Chapter 28

242 37 3
                                    

"Haelmeoni" bentak Taehyung

"Ini demi kebaikkan dan masa depanmu Taehyung"
"Nenek tak mau membebani perasaanmu, hanya karna menikahi gadis kecil seperti dia"

"Nenek tidak tau apapun"

"Nenek tau, karna cintamu hanya untuk Jisoo"
"Dan demi masa depanmu juga, nenek melakukan ini untukmu"
"Nenek tak mau kau hidup menderita karna kepergian ayahmu"
"Perusahaan yang ayahmu pimpin hancur"
"Nenek tak ingin kau menanggung beban untuk menghidupi kami"

"Aku ini anak laki laki, aku wajib mencari uang demi ibu"
"Dengan cara ini, apa nenek pikir semuanya akan baik baik saja"
"Nenek tak berhak berperilaku seperti ini, mengambil harta orang demi membangkitkan perusahaan ayah"
"Gajiku sudah cukup untuk menghidupi ibukku"
"Selama ini kita tidak kekurangan apapun bukan"

"Taehyung.. ibu sudahlah" rerai Min Young, ibu Taehyung

"Dan soal perasaanku pada Jisoo.. itu sudah berakhir"
"Itu semua karna nenek" Taehyung menggenggam tangannya erat
"Jika saja nenek tak buta akan harta, Jisoo takan meninggal"

"Apa maksudmu Taehyung" ucap Min Young penasaran

"Jisoo, meninggal seminggu setelah ia mendengar nenek berbicara, bahwa nenek menyetujui pertunangan kami hanya untuk mengambil perusahaan ayahnya"
"Jisoo mengetahuinya.. ia menganggap jika pertunangan ku dengannya bukan karna unsur cinta melainkan cinta nenek pada harta"

Nenek hanya diam tanpa bicara, ia benar benar bersalah, ia telah di butakan oleh harta. Ia melakukan ini, karna ia tak ingin anak dan cucunya menderita atau serba kekurangan, namun ia salah besar, cucunya kini sudah dewasa dan bisa mencari uang untuk kehidupan mereka. Apayang ada di pikirannya selama ini??

Taehyung terbangun dari tidurnya, ia bangkit dan duduk kala memimpikan kejadian 3 tahun lalu dimana ia bertengkar dengan sang nenek. Ia memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya. Dan setelah kejadian itu, nenek menyadari kesalahannya, seharusnya ia tak melakukan hal bodoh seperti itu.

"Tok tok" suara ketukan pintu "Kau sudah bangun" ucap Min Young di balik pintu. Kemarin Taehyung mengunjungi rumah ibunya di memutuskan menginap di sini. Pintu terbuka kala Taehyung berjalan kearah pintu untuk membukakan pintu untuk sang ibu.

"Kau sudah bangun ternyata"

"Ada apa eomma?"

"Ada tamu dibawah"

Tamu??, Taehyung bingung dengan tamu itu, pasalnya tak banyak orang yang tau tentang rumah ibunya, tapi mengapa tiba tiba ada tamu. "Aku akan ke bawah setelah membersihkan wajahku" ucapnya, Min Young pun menginyakannya dan lantas berjalan pergi, begitupun Taehyung yang memasuki kamar mandi untuk sedikit membersihkan wajahnya.

Ia pun turun kala selesai dengan urusannya. Se Jong.. ia sedikit kaget kala gadis itu datang ke rumahnya. Ibu tidak pernah tau tentang Se Jong karna aku tak pernah memperkenalkannya, tapi nenek ia tak dirinya, karna nenek juga hubungannya sempat hancur.

Taehyung mendudukkan bokongnya di sofa single, sementara Se Jong duduk di sofa samping.

"Annyeong.. lama tak berjumpa" sapanya, Taehyung hanya mengucap "ohk" dengan sedikit mengangguk.

"Se Jong, kau sudah datang" ucap nenek kala berjalan ke arahnya

Taehyung menetap nenek tak suka, ia berfikir jika gadis ini pasti di panggil kemari olehnya.

"Ada apa dengan wajahmu Taehyung, jangan bilang kau akan memakan nenekmu ini" mendengar ucapan itu rahang Taehyung mengeras, hingga pandangannya beralih pergi

Nenek duduk di sofa lain di hadapan Se Jong.

"Ada apa nenek menyuruhku kemari" tanya Se Jong

"Apa kau sudah makan?? Min Yong sudah menyiapkan sarapan__"

"Maaf saya memotong, tapi saya tak bisa berlama lama disini"
"Jadi.. ada apa nenek mengundang saya sepagi ini"

Nenek melihat mereka bergantian "Nenek ingin kalian melanjutkan hubungan kalian"

"Haelmeoni" ucap Taehyung spontan, Se Jong juga sedikit terkejut dengan ucapannya

"Se Jong.. maafkan nenek soal hari itu"
"Bisakah kalian kembali"

Taehyung semakin tak tahan dengan neneknya, sebenarnya apa yang ada di pikirannya hingga ia berbuat sesukanya.

"Hubungan kalian sempat hancur karna nenek"
"Jadi apa salahnya jika kalian kembali lagi" sambung nenek

Se Jong melipat kedua tangannya di dada sambil bersandar ke punggung sofa, ia berfikir jika tak ada salahnya jika hubungan dia dan Taehyung kembali toh dia juga masih ada perasaan padanya. Manik matanya menatap sang nenek, ia juga kembali berfikir "Apa yang direncanakannya??" Se Jong terseyum miring "Apa dia mencoba membujukku kembali padanya, dan mengambil hartaku setelahnga"
"Aku takan masuk keperangkap yang sama untuk kedua kalinya"

Se Jong bangkit dari duduk "Maafkan aku nenek.. tapi itu takan pernah terjadi"
"Kalau begitu saya permisi" ia pun berjalan "Hah.. membuang waktuku saja" ucapnya dan melangkah pergi keluar dari sana.

Taehyung berdiri dari duduknya "Nenek tak pernah berubah"
"Yang di pikiranmu hanyalah harta, seharusnya aku tak pernah berkunjung" ucapnya dan melangkah pergi menuju kamarnya.

Min Young hanya bisa diam dan mendengar ucapan mereka di balik tembok dapur sambil menghela napas.

Di pagi yang sama, di kediaman Yerin. Saat ini ia sedang memasak untuk sarapan pagi mereka.

"Eomma" ucapan itu membuat Yerin berbalik dan sedikit membungkuk "Kau sudah bangun" ucapnya sambil mengusap puncuk rambut anak lelaki itu.

Yerin memengang sebelah pinggulnya sambil menahan sakit. Semalaman juga rasa sakit akibat pria itu menendangnya masih terasa sampai saat ini.

"Eomma.. apa eomma sakit" tanyanya

"Tidak" Yerin berdiri kembali pada masakannya "Sekarang kau pergilah mandi, eomma akan mengantarmu hari ini"

"Benarkah.. asyikkk" Yoon Gi berlari pergi, dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Makanan telah siap di tata di meja makan, Yera dan Yoon Gi kini tengah menyantap sarapan mereka. Dibanding makan Yerin kini berada dikamarnya dengan rasa sakit yang terus ia rasakan.

Yera menyudahi makanannya dan beranjak pergi dengan tas gandongnya, hari ini adalah hari dimana ia akan mengikuti ujian. Bagaimana pun ia harus mendapatkan ijazah SMA untuk meneruskan sekolahnya.

Yera membuka pintu kamar kakaknya "Eonni.. aku berang___" ucapannya terhenti dengan mulut yang mengaga kala ia melihat kakaknya terbaring di lantai "Eonniii..." teriaknya, ia berlari menghampiri kakaknya, "Eonni.. eonnii.. bangun" kesadarannya sudah hilang. Yera membuka ponselnya dan menekan tombol panggilan disana.

"Tok tok" Yoon Gi berlari menuju pintu kala terdengar suara ketukan pintu, ia membukakan pintu dan menampakkan Jungkook disana.

"Paman kookie" teriak Yoon Gi dengan senang. Jungkook berjongkok "Annyeong, lama tak bertemu" ucapnya

"Ohk?? Jungkook, bisakah kau menolongku" ucap Yera kala dirinya mendengar seseorang di luar, dan ia bersyukur jika Jungkook berkunjung.

Untungnya ada Jungkook yang bisa membantu Yerin kerumah sakit. Yera berfikir, jika Jungkook mungkin sedang libur dan menyempatkan diri untuk ke Korea sementara waktu, sama seperti sebelumnya. Dan saat ini, Yoon Gi sedang berada di rumah bersama dengan JaeHyun teman Yerin di tempat kerjanya, pria ini juga yang kemarin sempat datang.

Yera hanya bisa menggigit bibir bawahnya sambil menatap lantai, walaupun Jungkook berusaha menenangkannya dan berkata "Yerin baik baik saja" namun perasaan Yera sangat takut saat ini, sudah cukup orang tuanya, jangan bawa kakaknya juga, kadang pikiran itu terlintas di otaknya.

Love House ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang