Bagian 5

141 83 83
                                    

Gambar: Gaun Neona
Sumber: Pinterest

Neona melihat bayangan dirinya di cermin sambil sesekali menutarkan badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neona melihat bayangan dirinya di cermin sambil sesekali menutarkan badannya. Hari ini adalah hari pertunangannya dengan Helios.

"Apakah lebih bagus gaun yang ini atau yang sebelumnya, Jane?" tanya Neona pada Jane yang berdiri di sebelahnya.

"Menurutku anda pantas memakai baju yang mana saja."

Neona menghela napas, sepertinya Jane tidak bisa ditanyakan pendapat.

"Kau lebih bagus memakai baju berwarna cerah seperti itu Neona," ucap seseorang.

Neona lantas menoleh ke arah suara. "Sebastan!" seru Neona senang.

Sejak makan malam di Istana Utama, aku tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Sebastan lagi.

"Apakah benar? Apa aku pakai gaun yang ini saja?" tanya Neona lagi kepada Sebastan.

Sebastan menganggukkan kepalanya.

Neona lantas memantapkan pilihannya.

"Bahkan mungkin Helios tidak akan bisa mengalihkan pandangannya darimu," goda Sebastan jahil.

Neona hanya menepuk lengan Sebastan pelan. Menyuruhnya untuk berhenti menggodanya.

"Oke? Kau siap? Hall istana sangat ramai oleh tamu. Kau hanya perlu dekat denganku, aku yang akan menjelaskan padamu siapa yang sedang berhadapan denganmu," ucap Sebastan menjelaskan.

Neona mengangguk. Hal yang membuat Neona berdebar bukanlah pesta tunangan dengan Helios.

Namun harus bercengkrama dengan para tamu yang satupun tidak ia akan kenal.

Tentu saja, karena Neona bukan dari dunia ini.

Neona kemudian keluar dari Istana Putri dan berjalan ke arah Istana Utama.

Neona terus menggandeng lengan Sebastan. Ia sangat terkejut melihat pemandangan di depannya.

Hall istana ini sudah dipenuhi oleh beberapa tamu. Tiba-tiba saja Neona merasa gugup.

Sebastan sepertinya tau dengan perubahan ekspresi Neona. "Tidak apa-apa. Kau akan aman denganku." Sebastan mencoba menenangkan Neona.

Beberapa tamu memberikan hormat kepada Neona, ia pun membalas hormat mereka dengan membungkukkan sedikit badannya.

Sepertinya pelajaran etika dari Jane sangat berguna saat ini.

"Di depanmu. Pria yang berjalan menuju kesini. Namanya Pak Gill, dia adalah penasihat keuangan kerajaan. Anaknya adalah temanmu, Jasmine. Kau pernah berjumpa dengannya bukan?" tanya Sebastan membisikkannya dikuping Neona.

Neona menganggukkan kepala. Ia pernah berjumpa dengan Jasmine di gedung hijau.

Pak Gill kemudian mengulurkan tangannya kepada Neona. "Selamat malam, Putri Neona. Senang berjumpa denganmu."

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang