Bagian 4

148 88 78
                                    

Gambar: Gedung Hijau
Sumber: pinterest

Acara makan malam tadi berlangsung lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara makan malam tadi berlangsung lancar.

Namun setelah Neona menyadari bahwa Jerome tidak menyukainya, Neona langsung memutar otaknya.

Bagaimana bisa Putri Neona melindungi laki-laki yang bahkan tidak melirikkan matanya sedikitpun padanya. Batinnya.

Neona berjalan beriringan dengan Helios.

Saat makan malam tadi, Helios bersikukuh untuk mengantar Neona kembali ke Istana Putri.

"Jalan apa ini?" tanya Neona pada Helios.

"Entahlah, ini jalan pintasku apabila ingin ke Istana Putri, tidak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh," ucap Helios.

"Namun terlalu mengerikan melewati jalan ini," ucap Neona ngeri.

Helios mendengus, "Aku ahli pedang di Kerajaan Orisha. Harusnya lawanku lah yang takut padaku." Ucapnya sombong.

Neona tidak menggubsir ucapannya.

"Helios, ada yang ingin kutanyakan," ucap Neona pada Helios.

"Jangan ditanya," jawab Helios cepat.

Astaga laki-laki ini, kenapa menyebalkan sekali, Batin Neona.

"Kau tidak akan mati kalau menjawab pertanyaanku," ucap Neona jengkel.

Helios hanya mengangkat bahunya. Tidak acuh.

Neona tidak peduli dengan penolakan Helios, ia kemudian tetap menanyakan hal yang mengganjal dalam hatinya.

"Apa Jerome tidak menyukaiku?" tanya Neona pada Helios.

Helios mengerutkan kening. "Mana aku tau. Kalianlah yang menjalin hubungan."

"Tapi kenapa saat makan malam tadi yang lebih perhatian adalah kau? Bukan Jerome?" tanya Neona lagi.

Helios langsung menghentikan langkahnya. "Aku tidak perhatian padamu. Yang kulakukan hanya berpura-pura, sama halnya mengantarmu saat ini."

Helios kemudian melangkah meninggalkan Neona.

Neona lantas berjalan mengekorinya. Ia tentu tidak mau tersesat di istana yang besar ini.

"Omong-omong, tujuan apa yang kau maksud?" tanya Neona ketika sudah mengimbangi langkah Helios.

"Apanya?"

"Tujuanmu. Kau bilang kita bertunangan agar kau bisa mendapatkan apa yang kau mau," ucap Neona memperjelas ucapannya.

"Bukan urusanmu." Helios menjawab dingin.

"Apabila kita bertunangan, bukankah kita berada di satu kapal yang sama?"

"Jangan harap."

"Aku tidak berharap. Namun memang itulah kenyataannya. Kau dan aku berbagi nasib."

Helios menghela napasnya keras. "Kau tau? Sekarang aku bahkan ingin kau kembali ke keadaan semula. Sebelum hilang ingatan kau menyebalkan. Namun sekarang kau sangat sangat menyebalkan," ucap Helios kesal.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang