--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
TIGA BELAS
Setelah menurunkan Suzy di ranjang, Myungsoo menarik selimut. Membuat Suzy tetap hangat dengan melingkupi tubuh wanita itu menggunakan selimut sampai sebatas dadanya. Tak langsung pergi, Myungsoo duduk di tepian ranjang. Memandang Suzy yang terlelap.
Telepon tadi tak ia angkat. Pada akhirnya dia tak punya keberanian untuk bersuara. Apa yang akan dia katakan jika pria itu bertanya― siapa kau?
Myungsoo terdiam sejenak di posisi, terus menatap Suzy yang terlelap karena efek tiga kaleng bir yang ia teguk dengan mudah. Myungsoo mengamati wanita itu, terus mengamati dengan sedikit rasa bersalah yang menghantuinya.
Dia penakut, dia tak berani bahkan hanya sekedar mengangkat telepon.
Tangan hangat yang menyentuh tangannya membuat Myungsoo tersentak, dia langsung memfokuskan pandangannya ke arah tangan itu lantas menatap Suzy lagi. Kelopak mata wanita itu terbuka.
"Kenapa kau berdiam diri seperti itu?" Suara lemahnya terdengar.
"Kau mengingau?"
Suzy menggeleng, "aku sudah sadar sekarang." Perlahan bangkit. "Aku selalu begini kalau minum terlalu cepat." Ia membuat pengakuan. Merapikan rambutnya sendiri dengan cengiran canggung.
"Kenapa? Kau ingin mengatakan sesuatu?" Karena Myungsoo masih terus menatap sejak awal ia bangun, Suzy langsung menaikkan kedua alis. Bertanya pada sang pria.
Myungsoo tersenyum kecil, berserta dengan gelengan kepala.
"Tidak ada. Tidak ada apapun." Dia menyangkal, melebarkan senyuman di wajah.
Mendengar itu, Suzy pun menyibak selimut. Ingin beranjak turun dari ranjang, namun kedua kakinya tiba-tiba di tahan oleh Myungsoo.
"Kau akan pulang?"
Suzy mengangguk, memandang tangan Myungsoo yang kini menahan kedua kakinya dengan heran.
"Tidak bisakah kau tinggal?"
Kening Suzy berkerut mendengar itu.
"Tidurlah di sini. Bersamaku."
Jawaban polos yang membuat kerutan heran di dahi Suzy hilang, beralih menjadi kerutan tawa yang seketika wanita itu keluarkan.
"Kenapa? Kau tiba-tiba takut tidur sendiri?" Suzy mengolok pria Kim itu.
Bibir Myungsoo mengerucut, "kau tau bukan itu maksudku." Tekan Myungsoo dengan kerlingan mata. Tak terima.
Suzy beringsut mendekat, menekuk kedua kakinya agar ia dan Myungsoo benar-benar saling tatap satu sama lain.
"Lalu? Maksudmu apa?" Sengaja memancing Myungsoo. Kalimat Suzy kadang memang suka memancing, semakin lama, Myungsoo semakin mengerti bagaimana Bae Suzy itu.
"Tidurlah denganku."
"Tidur?"
Myungsoo mengangguk.
"Maksudmu tidur?" Suzy tidak berhenti memancing.
"Terserah bagaimana kau mengartikan kata itu, yang penting― tidurlah denganku malam ini, di sini. Di ranjang ku."
Seketika Suzy mengulum senyum, kepalanya ia gerakkan turun naik dengan perlahan.
"Baiklah aku mengerti." Ia membalas santai, kembali berbaring di posisi tadi dengan Myungsoo yang masih menatapnya di posisi semula; duduk di pinggiran ranjang.
![](https://img.wattpad.com/cover/234020556-288-k368586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR [END]
Fanfikce19+ ⚠⚠⚠ Tidak semua terang itu menyelamatkan, dan tidak semua gelap itu menjerumuskan. ©LoveSooji | Published : 22 Juli 2020