Bagian 16

85 61 19
                                    

Gambar: Ruang Tamu Istana Pangeran Jerome
Sumber: Pinterest

Jerome menatap tajam Adelia tajam tanpa menghiraukan kondisi kamar mereka yang saat ini sudah sangat kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jerome menatap tajam Adelia tajam tanpa menghiraukan kondisi kamar mereka yang saat ini sudah sangat kacau. Barang pecah berserakan dimana-mana.

"Aku tau apa yang ada dipikiranmu saat ini. Aku akan mengatakan semuanya pada Helios," ucap Adelia.

Adelia lantas berjalan melewati Jerome dan berjalan ke arah pintu. Namun, Jerome sudah menahan pintu tersebut lebih dulu.

"Aku sudah sejauh ini. Kau tidak bisa mengacaukannya sesuka hatimu," ucap Jerome tajam.

"Kau tau? Aku bahkan sangat menyesali keputusanku untuk menikahimu. Aku memikirikan jalan pintas untuk bisa bersama Helios. Namun dengan bersamamu aku malah seperti di neraka."

Jerome tertawa sinis mendengar ucapan Adelia. Ia lantas menarik tangan Adelia dan menghempaskan badan Adelia ke atas tempat tidur.

"Baiklah. Sampaikan semua yang kau tau pada Helios. Asal kau tau, untuk menghancurkanmu dan keluargamu hanya jentikan jari bagiku."

Adelia menatap Jerome dengan tatapan ngeri. Ia tau bahwa kata-kata Jerome tidaklah main-main.

Jerome kemudian berjalan ke arah tempat tidur dan mendekatkan wajahnya pada Adelia. Sebelah tangannya menahan dagu Adelia dengan kasar. "Jaga ucapanmu. Maka kau dan keluargamu selamat. Ingat itu, Adelia."

Jerome menghempaskan dagu Adelia secara kasar lalu keluar dari kamar utama.

Saat turun ia berpapasan dengan salah satu pelayan, "Bereskan semua kekacauan di kamar utama. Rahasiakan semua yang kau lihat."

"Baik, Pangeran Jerome," ucap pelayan tersebut.

Jerome lantas melangkahkan kakinya menjauhi istana pangeran dan menghampiri salah satu sosok yang dicarinya.

"Apa ada perkembangan lain yang kau dengar?" tanya Jerome pada sosok pria tua tersebut.

"Pangeran Helios sepertinya merencanakan untuk berpura-pura menjadi dalang pemberontakan. Sepertinya ia berharap anda murka dengan tindakannya dan menunjukkan jati diri anda."

Jerome tertawa mendengar ucapan pria tersebut. "Bodoh sekali. Dia bahkan langsung masuk ke dalam perangkap yang kubuat."

Pria tersebut hanya menundukkan kepalanya, "Namun, Pangeran Jerome, sepertinya hubungan Putri Neona dan Pangeran Helios semakin baik. Akan sangat sulit membuat Putri Neona mengkhianati Pangeran Helios."

Jerome menganggukkan kepalanya. "Aku sudah mengatakan semua kebohongan yang kubisa."

Saat itulah matanya menatap dua sosok yang bisa membantu rencananya berjalan lancar, Helios dan Ariana.

Jerome mengangkat bibirnya, tersenyum mengerikan. "Apa kau bisa membuat Neona berada di tempat ini? Saat ini juga?"

Pria tua tersebut mengangkat kepalanya. Dari tatapannya dapat dilihat bahwa pria tua tersebut ragu. "Saya tidak tau keberadaan Neona dimana saat ini, Pangeran."

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang