Bagian 19

92 58 27
                                    

Bau menyengat obat-obatan yang dicium Neona membuatnya perlahan membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bau menyengat obat-obatan yang dicium Neona membuatnya perlahan membuka matanya. Matanya mengerjap pelan mencoba mengingat-ngingat kejadian sebelum dirinya hilang kesadaran.

"Neona! Syukurlah. Kau sudah bangun."

Neona menatap ke samping kanannya menatap Syifa yang terus menangis disampingnya.

Syifa langsung buru-buru keluar dari kamar pasien. Sayup-sayup Neona masih bisa mendengar ucapan temannya tersebut.

"Dokter! Teman saya sudah sadar!" teriaknya.

Setelah itu banyak derap langkah yang menghampirinya. Neona dapat melihat salah satu dokter memeriksa keadaannya.

"Dimana ini?" tanya Neona lemah.

Ia bingung. Sebelumnya ia masih berada di Kerajaan Orisha. Namun, tiba-tiba saja ia sudah kembali ke dunianya.

Namun, Syifa dan para dokter tidak menjawab. Mereka masih sibuk memeriksa keadaan Neona sementara Syifa menangis senang melihat Neona.

"Syukurlah, teman kamu sudah siuman. Saat ini kita harus memantau keadaannya terus sampai pulih," ucap Dokter tersebut kepada Syifa.

Syifa mengangguk. Mata Neona semakin lama semakin berat. Ia merasa mengantuk sekali. Tidak lama kemudian, Neona sudah kembali tertidur.

💐💐💐

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Neona pada Syifa.

Neona sudah siuman dan sudah kuat untuk mengangkat dirinya untuk duduk.

Mendengar pertanyaan tersebut, Syifa menegakkan tubuhnya. "Kau tau, jantungku rasanya mau berhenti saja ketika menemukanmu tergeletak lemas di kosan. Dokter bahkan tidak tau penyebab kau tidak sadarkan diri."

"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanya Neona.

"Mungkin sudah ada 1 bulan," tebak Syifa.

Pikiran Neona sudah melayang ke arah lain. Ia memikirkan bagaimana bisa ia sudah begitu lama hidup sebagai Putri Neona, tapi ketika kembali ke dunianya, ia hanya tidak sadarkan diri selama sebulan.

Neona tiba-tiba teringat. "Bagiamana dengan sidangku?"

"Tenang saja. Aku sudah mengurusnya ke tata usaha dan ke para dosen. Mereka memakluminya dan berharap kau cepat siuman," ucap Syifa menjelaskan.

Syifa kemudian terduduk lesu. Neona menatapnya bingung. Temannya satu ini seperti menyimpan sesuatu.

"Apa kau punya masalah?" tanya Neona hati-hati.

Syifa menatap Neona terkejut. Temannya satu ini sepertinya tau sekali gerak-geriknya.

Syifa menghela napas. "Tujuanku ke kosanmu saat itu adalah untuk curhat. Aku memergoki Haikal berselingkuh dariku," ucap Syifa sedih.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang