[Selesai]
12.03.2022
"Selamat datang di Kerajaan Altair Putri Neona."
Putri Neona? Kerjaan Altair?
Belahan bumi mana ini?
Neona, seorang mahasiswa tingkat akhir harus merahasiakan asal usulnya ketika tidak sengaja terbangun sebagai Putri Neona, Put...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Neona mengangkat beberapa barang dari gerobak dan meletakkannya di tanah. Neona mengusap sedikit keringat yang ada di dahinya.
"Putri Neona, anda tidak perlu ikut menurunkan ini. Biar kami saja. Putri bisa berdiri di sana dan memantau kami," ucap salah satu pelayan Neona, Calla.
Neona menggeleng0kan kepala. Tentu saja ia akan ikut membantu. Neona sangat suka dengan kegiatan sosial seperti ini.
Hari ini pihak istana menyalurkan beberapa bantuan untuk rakyat. Neona dibantu beberapa pelayan dan beberapa rakyat.
Neona mengangkat salah satu kotak dan meletakkannya ke tanah. "Tidak masalah. Kalian kerjakan saja bagian kalian. Aku akan mengerjakan ini."
Beberapa rakyat berkali-kali berterima kasih pada Neona. Neona membalas ucapan tersebut dengan senyuman.
Tiba-tiba saja, seorang wanita tua mengulurkan sebuah gelas berisi minuman kepada Neona. "Putri, minumlah ini. Putri pasti sangatlah lelah."
Tanpa pikir panjang, Neona mengambilnya dan hendak meminumnya. Namun Jane menghentikan gerakan Neona dan mengambil minuman tersebut.
Jane kemudian mengembalikan gelas tersebut. "Maafkan kami. Keselematan putri adalah yang utama bagi kami."
Wanita tua tersebut gelagapan dan merasa bersalah. "Benar sekali, maafkan wanita tua ini," ucapnya sambil berlalu pergi.
Neona menatap Jane kesal. "Kau tidak perlu kasar seperti itu padanya Jane. Dia hanya menawarkan minuman."
"Itu adalah tugasku. Semua barang sudah kita salurkan pada rakyat. Kita harus kembali ke istana," ucap Jane pada Neona.
Neona hanya menatapnya dongkol.
"Putri Neona. Apakah lancang bila kami ingin berjabat tangan dengan anda?" tanya salah satu ibu-ibu.
Jane hendak menolak permintaan ibu tersebut, namun Neona langsung menjulurkan tangannya. "Tentu saja. Hanya berjabat tangan tidak masalah."
Neona kemudian menatap Jane yang menatapnya tajam. "Tenang saja Jane. Mereka terlihat baik. Kau tidak perlu berlebihan seperti itu."
Jane hanya menghela napas keras. Tidak membantah ucapan Neona.
Lantas didepan Neona langsung berkumpul kerumunan ibu-ibu. Kerumunan tersebut lantas berlomba untuk menjabat tangannya.
"Anda sangat baik, Putri." "Semoga kebaikan selalu menghampiri anda." "Semoga hanya kebahagiaan yang ada pada hidup anda."
Neona hanya membalas ucapan dan jabatan tersebut sambil tersenyum.
"Jane ada salah satu rakyat yang belum mendapat bantuan," ucap Gea pada Jane.
"Semua sudah sesuai catatan yang diberikan padaku. Siapa nama mereka?" tanya Jane.