Myungsoo mengetuk kepala Suzy pelan ketika tanpa sengaja ia melihat Suzy yang duduk di ujung tangga darurat sambil memainkan ponselnya. Suzy yang melongokkan kepalanya keatas mengerucutkan bibirnya kesal.
"Kau masih marah padaku?." Tanya Myungsoo turun dan berdiri didepan Suzy.
"Kenapa aku harus marah padamu?. Kau memang seperti itu." Jawab Suzy tak sadar bahwa dirinya lebih sering mengejek dan mengerjai Myungsoo. Bahkan lebih parah.
"Haha, wae yeogi?. Kau seperti tak memiliki pekerjaan saja." Komentar Myungsoo.
"Neoneun ( lalu dirimu sendiri )." Sindir Suzy langsung dengan nada sarkastik. Suzy kemudian bangkit dan berhadapan dengan Myungsoo yang lebih rendah darinya karena ia ada satu tangga diatasnya.
"Aku sedang istirahat sebentar. Nanti aku akan melakukan operasi dengan prof. Jeong. Dia kepala timku yang baru." Jelas Myungsoo. Suzy kemudian memegang pundak Myungsoo dan merapihkan kerah Myungsoo.
"Oh, ada apa denganmu?." Seru Myungsoo terkejut.
"Lakukan operasinya dengan baik meskipun kau hanya jadi asisten kali ini." Ucap Suzy sambil menepuk pundak Myungsoo. Myungsoo tersenyum dengan lembut menatap Suzy yang entah kenapa bersikap baik padanya.
"Kau tak apa nanti pulang sendirian?." Tanya Myungsoo kemudian.
"Aku memang biasanya pulang sendirian. Kau sendiri yang memaksaku agar selalu naik ke mobilmu." Jawab Suzy.
"Heoh, apa kau tak bisa lembut sedikit, kukira kau sudah melunak. Pantas saja tak ada yang mau menjadi pacarmu." Ejek Myungsoo.
"Tapi kau menjadi tunanganku." Balas Suzy. Myungsoo tersenyum mendengarnya. Ia bahkan tak bisa melepaskan pandangannya dari Suzy.
"Wae?. Kenapa kau menatapku seperti itu?. Kau masih waras kan?." Tanya Suzy salah tingkah.
"Ani keunyang." Jawab Myungsoo. Ia kemudian menarik nafasnya dan memegang pundak Suzy.
"Aku bekerja dulu." Pamit Myungsoo.
"Oh ya, aku akan pulang malam nanti. Mungkin setelah jam makan malam." Ucap Suzy saat Myungsoo sudah berada di anak tangga diatasnya.
"Heuh, terlihat aneh mendengarmu mengatakan hal seperti itu. Lakukan apa saja yang kau mau asal kau bisa menjaga dirimu. Selama kau belum benar-benar menjadi milikku, aku tak akan melarangmu." Jawab Myungsoo yang terdengar sangat toleran. Suzy bahkan sampai merinding mendengar kalimat sebijak itu dari mulut Myungsoo.
"Ouh, ada apa denganku?. kenapa juga aku harus memberitahunya." Gumam Suzy ngeri pada dirinya sendiri.
———|||—————
Jieun berlari dan menabrakkan dirinya pada UGD center dan menatap Minyoung yang sibuk mengisi sesuatu disana.
"Dimana Suzy?." Tanya Jieun.
"Entahlah. Mungkin seperti biasanya. Berkeliaran seperti rubah yang mencari mangsa." Jawab Minyoung.
"Ah, anak itu. Ketika tak ada pekerjaan untuknya, ia pergi ke divisi lain dan mencari pekerjaan. Benar-benar." Dumel Jieun.
"Ada apa?." Tanya Suzy santai.
"Wah, kau panjang umur sepertinya." Jawab Jieun sarkastik.
"Aku pergi ke bagian farmasi untuk meminta vitamin." Jelas Suzy sebelum Jieun menanyainya banyak hal.
"Wae eoddi appo?." Tanya Jieun khawair.
"Appeuji anha (aku tidak sakit)." Jawab Suzy santai bersandar pada meja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Present From Heaven
RomanceCerita tentang cinta yang terpisahkan karena sebuah ego dan kesalahpahaman. Perjuangan Seorang dokter menemukan jati dirinya dan cintanya.