Chapter 11

369 53 1
                                    

Kini pagi menjelang, suara kicauan burung membangunkan pria berumur 20 tahunan itu. Pria itu meraba raba meja di sebelah ranjangnya, kala matanya belum sepenuhnya terbuka.

Ia menemukan ponselnya dan mendapatkan satu pesan di sana. Pria itu langsung bangkit dan duduk di ranjangnya kala mendapatkan pesan dari gadis itu.

Yerin

"Mian, temanku yang membalas pesan itu, aku juga tak menghapus nomormu"
"Aku menginap di rumah teman untuk beberapa hari, karna orang tuanya sedang ada urusan di London"

Pria itu hanya membaca tanpa membalas pesan itu, menyimpan kembali ponsel miliknya di meja dan keluar kamar. Ia berjalan menuruni tangga dan melihat rumah itu sangat berantakkan bahkan kini di meja makan tak ada satupun makanan di sana.

Dan karna perutnya berteriak meminta di isi, ia pun memasak ramen seperti biasa kala ia tinggal di rumah seorang diri. Tak butuh waktu lama makanan pun siap, ia juga membawa kimchi untuk menambah pelengkap makanan yang Min Young bawa hari itu.

Ia mengunyah makanannya dengan pelan, biasanya gadis itu akan makan bersama atau pun menunggunya hingga selesai makan, kadang juga gadis itu akan berkeliaran di sekitarnya untuk membereskan dan mencuci piring. Namun kali ini rasanya sangat sepi.

Kini ia sedang berbaring di sofa, dengan tv yang menyala di hadapannya, kala dirinya telah selesai membasuh tubuhnya. Manik matanya melirik ke arah jam dinding yang tergantung di tembok belakang. Waktu terasa sangat lama hari ini, ia melirik ponsel yang berada di meja pun tak berbunyi sama sekali.

Hari pun berlalu dan berganti hari, karna tak ada hari special. Kini pria itu sedang mengepel lantai ruangan tamu setelah mengisi perut dan membasuh tubuhnya, ia juga mencuci piring kotor dan kini ia membereskan rumah seorang diri karna ia tak tau harus melakukan apa, kerjaan tak ada teman.. heum ia tak punya teman yang saat dekat dengannya, jika menelphone sang ibu atau bermain ke rumahnya, akan sama saja, ia akan diam dan duduk berhadapan dengan tv di sana.

Setelah selesai membereskan rumah, ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa.

"Haah.. aku lelah" ucapnya.

"Tinggal kamarnya yang belum aku bereskan"
"Apa tidak apa apa jika aku masuk?" tanyanya pada diri sendiri

Ia pun langsung bangkit dan duduk "Setidaknya aku harus membantunya bukan, dia selalu membereskan dan merapihkan kamarku.. sekarang giliranku"
"Ah.. tapi aku sangat lelah"
"Aku salut pada ibu dan dia, mereka bisa membersihkan dan merapihkan rumah tanpa mengeluh"

Ia pun menghela napas pasrah "Kajja.. Kim Taehyung" ucapnya, ia pun bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar tamu atau kamar gadis itu. Membuka pintu dengan hati hati, pintupun terbuka lebar dan ia sontak diam kala melihat kamar gadis itu. Kamarnya sangat rapih dan tertata dengan baik, dan yang paling membuatnya terkejut adalah buku yang tersusun rapi di rak yang seharusnya menjadi rak sepatu. Ia melangkah masuk kedalam kamarnya untuk melihat lihat, tak ada laptop ataupun komputer melainkan hanya buku.

"Mengapa sangat banyak buku??"
"Dia pasti sangat pintar hingga menyimpan banyak buku seperti ini"

Pria itu melangkah ke arah meja belajar, dan mendapatkan sebuah pas foto gadis itu bersama Ye Ra sang adik, ia mengambilnya untuk melihat lebih jelas. "Dia cantik" ucapnya yang tanpa sadar bibirnya melukis seyuman di sana. Ia menyimpannya, dan mengambil foto lain, dimana gadis itu duduk di sebuah taman dan di rangkul oleh seorang pria yang sudah tak asing baginya, Jungkook.

"Sebenarnya apa hubungan pria ini dengannya"
"Mereka sangat lengket, bahkan liat seyuman gadis itu, ia terseyum dengan matanya" ocehannya.

Pria itu pun menyimpan pas foto itu kembali ke tempatnya, dan keluar karna ruangan itu masih sangat rapi, lantas kembali berbaring di sofa "Haah.. apa yang harus aku lakukan hari ini" ucapnya kala dirinya mulai merasa bosan. Manik matanya melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 12 siang, tiba tiba saja bibirnya mengukir seyuman di sana.

Love House ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang