Chapter 1

3.4K 155 15
                                    

Title : A Present From Heaven
Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy.
Genre : Romance.
Author : Monita a.ka Kim98happyend
A/N : All cast is important FF ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat, kejadian, dan isi cerita itu hanya kebetulan Semata.
Disclaimer : Cast bukan milik author. Disini author hanya meminjam nama mereka untuk keperluan cerita semata. FF ini Pure dari Imajinasi Author. Siapapun yang baca ff ini harus dan wajib meninggalkan jejak, jangan jadi pembaca gelap atau pembaca misterius. Typo harap dimaklumi. Jika ada data Pribadi Cast yang dirubah, harap dimaklumi. It's FF right !!!
No Bash
No Copas
No Silent
Happy Reading !!!

Seorang namja keluar dari mobilnya kemudian menghirup udara dengan begitu lapang. Ia berjalan dengan senyum diwajahnya sambil meregangkan tubuhnya.
"Ah, Seoul berubah sangat banyak." Ucapnya. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan oleh seorang yeoja yang tampak berlari mengejar seorang laki-laki yang keluar dari rumah sakit. Membuat beberapa keributan bahkan mencuri mobil seseorang yang baru saja memberhentikan mobilnya.
"Jaebum-ssi." Teriaknya ngos-ngosan.
"Bae Suzy. Solma, neo Bae Suzy. Apa yang kau lakukan disini?. Kau bekerja disini?." Tanyanya. Suzy menolehkan kepalanya dan menatapnya dengan dalam.
"Kau bawa mobil?." Tanya Suzy tak berpikir panjang. Ia mengangguk dan menunjuk mobilnya yang tak begitu jauh darinya.
"Duwajuseyo, tolong bantu aku mengejar mobil tadi." Lanjut Suzy.
"Ye?." Tanya namja itu terkejut dengan permintaan Suzy yang terkesan tidak masuk akal. Tanpa berbasa-basi Suzy menariknya kemudian memasukkannya ke mobilnya.
"Hey, aku bahkan belum mengatakan ya." Ucapnya namun tetap menancap gasnya.

——————.
Suzy berjalan menghampiri Myungsoo yang tampak duduk dimobilnya sambil mengipasi dirinya.
"Gomawoyo." Ucap Suzy berdiri didepan pintu yang terbuka itu sambil menyodorkan botol air minumnya.
"Jaljinaesseoyeo?." Tanya Suzy. "Tapi sepertinya kau baik, karena tak ada raut penyesalan di wajahmu."
"Neoneun?. Gwencana?." Tanya Myungsoo balik.
"Aniyo. Juggeo gatae." Jawab Suzy.
"Mianhaeyo." Ucap Myungsoo.
"Hajimayeo. Piryeo opso." Balas Suzy.
"Keundae, ini sangat aneh ketika aku melihatmu dengan jas putih seperti ini." Ucap Myungsoo.
"Wae, cheonsa gateun?." Tanya Suzy melipat kedua tangannya didepan dada.
"Aniyo, gwisin." Jawab Myungsoo. Suzy berdecak tak percaya.
"Cham. Yang benar saja." Balas Suzy.
"Kenapa kau bekerja dirumah sakit ini?." Tanya Myungsoo heran.
"Sunbae, anda akan ikut dengan kami?. Kami akan pergi sekarang." Ucap hoobaenya menyelanya.
"Aku akan kembali sebentar lagi. kalian dulu saja." Balas Suzy. Hoobaenya itu kemudian membungkuk dan kembali ke ambulance.
"Kau mau kembali ke rumah sakit bersamaku?." Tanya Myungsoo.
"Wae?. Apa kau gugup jika aku satu mobil bersamamu lagi." Tanya Suzy balik. Myungsoo berdecak tak percaya.
"Apa kau melihat kegugupanku tadi?. Sedikitpun tidak." Jawab Myungsoo.
"Karena tadi kita dalam suasana yang tegang." Balas Suzy.
"Kau masih saja pintar menggunakan mulutmu." Ucap Myungsoo.
"Tentu saja aku mempertahankannya." Balas Suzy. Myungsoo tersenyum kecil kemudian membalikkan tubuhnya dan menghidupkan mobilnya. Diikuti Suzy yang masuk di kursi samping.
—————–.
"Keundae, kenapa kau ada disini tadi?." Tanya Suzy.
"Ah, aku mau melakukan tes kesehatan." Jawab Myungsoo.
"Ah, geurae. Kalau begitu lakukan tesmu dan cepat pergi dari sini." Balas Suzy sambil melepas seatbeltnya. Mereka pun keluar dari mobil dan berjalan masuk ke rumah sakit.
"Wae, kasar sekali kata-katamu." Balas Myungsoo tersinggung.
"Aku tak mau melihatmu lebih lama. Shirreoteme." Ucap Suzy.
"Gomawo. Aku akan mentraktirmu nanti." Tambah Suzy.
"Onje?." Tanya Myungsoo.
"Bukankah kau tak mau melihatku?." Tambah Myungsoo.
"Jika kita bertemu lagi." Jawab Suzy. "Tapi aku harap kita tak bertemu lagi."
"Suzy, kita dipanggil oleh komisaris ( pemilik rs )." Ucap seorang yeoja yang berlari kerahnya dengan jas putih dan ekspresi takutnya.
———————–

"Kau bisa pergi sekarang." Ucap Komisaris itu pada yeoja yang berlari kearah Suzy tadi.
"Ada yang ingin kutanyakan padamu. Berhubung psikiater itu sudah meninggalkan ruang ini." Ucapnya.
"Ne?." Tanya Suzy terkejut.
"Kenapa kau melakukan itu?. Kau bukan seorang psikiater yang bertanggung jawab atas pasien itu. Kau bisa membiarkan petugas keamanan dan petugas yang berwenang menanganinya. Kenapa harus kau yang menanganinya?." Tanyanya.
"Saya seorang dokter. Meskipun dia bukan pasien saya, saya tetap harus menanganinya." Jawab Suzy.
"Dari laporan kerjamu ini, kau sangat baik di ruang operasi, menangani beberapa pasien gangguan jiwa, dan kau bahkan pernah bisa membuat seorang pasien VIP mengurungkan niatnya untuk memalsukan rekam medisnya." Ucap komisaris itu membaca laporan kerja Suzy.
"Jeoseonghamnida." Ucap Suzy.
"Kenapa kau meminta maaf?. Kau melakukannya dengan baik. Bagaimana kau bisa melakukan semuanya?." Tanyanya.
"Ah, wanita tadi adalah teman saya yang bekerja di unit psikiatri. Saya menangani pasiennya begitu saja, karena saya memang pernah mempelajari itu meskipun saya tak memiliki lisensi sahnya. Setelah itu teman saya sering meminta saya menggantikan sesi konsultasinya ketika ia berhalangan." Jawab Suzy ragu dengan yang dikatakannya akan berujung buruk atau tidak.
"Kau pasti dibesarkan dengan sangat baik. Tapi bagaimana bisa kau membujuk pasien VIP itu?." Tanya komisaris lagi.
"Saya anak asuh Prof. Yoon. Saat itu Yoon Gyusunim sedang menjalani operasi usus buntu yang cukup mendadak dan dia meminta saya untuk mengurus pasien yang ditangani olehnya." Jawab Suzy.
"Tapi bagaimana bisa mereka tak mengajukan komplain tentang tindakanmu itu?." Tanya Komisaris itu memajukan badannya dan menyatukan kedua tangannya.
"Mungkin karena saya mengatakan pendapat saya dengan jujur." Jawab Suzy tidak yakin.
"Lalu bagaimana dengan pendapatmu tentang semua tindakanmu ini?." Tanyanya lagi.
"Saya tidak merasa bersalah karena yang saya lakukan adalah demi kesembuhan pasien. Tapi saya sadar, bahwa saya sudah melanggar banyak sekali protokol rumah sakit. Oleh karena itu saya akan berusaha untuk memperbaikinya." Jawab Suzy.
"Apa kau pikir aku akan tetap mempertahankanmu disini?." Tanyanya.
"Jika saya membuat kesalahan besar saya mohon maaf yang sebesar-besarnya." Ucap Suzy membungkukkan tubuhnya.
"Aku tak berniat memecatmu." Ucapnya kemudian memasukkan laporan kerja Suzy ke lacinya. "Meskipun yang kaulakukan itu terbilang diluar akal sehat."
"Gamsahamnida." Balas Suzy membungkukkan tubuhnya lagi.
"Tapi tetap lakukan itu, aku akan memberikan ijin untuk beberapa praktikmu." Jawabnya.
"Ne?." Tanya Suzy terkejut. Komisaris mengangguk dengan senyum dibibirnya.
"Gamsahamnida. Jeongmal gamsahaminda. Aku akan melakukan yang terbaik." Ucap Suzy membungkukkan tubuhnya.
"Tapi, untuk saat ini. Bekerjalah di bangsal 12." Tambah komisaris itu.
"Nde. Algeuseumnida. Gamsahamnida." Balas Suzy.
——————–||||————–

A Present From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang