Enam Belas

5.2K 381 130
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

ENAM BELAS


Bagaimana kalau pria itu yang datang? Apakah aku dan Suzy sudah ketahuan?― pikiran buruk memenuhi kepala Myungsoo.

Jantung pria itu berdegup kencang karena pikiran-pikiran buruk tersebut. Harus Myungsoo akui, dia masih belum siap untuk ini. Dia harus bagaimana jika hubungan terlarangnya dengan Suzy terbongkar?― diketahui suami wanita itu.

Aku harus bagaimana?

Pikiran Myungsoo benar-benar berkelana ke mana-mana, kakinya bahkan seperti tertancap di lantai, tidak bisa maju ataupun mundur.

Piippp~

Suara pip panjang yang bernada pertanda kata sandi yang dimasukkan adalah benar terdengar cukup nyaring, membuat Myungsoo semakin tercekat di tempat

"Oh, kau ada di rumah?"

Bahu Myungsoo yang tadinya tegang seketika melemas, suara wanita yang tertangkap indera pendengaran bagaikan angin segar.

"Kau mengagetkanku!" Alih-alih seperti orang marah, Myungsoo terlihat seperti orang yang merajuk. Dia menghentakkan sebelah kaki dengan tangan di dada.

Suzy yang masuk sembari memeluk dirinya sendiri yang mengenakan cardigan panjang mengernyitkan kening, "kenapa? Kenapa kau terkejut?"

"Kenapa kau menekan bel di awal? Aku pikir itu bukan kau tau." Myungsoo masih merajuk. Memanyunkan bibir tapi matanya mengerling marah.

Suzy terkekeh, "maaf. Sudah lama tidak ke sini, aku jadi lupa kalau aku tau kata sandinya. Makanya aku menekan bel. Aduh, maafkan kebodohanku." Wanita Bae itu mengakui kecerobohannya.

Dia mendekati Myungsoo, memeluk pria itu yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk. Suzy melingkarkan lengannya pada leher Myungsoo.

"Kau merindukanku?" Menghilangkan rasa kesalnya atas kejadian barusan, Myungsoo membalas pelukan Suzy. Melingkar tangannya di pinggang Suzy.

"Em." Suzy merespon singkat, masih bisa menerbitkan senyuman di wajah Myungsoo.

"Kenapa tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan?"

Suzy mengurai pelukan tanpa melepas lingkaran tangannya di leher sang pria, "aku tidak berencana datang sebenarnya. Tapi pria itu tiba-tiba ada rapat penting di kantor jadi pulang telat."

"Kau langsung datang ke sini setelah dia memberitahumu bahwa dia pulang terlambat?"

Suzy mengangguk.

"Sebegitu rindunya kau pada aku?" Pancing pria itu, menyengir polos.

Suzy berdecak, "memangnya kau tidak merindukan aku?" wanta itu mengerling penuh selidik. Dengan senyuman yang sama seperti sebelumnya Myungsoo mengangguk, "tentu saja aku merindukanmu." Membuat pengakuan malu-malu.

Gemas dengan senyuman malu-malu Myungsoo yang tetap menampilkan lesung pipi itu, Suzy langsung berjinjit, menyatukan bibirnya dengan bibir pria yang hampir seminggu lebih tidak ia temui.

Serangan Suzy diterima Myungsoo dengan tenang, pria itu langsung membalas ciuman tersebut. Memeluk erat pinggang Suzy dan perlahan melangkah mundur hingga punggungnya menabrak dinding. Tidak kuat tapi tetap menimbulkan bunyi.

AFFAIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang