Dua Belas

4.7K 392 93
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

DUA BELAS

Suzy tidak ingat pasti jam berapa ia tidur dan seberapa lama ia tertidur. Saat terbangun, ia mendapati hari semakin gelap lewat jendela kamar yang gordennya sedikit tersingkap. Ketika ia melihat ke arah jam, jarum jam menunjukkan angka delapan.

Myungsoo berada di samping tubuhnya, tidur dengan nyenyak tanpa mengeluarkan dengkuran. Napas pria itu teratur, selimut hanya menutupi bagian bawah tubuhnya, sedangkan bagian atas terekspos membuat Suzy yang melihat seketika mengusap wajah kasar. Ia tidur dengan pria itu.

Aku benar-benar sudah gila― Suzy mengutuk dirinya sendiri.

Perlahan ia bangkit, beranjak turun dari ranjang dengan hati-hati; takut membangunkan pria yang menghabiskan sepanjang sore bercinta dengannya.

Suzy memungut segala miliknya di lantai, memasang benda itu satu persatu ke tubuh dengan mata yang sesekali melirik Myungsoo. Takut pria itu terbangun. Tapi untunglah Myungsoo tidur lelap.

- x X x -

Tubuh telanjang itu bergerak asal di atas ranjang, terdengar suara erangan singkat dengan kedua kelopak mata yang perlahan-lahan terbuka. Kim Myungsoo, pria yang baru berulang tahun pada bulan Maret lalu perlahan bangkit.

Ia mengusap dada telanjangnya, menarik selimut sampai perut dengan mata yang memperhatikan sekeliling. Dia hanya sendirian di kamar, outfit yang ia kenakan tadi berada di lantai.

Myungsoo tersenyum, ingat dengan pasti bagaimana ia menghabiskan sore bersama Suzy tadi.

"Apakah dia sudah pulang?" Pria Kim itu bicara sendiri, meski sendiri ia tetap turun dari ranjang dengan selimut melilit pinggang. Ini pertama kalinya ia tidur telanjang, rasanya aneh.

Hal pertama yang Myungsoo lakukan adalah mencari celananya, memakai benda itu cepat-cepat kemudian menuju kamar mandi. Dia beranggapan bahwa Suzy sudah pulang, sejujurnya ia agak kecewa. Dia tidak bisa melihat wajah Suzy tepat ketika ia bangun.

Seharusnya aku bangun lebih cepat― sesalnya.

- x X x -

Myungsoo keluar dari kamar setelah menyelesaikan keperluannya di kamar mandi, ia menutup pintu kamar dengan mata yang melihat ke arah dapur. Di kursi meja pantry, seorang wanita duduk dengan sebuah buku di tangan.

Myungsoo tercekat untuk sesaat, seketika ia merasa sangat malu. Tapi kemudian, ia tersenyum cerah, melangkah ringan menuju meja pantry dan berucap― "aku pikir kau sudah pulang." Ia menyapa Bae Suzy, wanita itu ternyata masih ada di unitnya.

Suzy mengangkat kepala saat Myungsoo datang, tersenyum tipis, "aku sudah pulang tadi. Sudah mandi juga." Dia menunjukkan bahwa ia telah berganti pakaian. Melihat itu, Myungsoo mengangguk paham.

Pria Kim itu melihat meja makan, "wah! Kapan kau menyiapkan semua ini?" ada beberapa jenis makanan di atas meja. Myungsoo tergiur melihat itu, dia memang sangat lapar sekarang.

"Saat kau tidur." Suzy mengesampingkan buku bacaan yang ia bawa dari apartemennya, "aku membawa beberapa bahan masakan dari unit ku." Ucap sang wanita lagi.

"Kau bangun di saat yang tepat. Nasinya juga sudah matang." Suzy turun dari kursi meja pantry, "tunggu sebentar, aku akan hangatkan sup nya. Tidak lama."

AFFAIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang