Bagian 9

94 68 66
                                    

Gambar: Ruang Keluarga Istana Pangeran
Sumber: Pinterest

Neona membuka matanya pelan sambil mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba untuk beradaptasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neona membuka matanya pelan sambil mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba untuk beradaptasi.

Neona mengalihkan pandangan ke kanannya, Helios sudah tidak ada di sampingnya. Ia lantas bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuruni tangga.

"Selamat pagi," ucap Helios pada Neona.

Helios duduk diruang keluarga sambil menyesap minumannya.

"Selamat pagi. Kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya Neona pada Helios.

Neona memutuskan untuk duduk di samping Helios.

"Aku tidak mau membangunkanmu. Tadi malam sangatlah luar biasa, kau pasti lelah."

Neona terkejut dengan ucapan Helios. Bella yang sedang mengantarkan minuman untuk Neona tampak salah tingkah mendengar ucapan Helios.

Neona dengan panik mengibaskan tangannya. "Tidak Bella, itu tidak seperti yang kau pikirkan."

Namun Bella hanya tersenyum malu-malu, kemudian meninggalkan Neona dan Helios berdua.

Neona meninju lengan Helos pelan. "Kau! Berhentilah mengatakan hal yang tidak masuk akal, Helios."

Namun Helios tidak merasa sakit sama sekali. Ia malah tertawa mendengar ucapan Neona. "Santailah sedikit. Kau lihat wajah mereka tiap kali kukatakan hal tadi. Lucu sekali."

Neona menghembuskan napas pelan. Sudah hampir 3 bulan Neona tinggal di Kerajaan Orisha. Selama 3 bulan itulah Neona mulai terbiasa dengan tingkah Helios.

Helios yang tiba-tiba dingin padanya, Helios yang tiba-tiba hangat padanya, Helios yang jahil, dan juga Helios yang membuat dadanya sedikit berdebar.

Tiba-tiba Neona merasa pipinya panas ketika memikirkan hal itu.

"Hai Neona, Helios."

Neona dan Helios sontak menatap wanita yang sedang berdiri menghampiri mereka berdua.

Neona langsung bangkit dari duduknya, merasa senang bertemu dengan temannya.

"Hai, Adelia. Duduklah. Ada perlu apa kamu ke Kerajaan Orisha?" tanya Neona.

Namun belum sempat Adelia menjawab, Helios sudah bangkit dari duduknya. "Kalian bisa berbincang berdua. Aku harus pergi."

Neona menatap Helios dan Adelia bergantian. Terlihat raut kecewa dari wajah Adelia.

Neona memutuskan untuk menahan lengan Helios. "Tidak sopan meninggalkan tamu seperti itu. Duduklah."

Helios mencoba melepaskan genggaman Neona, namun Neona semakin mengeratkan genggamannya.

"Aku harus pergi, Neona."

"Duduklah Helios. Adelia juga tamumu," ucap Neona.

Helios mendecak, "Aku harus pergi."

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang