Suzy membuka matanya. Dengan samar ia bisa melihat Myungsoo yang berdiri dengan menggigiti kuku ibu jarinya. Ia terlihat begitu gusar. Rambutnya terlihat tidak rapi, tidak seperti biasanya.
"Myungsoo." Panggil Suzy dengan lemah.
Kepala Myungsoo terangkat. matanya melebar melihat Suzy yang sudah tersadar. Dengan segera ia mendekati Suzy dan memegang tangan Suzy dengan kedua tangannya.
"Syukurlah." Ucap Myungsoo lega diikuti helaan nafasnya panjang.
"Bagaimana keadaanmu? Apa ada bagian lain yang masih tidak nyaman?" Tanyanya berturut-turut.
"Myungsoo-ya." Panggil Suzy dengan pelan lagi. Myungsoo menatapnya. Menunggu Suzy melanjutkan kalimatnya.
"Syukurlah jika ini benar dirimu." Myungsoo menatapnya heran.
"Tadi, tadi aku melihat dengan jelas bagaimana kecelakaan itu terjadi." Myungsoo terkesiap.
"Kupikir aku tidak bisa melihatmu lagi. Myungsoo-ya, sepertinya aku memang tidak bisa hidup tanpamu. Jadi jangan tinggalkan aku."
Myungsoo menenggelamkan wajahnya di tangan Suzy. Terdiam cukup lama.
"Sepertinya memang tidak bisa terus seperti ini." Ucap Myungsoo.
Ia mengangkat kepalanya dan berdiri. Melepaskan tangan Suzy dan berpaling. Berjalan meninggalkan Suzy tanpa sedikitpun menoleh kearahnya.
Suzy menatapnya yang menghilang dibalik pintu dengan kesakitan.
—------|||--------
Myungsoo membuka pintu kamarnya dengan tergesa-gesa. Mengeluarkan koper dari dalam lemarinya dan memasukkan bajunya dengan asal. bergerak seperti kesetanan. Ia terdiam. Kakinya terasa lemah hingga akhirnya ia merosot kebawah. Bersimpuh pada lututnya dan meraup wajahnya kasar.
"Kenapa hidupku seperti ini." Ucapnya pelan.
Air mata perlahan keluar dari ujung matanya diikuti isakan tangisnya. Tubuhnya semakin merosot. Ia menangis dengan begitu tersiksa sambil menutupi wajahnya yang sudah dipenuhi air matanya.
"Aku tidak mau pergi." Tangisnnya dalam kegelapan.
-------.
"Saem." Panggil Sungjae ketika melihat Suzy sudah berada di IGD lagi dengan wajahnya yang masih pucat pasi.
"Oh." Sapanya balik sambil kembali berjalan kearahnya.
"Saem, lebih baik kau istirahat terlebih dahulu. Wajahmu masih pucat pasi, aku takut kau menakuti pasien dengan wajahmu itu." Candanya meskipun ia sebenarnya sangat khawatir dengan dokter favoritnya itu.
"Prof. Kim... Apa kau melihat Prof. Kim?" Tanyanya kemudian.
"Setauku beliau pulang dengan tergesa-gesa tadi." Jawab Sungjae heran.
"Ah, begitu." Balas Suzy pelan.
Suzy menatap jam tangannya kemudian menggigit bibir bawahnya dengan ragu.
"Sungjae-ya. Aku harus pergi sekarang. Jangan hubungi aku apapun yang terjadi. Mengerti." Perintahnya kemudian berjalan dengan cepat meninggalkannya pergi.
-----.
Suzy masuk kedalam apartemennya. Semua lampu masih padam dan suasana di apartemennya itu begitu sunyi. Ia kemudian berjalan kearah kamarnya dan membuka pintunya dengan perlahan. Ia berhenti sesaat ketika melihat beberapa gantungan baju yang berserakan dilantai. Ia dengan cepat berjalan cepat kearah lemari dan mengecek isi lemarinya. Memasang wajah penuh ketakutannya ketika melihat semua baju Myungsoo sudah tidak ada disana.
Suzy kemudian bergegas belari keluar. Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. tak peduli dengan kamera cctv ke polisian yang akan memberikan peringatan untukknya. Ia menghentikan mobilnya didepan rumah nenek Myungsoo. Bergegas keluar dari mobilnya dan masuk dengan sembrono. Mengabaikan nenek Myungsoo yang sepertinya sudah tahu Suzy akan datang ke rumahnya.
Suzy membuka pintu kamar Myungsoo kemudian terhenyak. ia bisa melihat koper Myungsoo disana. Ia berjalan kearah koper itu dan menariknya pergi.
"Taruh itu kembali." Suzy berhenti. Myungsoo berdiri didepan pintu tatapan dinginnya.
Myungsoo berjalan kearah Suzy. Melepaskan tangan Suzy yang memegang gagang kopernya kemudian menyingkirkannya.
"Kenapa kau disini? Seharusnya kau masih di rumah sakit. lihat wajahmu yang pucat ini." Ucapnya.
"Apa yang kau lakukan?. Apa kau akan meninggalkanku lagi? Baru beberapa jam lalu aku mengatakan padamu untuk tidak meninggalkanku. Ada apa denganmu?." Tanya Suzy dengan wajah gelisahnya.
"Aku juga tidak tau apa yang terjadi padaku. Tapi bukankah kau sangat menderita harus bersama orang sepertiku." Jawab Myungsoo.
"Apa maksudmu? aku sama sekali tidak menderita karenamu." Balas Suzy.
"Tapi kau akan segera merasakannya. Maka dari itu aku harus mencegah hal itu sebelum itu terjadi." Ucap Myungsoo.
"Kurasa, kita bertemu di versi terburuk kita. Dan kurasa kau belum siap dengan hubungan kita ini. Jadi kali ini aku akan melakukannya lagi. Pergi meninggalkanmu." Lanjutnya. Suzy kehabisan kata-kata.
"Kali ini aku tidak akan pergi tanpa berpamitan. Jadi aku akan mengatakannya dengan jelas padamu."----
"Maafkan aku, tapi aku harus meninggalkanmu."
TBC
RCL
KAMU SEDANG MEMBACA
A Present From Heaven
RomanceCerita tentang cinta yang terpisahkan karena sebuah ego dan kesalahpahaman. Perjuangan Seorang dokter menemukan jati dirinya dan cintanya.