Chapter 20

567 101 12
                                    


Suzy yang akhir-akhir ini terlihat kelelahan itu menyandarkan punggungnya di dinding lorong operasi berusaha menghindari pasien yang akan melewatinya. Akhir-akhir ini ia merasa pusing dan kelelahan yang sangat berat.

"Sonsaengnim, gwencanhayo?." Tanya Sungjae mengejar Suzy sambil melepas penutup kepalanya.

"Oh." Jawab Suzy singkat.

"Jika ada yang mencariku katakan aku sedang istirahat untuk 30 menit." Ucap Suzy menepuk bahu Sungjae pelan.

"Sonsaengnim terlihat tidak baik-baik saja." Komentar Sungjae enggan meninggalkan Suzy.

"Aku hanya kelelahan. Sepertinya aku harus memundurkan operasiku hari ini." Ucap Suzy mengerjapkan matanya.

"Sonsaengnim." Panggil Sungjae ketika Suzy mulai kehilangan kesadarannya dan tersungkur.

--------.

Suzy yang akhirnya tersadar itu mengerjapkan matanya ketika melihat Siwan yang sedang memainkan ponselnya disebelah ranjangnya di UGD itu. Ia perlahan bangkit dan mengerutkan keningnya tak ingat bagaimana bisa ia ada disana.

"Kau sudah merasa baikan?." Tanya Siwan memasukkan ponselnya ke saku jasnya kemudian mengecek keadaan Suzy.

"Apa yang terjadi padaku?." Tanya Suzy bingung. Memejat lengannya yang terbentur lantai saat pingsan tadi.

"Kau kelelahan." Jawab Siwan kemudian meraih susu panas yang sudah menjadi hangat karena Suzy tak kunjung sadar.

"Gomawo." Ucap Suzy menyeruput susu yang sudah berisi sedotan itu.

"Myungsoo tau aku pingsan?." Tanya Suzy tak ingin membuat Myungsoo khawatir.

"Tadi dia ada disini. Tapi ia sudah pergi. Ia bilang ia punya urusan penting." Jawab Siwan.

"Kudengar dari Sungjae kau akhir-akhir ini melewatkan makan siangmu." Ucap Siwan yang tak senang dengan itu membuat Suzy tersenyum kikuk.

"Aku tidak selera." Balas Suzy.

"Apa ada yang menganggumu?." Tanya Siwan.

"Ani. Keunyang." Jawab Suzy asal.

"Kim Gyusu, apa karena dia?." Tanya Siwan. Suzy menunduk kemudian tersenyum canggung.

"Aku tidak tau, akhir-akhir ini dia sangat dingin padaku. Sepertinya dia sedang banyak pikiran." Jawab Suzy yang tak menutupi apapun dari Siwan karena ia tahu itu akan sia-sia.

"Ku akui pekerjaannya memang banyak belakangan ini. tapi itu tidak bisa menjadi alasan ia dingin padamu." Komentar Siwan yang menurutnya Myungsoo seharusnya lebih menjaga Suzy mengingat pasien itu adalah appa Suzy.

"Mungkin dia ingin sedikit jarak diantara kami untuk sesaat." Ucap Suzy.

"Kau tenang saja, aku ada disini." Timpal Siwan menepuk pucuk kepala Suzy yang gusar itu sementara Myungsoo berdiri dibelakang gordain dalam diam.

------------|||----------

Siwan yang berjalan bersama dengan Myungsoo setelah mengantar James pergi setelah rapat itu mengerutkan keningnya ketika menyadari gerak tangan kiri Myungsoo yang sangat pasif. Dengan ragu ia berjalan ke sebelah kiri Myungsoo kemudian meraih tangannya. Membuat Myungsoo tersentak mendapat perlakuan tiba-tiba itu. Memasang wajah gugupnya saat Siwan menatapnya dengan curiga.

Siwan memasang wajah kakunya. Melepas tangannya yang memegang lengan Myungsoo itu kemudian menyilangkan tangannya didepan dada. Menatap Myungsoo tepat di matanya.

"Aku harap kau datang ke kantorku untuk mengambil surat perintah GC ( general check-up )." Ucap Siwan kemudian berjalan terlebih dahulu meninggalkan Myungsoo yang mencoba mengatur ekspresinya.

A Present From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang