Chapter 5

529 88 4
                                    

Title : A Present From Heaven
Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy.
Genre : Romance.
Author : Monita a.ka Kim98happyend
A/N : All cast is important FF ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat, kejadian, dan isi cerita itu hanya kebetulan Semata.
Disclaimer : Cast bukan milik author. Disini author hanya meminjam nama mereka untuk keperluan cerita semata. FF ini Pure dari Imajinasi Author. Siapapun yang baca ff ini harus dan wajib meninggalkan jejak, jangan jadi pembaca gelap atau pembaca misterius. Typo harap dimaklumi. Jika ada data Pribadi Cast yang dirubah, harap dimaklumi. It's FF right !!!
No Bash
No Copas
No Silent
Happy Reading !!!

Minyoung yang tengah berdiri di meja informasi dikejutkan oleh Suzy yang berjalan kearahnya kemudian menyangga kepalanya dimeja itu.
"Ada apa denganmu?." Tanya Minyoung.
"Aku lelah dengan anak magang itu." Jawab Suzy.
"Wae?. Apa dia menyusahkanmu?." Tanya Minyoung lagi.
"Ani, mereka hanya tahu sebanyak yang mereka baca dari buku. Bahkan salah satu dari mereka sempat salah mengambil darah." Jawab Suzy.
"Keundae, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Kudengar anak magang yang ada disana itu adalah adik Park jiyeon. Benarkah?." Tanya Minyoung. Suzy menolehkan kepalanya dan melihat intern yang tengah memeriksa bayi di salah satu bed.
"Eoh, maja." Jawab Suzy.
"Heol, tapi kenapa ia bisa ditempatkan disini. Seingatku saat Jiyeon magang disini, ia tak ditempatkan di UGD karena koneksinya itu." Komentar Minyoung.
"Aku juga tak tau, aku hanya kepala ER. Tanya saja pada Juhwan sunbae yang kepala penanggungjawab UGD atau jika kau benar-benar ingin tahu, tanya pada direktur UGD." Balas Suzy.
"Ey, sekalian saja direktur rumah sakit. Tapi kau kan kepala ruang ugd, seharusnya kau tau dan lagi kau dan Jiyeon kan memiliki hubungan yang baik." Ucap Minyoung. Suzy mendesis dan melemparkan pulpen kearah Minyoung.
"Yang benar saja." Desis Suzy.
"Na kanda, aku mau berpesta dulu." Lanjut Suzy.

——————-.

Suzy meraih tasnya kemudian berjalan keluar sambil memakai heelsnya. Sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya ia masuk ke dalam lift yang mengantarnya ke lantai dasar. Saat ia keluar dari lobby apartement, sebuah mobil berhenti di depannya. Suzy tersenyum kecil ketika melihat siapa namja yang duduk di balik kemudi itu. Ia kemudian membuka pintu mobil itu dan duduk di samping namja itu.
"Kau benar-benar tepat waktu." Puji Suzy sambil memasang seatbeltnya.
"Bukankah kau tak suka menunggu?." Balas Siwan sambil menjalankan mobilnya.
"Yoksi, kau memang sangat mengenalku." Ucap Suzy menjentikkan jarinya.
"Kita mungkin sedikit terlambat karena kencan butaku itu tapi kita tak melewatkan semua acaranya." Ucap Siwan.
"Geokjeongma, menyetirlah dengan santai. Lagipula semua cara yang dibuat Jiyeon selalu bertele-tele dan santai. Aku juga tak mau berlama-lama disana." Balas Suzy.
————–|||——————
Jieun menatap jam ditangannya dengan gusar karena Suzy tak kunjung datang. Pestanya sudah berlangsung sejak sejam yang lalu dan Suzy sudah melewatkan acara utama.
"Dia tidak membalas pesanmu?." Tanya Juhwan.
"Dia membalas, dia bilang dia sedang ada dijalan." Jawab Jieun.
"Untung pesta yang dibuat Jiyeon tak formal." Gumam Juhwan.
"Suzy belum datang?." Tanya Jiyeon yang tiba-tiba menghampiri mereka. Seingatnya Jiyeon sedari tadi selalu ada disamping Myungsoo.
"A..a. isseo. Dia sedang ke kamar mandi." Jawab Jieun bingung harus menjawab apa.
"Aku kira dia tak datang. Padahal aku berharap dia tak datang." Balas Jiyeon kemudian berlalu begitu saja. Jieun yang mendengarnya tampak mengumpat dalam hati.
—————–|||—————-
"Bukankah tempat acaranya ada disana?." Tanya Suzy ketika melihat GPS-nya menunjukkan bahwa mereka berbelok di jalan yang salah.
"Sepertinya aku harus memutar balik." Balas Siwan.
"Sunbae, solma, apa kau sengaja memilih jalan yang salah agar bisa berlama-lama denganku?." Tanya Suzy menggoda. Siwan hanya tertawa membalas godaan Suzy.
"Apa aku baru saja memergokimu?." Tanya Suzy lagi.
"Aku tak tau, sepertinya kau harus menunggu kelanjutannya." Jawab Siwan balik menggoda.
"Arraseo, gidarilke." Balas Suzy.
————.

A Present From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang