--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
TUJUH
Lee Tae Hwan tersenyum kecil saat melihat Myungsoo makan dengan semangat. Pria Kim itu sudah tak memusingkan uang makan, dia bahkan sedang mentraktir Tae Hwan dan Jae Yeon makan Samgyeopsal.
"Pekerjaan paruh waktu apa yang kau lakukan hingga dapat membeli ponsel Samsung keluaran terbaru?" Jae Yeon melontarkan kalimat tanya itu dengan mulut penuh. Dia harus makan banyak, ini pertama kalinya Myungsoo mentraktir, biasanya pria Kim itu selalu ditraktir karena tidak punya uang.
"Kau bahkan mentraktir kami berdua makan daging." Tambah Jae Yeon kemudian.
Myungsoo tidak menjawab, malah mengangkat tangannya dan berucap― "bibi. Tambah dagingnya lagi." Ke arah penjaga kedai makan itu membuat Jae Yoon seketika melupakan pertanyaannya yang belum dijawab karena bersemangat dapat tambahan daging.
Tae Hwan yang tau alasan Myungsoo memesan daging tambahan kembali tersenyum simpul. Pandai juga dia mengalihkan pembicaraan― batin Tae Hwan, harus memuji Myungsoo karena tidak besar mulut.
- x X x -
Tae Hwan tidak tau berapa banyak uang yang Myungsoo dapatkan dari wanita yang tak ia ketahui namanya tersebut, namun yang pasti Myungsoo bisa memperbaiki laptopnya dengan itu lalu membayar Tae Hwan sebagai uang sewa.
"Akhirnya aku bisa sedikit lega." Myungsoo dan Tae Hwan berada di studio setelah kelas mereka sama-sama selesai, Myungsoo datang terakhir sedangkan Tae Hwan sudah ada di studio.
"Tapi hyung," setelah meletakkan tas kuliahnya di sudut ruangan tempat ia tidur, Myungsoo mendekati sofa yang Tae Hwan duduki. "Apakah biasa langsung memberi banyak uang saat baru bertemu?" ia bertanya dengan penasaran.
"Dia membelikan ku ponsel terbaru, lalu memberi uang saku dalam jumlah besar juga." Tambah Myungsoo, mengenang pemberian Suzy padahal mereka baru dua kali bertemu.
"Kenapa? Kau tidak suka?"
"Bukan tidak suka. Hanya saja―" kebiasaan seorang Kim Myungsoo, dia memeluk dua kakinya yang ia tekuk. "Dia terlalu baik." Kalimat tambahan itu Myungsoo ucapkan dengan senyuman lebar. Tae Hwan yang melihat senyuman tak biasa Myungsoo bergidik.
"Mungkin dia tipe orang yang tidak pelit selama kau mendengarkannya." Tambah Tae Hwan, bergerak dari sofa menuju bagian lain studio yang ia jadikan dapur kecil. Pria Lee itu mengambil air.
Myungsoo tersentak karena teringat akan sesuatu.
Kau akan mendengarkan aku, 'kan?"
Suzy pernah berkata demikian padanya saat mereka bertemu terakhir kali. Ingatan itu membuat Myungsoo mengangguk-angguk paham, sepertinya dia akan aman saja bersama Suzy selama ia mendengarkan wanita itu dan mengabulkan permintaannya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tae Hwan yang telah selesai dengan minumannya kembali mendekati Myungsoo, temannya itu mengangguk-anggukkan kepala tanpa kata. Tenggelam dalam dunianya sendiri.
Myungsoo tersenyum tipis, "aku hanya teringat sesuatu." Yang dibalas oleh Tae Hwan dengan anggukan kepala singkat. Tak bertanya lebih lanjut.
- x X x -
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR [END]
Fanfiction19+ ⚠⚠⚠ Tidak semua terang itu menyelamatkan, dan tidak semua gelap itu menjerumuskan. ©LoveSooji | Published : 22 Juli 2020