Suzy memandangi punggung Myungsoo yang berbalut selimut itu. Tangannya perlahan menyentuh punggungnya. Mengelusnya dengan perlahan dengan nafas yang entah kenapa tersedat. Ia memejamkan matanya erat kemudian bangkit dari tidurnya. Berjalan keluar kamar mereka dan masuk ke ruang kerja mereka.
Duduk di kursi yang lebih sering digunakan Myungsoo ketimbang dirinya itu. Dengan ragu menghidupkan komputer didepannya dan memfokuskan pikirannya membaca semua artikel yang bisa ia temukan itu.
------------|||-----------
Myungsoo berlari dengan sekuat tenaga sambil sesekali mengecek jam ditangannya ketika panggilan darurat itu masuk ke ponselnya. Membuatnya tercengang karena semua diluar prediksinya.
"Seongsaengnim." Panggil Sungjae yang tampak gelisah berada diluar ruang operasi.
"Prof. Im sudah sampai?." Tanya Myungsoo.
"Nde." Jawab Sungjae meraih jas Myungsoo dan mengikuti Myungsoo mempersiapkan diri.
Myungsoo memejamkan matanya sejenak kemudian masuk ke ruang operasi. Mendapati Prof. Im yang sudah bersiap dengan dr. Jung.
"Keadaanmu baik?." Tanya Siwan langsung.
"Mari kita mulai." Jawab Myungsoo,
----------.
Mobil Suzy masuk kedalam parkiran dengan serampangan. Dengan wajah gelisah berusaha memarkirkan mobilnya. Ia mengerem mobilnya ketika Jiyeon menghadang mobilnya. Menghentikannya.
"Biar aku saja." Ucap Jiyeon membuka pintu mobil Suzy. Menyuruh Suzy keluar. Suzy menatap Jiyeon dengan air mata yang tertahan itu kemudian berlari secepat yang ia bisa.
"Suzy." Panggil Minyoung yang tampak gelisah.
Suzy menghiraukannya. Berlari dengan cepat meskipun ia harus menabrak orang lain berulang kali. Tersandung anak tangga hingga tersungkur dengan keras.
"Suzy-ah." Ucap Jieun membantu Suzy berdiri.
"Uri appa." Ucapnya dengan mata yang sudah sangat memerah.
"Aku tahu." Ucap Jieun.
"Aku harus masuk." Ucap Suzy mencoba melepaskan tangan Jieun yang sebenarnya menghentikannya itu.
"Kau tidak bisa masuk seperti ini. Tenangkan dirimu dulu." Ucap Jieun.
------|||-----------
Suzy yang sudah berganti dengan pakaian yang bersih itu berjalan dengan nafas yang berat. Berhenti didepan ruangan operasi yang sangat tertutup itu. Menutup mulutnya melihat apanya yang terbaring tengkurap dengan Myungsoo dan Siwan yang bekerja keras disana.
"Songsaengnim, dr. Bae." Bisik Sungjae disebelah Siwan. Myungsoo menolehkan kepalanya sedikit kemudian kembali dengan tangannya yang sibuk.
"Jangan biarkan dia disini." Ucap Myungsoo.
Siwan menatap wajah kaku Myungsoo kemudian menyuruh Sungjae pergi. Sungjae yang juga gugup itu keluar dari ruang operasi. Menghadang Suzy yang dengan cepat menahan kedua bahunya.
"Bagaimana? Apa lancar?." Tanya Suzy gelisah.
"Biarkan aku masuk, aku akan menjadi asisten." Ucap Suzy.
"Sonsaengnm, anda tau anda tak mungkin bisa melakukan itu." Balas Sungjae merasa kasihan dengan Suzy.
"Saya mohon, anda menaruh beban yang berat bagi Prof Kim dan Prof Im. Saya mohon untuk menunggu diluar. Anda sudah melewati batas penyalahgunaan kekuasaan." Ucap Sungjae se formal mungkin. Se-profesional yang ia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Present From Heaven
RomanceCerita tentang cinta yang terpisahkan karena sebuah ego dan kesalahpahaman. Perjuangan Seorang dokter menemukan jati dirinya dan cintanya.