Yerin telah tiba di rumahnya, tanpa melihat pria itu ia langsung berjalan menuju kamarnya. Melempar tasnya sembarang dan mendudukkan bokongnya di samping ranjang. Ia mengingat kejadian tadi, dimana pria bernama Jimin itu kesakitan, ia bahkan tak bisa mengantarnya ke rumah sakit karna ahjussi yang menjadi managernya melarangnya.
"Ting" Yerin mendengar suara pesan dari ponselnya dan langsung menarik tali tasnya untuk mendapatkan ponselnya. Ia memeriksanya dan terdapat nomor asing di sana.
010*****
"Annyeong"
"Ini aku Jimin, pastikan kau menyimpan nomorku" isi pesan itu, Yerin membacanya sambil menghela napas dan ternyata dari pria tadi."Gwenchana"
"Mwoga??"
"Kau.. sepertinya tadi kau kesakitan"
"Ah itu, aku hanya sedang tidak enak badan saja"
"Wae?? Kau khawatir""Ohk.. bagaimana jika kau tiba tiba mati saat bersamaku tadi"
"Hahaha itu lebih baik, nyawaku di ambil oleh seorang bidadari cantik sepertimu"
"Yaa.. aku sedang tidak ingin bercanda"
"Aku tak bercanda"
Yerin menghela napas sebal "Apa apaan pria ini" ucapnya
"Kau marah??"
"Tidak"
"Ah.. aku ingin meminta maaf dengan tulus atas kejadian adikku tadi""Aniya, seharusnya aku yang berterimakasih"
"Berkatnya aku tak melanjutkan fansign itu""Fansign, sebenarnya apa itu" bingung Yerin
"Mengapa tak membalas"
"Tak apa"
"Kau, jinjja tak tau siapa aku"
"Aku aktor terkenal"
"Kau tidak berbohong bukan""Ohk aku tak tau, dan untuk apa aku berbohong untuk hal kecil seperti itu"
"Hahaha kau lucu"
"Aku rasa sudah cukup berbincangnya, aku harus mengerjakan beberapa tugasku"
"Kau seorang siswi"
"Arraseo.. selamat belajar"
"Aku mengawasimu""Mwoya.. dasar pria aneh" ucap Yerin dan membanting ponselnya, lantas membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia lega karna pria itu baik baik saja.
Yerin langsung bangkit dari tidurnya, ia melihat pukul 3 sore "Aish.. aku belum menyiapkan makan siang"
Mau tak mau Yerin harus menyiapkan makanan untuk pria itu, karna bagaimana pun dia adalah suaminya, walaupun ia tak pernah menganggap pernikahan ini atau dirinya, tapi baginya pernikahan ini tak salah walaupun ia juga mencoba untuk menerima pernikahan ini.
Yerin memasak apa yang ada di lemari pendingin.
"Besok hari ia berangkat ke America, apa dia akan pergi untuk satu minggu"
"Aku harap syutingnya berjalan lancar" batin Yerin"Klik" kompor di matikan "Yaa.. Kau hampir membakar rumah ini"
Yerin kaget dengan ucapan itu, dan melihat asap dan bau gosong " uhukk ah makanannya" ucapnya sambil menutup hidungnya. Setelah asap itu mulai mereda ia mengulang kembali semuanya dan membuang makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love House END
FanfictionPerjodohan!! Mengapa masih ada saat jaman sudah canggih dan modern seperti ini. 🎖️#1.Taerin