhir nenekku, dan sebagai gantinya ia menyuruhku menandatangani surat pengalihan rumah sakit itu, dariku kepada nenekmu" jawab Yerin yang tak sanggup menatap pria di hadapannya.

Taehyung melepaskan kedua tangannya "Ahh jadi karna itu nenek selalu memaksaku untuk kau menandatangani surat itu"
"Pantas saja ada yang aneh dengan nenek" ucapnya

Taehyung meliriknya, mengangkat dagu gadis itu agar ia melihat dirinya "Lalu apa pilihanmu"

"A.. aku..."
"Aku memilih tidak menandatanganinya karna bagaimana pun itu peninggalan dari nenek, tapi___" Yerin menjeda ucapannya

Taehyung melepaskan tangannya, dan mengangkatnya sebelah alisnya "Tapi.." ucapnya penasaran

Yerin memberanikan dirinya untuk melihatnya "Karna kau suamiku.. bukankah tanpa menandatanganinya rumah sakit itu pasti akan jadi milikmu"

Taehyung terseyum karna ucapannya, sementara Yerin bingung karna pria itu terseyum bahkan tak ada yang lucu pada ucapannya

"Waaee"
"Apa ada yang lucu dengan ucapanku" ucapnya

Taehyung berdehem "Rasanya geli saat kau menyebutku dengan kata itu"

"Aaah.."

Taehyung memiringkan kepalanya untuk melihat lebih kelas wajah gadis di sampingnya yang kembali menghadap ke arah tv.

"Istriku.." ucap Taehyung sambil terseyum di hadapan wajahnya yang sontak membuat jantung Yerin berdeguk sangat cepat saat dirinya bertingkah seperti ini, apalagi dengan kata yang ia ucapkan barusan.

"Eotthae.. kau merasa geli jugakan saat mendengarnya" sambungnya sambil terseyum lebar dan kembali mengangkat kepalanya

"Mwoyaaaa" Yerin beranjak dari duduknya "Ini sudah malam.. aku harus menyiapkan makanan sekarang" ucapnya dan hendak berjalan namun sebelah tangannya di cekal oleh pria yang masih duduk di belakangnya, ia melirikkan kepalanya

"Apapun perkataan nenek jangan di dengar.. nenek memang seperti itu dan karna aku tak ingin kehilangan seseorang untuk kesekian kalinya"
"Jadi.. kumohon, jangan tinggalkan aku"
"Karna perasaanku kini mulai kau isi"

Yerin diam mendengar ucapannya. Mereka saling memandang satu sama lain tanpa ada yang berminat mengeluarkan suara.

Yerin mengerjapkan matanya "Apa aku boleh mulai memasak sekarang?? Aku mulai lapar" ucapnya

Taehyung terseyum "Keurae" ia melepaskan genggamannya "Masaklah apapun, aku akan menikmati masakan istriku" ucapnya dengan seyuman yang semakin berkembang. Yerin tak bisa bernapas saat ini, rasanya jantungnya hendak meledak saat ini, ucapan pria itu membuatnya sangat senang. Dan dengan segera ia berjalan menuju dapur walaupun dirinya saat ini ingin berteriak dan mengutuk dirinya karna ini baru pertama kalinya ia diperlakukan seperti ini olehnya.

Sementara Taehyung pergi kedalam kamarnya untuk membersihkan diri, Yerin masih berkutik didapur. Tak butuh waktu lama untuk pria itu membersihkan tubuhnya ia keluar dari kamar mandi dan memakai celana boxer serta kaos polos hitam.

Love House ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang