Chapter 26

270 38 6
                                    

Malam pun semakin larut, dan waktu kini menunjukkan pukul 10 malam, namun Yerin masih belum bisa memejamkan matanya, ia tak bisa tidur sekeras apapun ia memejamkan matanya, berguling kesana kemari ia masih terjaga.

"Aish.. berhenti memikirkannya, kau harus tidur" ocehnya, dan menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Tingg" sebuah pesan masuk dari ponselnya, ia membuka selimutnya dan mengambil ponsel yang berada di nakas samping ranjangnya.

Dok. Byun

"Ingat baik baik tanggal ini, 26/20" isi pesannya.

Ia membacanya, namun jika mengingat tanggal itu bearti ia baru bekerja sekitar beberapa hari dan harus mengajukan libur untuk operasi, itu tidak mungkin. Ia menggaruk puncuk hidungnya.

"Apa bisa di undur??"

"Tidak bisa.. jadwalku penuh"

"Arraseo"

Setelah ia membalas pesan itu, ia lantas menyimpan kembali ponselnya "Bagaimana ini?? Apa aku harus mengundurkan diri"
"Aish..." kesalnya sambil mengacak acak rambutnya frustasi dan kembali berbaring.

"Ting" suara notif pesan di ponselnya kembali berbunyi. Ia menghela napas "Astaga.. biarkan aku tidur" decaknya dan lantas kembali membawa ponselnya. "Taehyung" ia melihat notif pesan itu darinya, dan lantas membukanya.

Taehyung

"Sudah tidur" Yerin lagi lagi menghela napas

"Mwoya.. kau berbicara seperti itu setelah menganggu pikiranku" ucapnya
"Belum.. aku tidak bisa tidur" teriaknya sebagai balasan pada pesannya.

Ponselnya kembali berbunyi, dan mendapatkan pesan darinya lagi.

"Kau belum tidur ternyata" Yerin masih belum membalas, ia hanya membacanya "Kalau sudah tau mengapa bertanya" lagi lagi Yerin hanya berucap untuk membalas.

"Tok tok" manik mata Yerin sontak kaget kala pintu kamarnya tiba tiba di ketuk 'Apa dia ada disana sedari tadi' isi pikirannya.

"Boleh aku masuk" manik matanya langsung membulat sempurna, pria itu benar benar ada di balik pintu itu.
"Creakkk" sialnya ia lupa mengunci pintu setelah ia pergi kedapur sebelumnya.

"Andwe.. nan pabo-ya, kau benar benar gila.. bagaimana mungkin kau lupa menguncinya" batin Yerin berteriak saat ini.

Yerin hanya duduk diam terpaku di ranjangnya kala pria itu berdiri di ambang pintu.

"Orang tuamu ada disini"

"Nde??" Yerin kaget mendengar ucapannya

"Mereka ada di ruang tamu, sebaiknya kau temui mereka"

"Ohk.." jawabnya, dan lantas beranjak dari ranjang, setelah mengucapkan itu Taehyung langsung berjalan pergi. Yerin menghela napas lega dan mencoba menghilangkan pikiran pikiran yang terlintas.

"Eommaa appaaaa" teriaknya dan lantas memeluk mereka bergantian. Pria itu juga berada di sana, duduk di sofa single.

"Aku merindukan kalian" ucapnya, dan mendapatkan acakan rambut dari sang ayah karna ia duduk di antara ibu dan ayahnya.
"Mengapa datang sangat larut?? Lalu mana gadis itu (Yera)?"

"Yera akan datang besok.. eomma dan appa berencana tinggal di sini" bohong ibu

"Ne" Yerin kaget dengan ucapannya

"Wae?? Ada apa dengan ekspresimu, kami hanya tak ingin telat ke acara kelulusanmu besok" sambung Ayah

"Ahh karna itu" jawab Yerin, "Lalu kalian mau tidur dimana?? Masa ia aku harus tidur seranjang dengannya" manik mata Yerin melihat pria yang ternyata sedang menatapnya.

Love House ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang