Sebelas

5.9K 397 76
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

SEBELAS

Myungsoo menempatkan Suzy di atas ranjang. Mengatur napasnya sedikit setelah menggendong Suzy dari ruang tengah menuju kamar, Suzy tersenyum geli melihat wajah sang pria yang semakin merah. Ia duduk di tepian ranjang, sedangkan Myungsoo bergerak mundur, seperti sedang memperhatikan Suzy yang terduduk di atas benda berseprei putih tersebut.

Mengingatkan diri bahwa ini pengalaman pertama Myungsoo, Suzy tidak terburu-buru. Dia melemaskan kedua bahu sembari menyamankan duduknya di sana, meski demikian matanya tetap memandang lurus-lurus Myungsoo.

"Kau bilang ingin melakukannya bersamaku." Suzy buka suara, masih terdengar tenang meski dia tak sepenuhnya tenang. Suzy hanya mencoba mengendalikan diri.

Seakan menyetujui kalimat Suzy, Myungsoo bergerak maju. Dia berdiri tepat di depan Suzy tapi tidak tau harus melakukan apa. Haruskah dia langsung menolak tubuh Suzy jatuh ke ranjang, atau menyerang bibirnya dulu kemudian membuatnya berbaring, atau mungkin juga melepaskan pakaian mereka dulu? Dia tidak tau urutan pertamanya.

Suzy mendongak, paham akan gerakan mata Myungsoo yang tampak ragu. Suzy mengulum senyum. Wanita itu menarik kaos Myungsoo hingga posisi berdiri pria itu semakin dekat ke arahnya.

"Kita lepaskan ini dulu, oke?" Suzy bicara sembari menarik kaos Myungsoo. Bergerak cepat sesuai instruksi, Myungsoo menarik kaosnya ke atas, melepaskan benda itu dan menjatuhkannya ke lantai.

"Kau tidak masalah terbuka di depanku?" Kali ini Suzy menyentuh ban celana Myungsoo, masih mendongak guna melihat mata Myungsoo, mencari tau bagaimana pria itu bereaksi.

"Bukankah seharusnya memang terbuka?"

Suzy mengulum senyum mendengar jawaban polos Myungsoo, pria itu benar, mereka memang harus saling terbuka untuk melakukan penyatuan.

"Kalau begitu, kau bisa membantuku?" Suzy bangkit, berdiri di depan Myungsoo lantas berbalik. Dia mengesampingkan rambut, memperlihatkan resleting bagian belakang gaun one piece yang ia kenakan.

"Lepaskan." Suzy meminta.

Myungsoo menahan napas, membuangnya setelah itu bersamaan dengan tangannya yang naik guna menyentuh kepala resleting. Perlahan tapi pasti ia menurunkan benda itu, kulit punggung Suzy langsung menyambutnya ketika gaun itu terbelah. Kembali, Myungsoo menahan napas.

Suzy menundukkan kepalanya dengan gugup ketika Myungsoo berhasil menarik turun resleting gaun yang ia kenakan. Saat benar-benar selesai, gaun itu jatuh dengan sendirinya ke lantai. Suzy mengangkat kedua kakinya satu persatu, kemudian dengan satu kaki dia menggeser benda itu menjauh darinya. Wanita itu tidak berbalik, dia tetap membelakangi Myungsoo dengan bagian tubuhnya yang terbuka.

"Kau sudah melepaskan punyamu?" Suzy bertanya tanpa berbalik sama sekali. Dia juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan ini.

"Oh, ini." Myungsoo menyentuh ban celananya sendiri yang tadinya sempat Suzy sentuh. "Belum. Tunggu. Sebentar." Kegugupan tergambar dengan jelas dalam nada suaranya. Kegugupan Myungsoo membuat Suzy agak ragu untuk melanjutkan ini.

Tapi ketika Myungsoo berkata, "sudah." Dengan sedikit bersemangat, Suzy menemukan dirinya membayangkan binar mata Myungsoo. Itu membuat ia membuang keraguan yang ada.

Suzy memutar kepalanya ke kanan, melirik Myungsoo tanpa berbalik. "Bisakah kau melepaskan ini?" matanya menatap tali bra di bahu kanan.

Myungsoo di belakang menelan saliva nya sendiri, menahan napas dan membuangnya lagi sembari sedikit maju guna melihat bagaimana caranya melepaskan benda itu. Dia sering melihat benda itu di toko-toko pakaian dalam, ataupun di rumah milik ibunya, tapi menyentuh benda itu secara langsung? Myungsoo belum pernah.

AFFAIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang