Delapan Belas

4.2K 362 46
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

DELAPAN BELAS

"Keluar dari kamar ini Myungsoo." Suzy memberi peringatan kedua tapi pria yang duduk di atas ranjangnya itu bergeming.

"Aku bilang keluar." Menatap tajam pria itu hingga sang pria menghela napas tak suka.

"Kenapa kau jahat sekali padaku?" Bibirnya seketika manyun, menendang udara dengan sebelah kaki. Melihat itu Suzy ikut menghela napas, namun hanya helaan napas kecil.

"Aku hanya ingin bicara denganmu." ucap pria itu lagi.

Perlahan, wanita itu menjauhi pintu. Sesekali melirik pigura pernikahannya dalam perjalanan. Dia melirik Myungsoo lagi, "kita bicara di luar oke?" kali ini bicara dengan lebih lembut. Myungsoo tampak melunak.

"Tidak bisakah kita di sini saja? Aku tidak akan macam-macam."

Suzy tau Myungsoo tidak akan macam-macam tanpa izin darinya, karena selama ini begitulah sang pria bertindak. Dia tidak akan memulai jika bukan Suzy yang memancing. Sebenarnya Suzy menyukai sikapnya yang demikian.

"Tidak di sini." Berdiri di depan Myungsoo, Suzy perlahan meraih tangan sang pria, menggenggamnya. "Kita bicara di unit mu saja. Oke?"

Myungsoo memicing, "itu terdengar seperti kau mengusirku dan tidak mau bicara."

"Tidak." Suzy merespon cepat, "lagi pula apa yang ingin kau bicara sampai menerobos masuk seperti ini?"

"Kau marah padaku, ingat?"

"Sudah aku bilang aku tidak marah Myungsoo."

"Lalu kenapa kau mengabaikan ku? Pesanku, juga telepon dariku."

Suzy menghela napas, masih dengan tangan Myungsoo yang ia genggam.

"Kita bicara di luar." Ucapnya serius. Myungsoo menatap lekat, terus menatap sampai akhirnya dia menyerah.

"Baiklah." Berdiri dan langsung di tarik keluar oleh Suzy. Myungsoo mengikuti seretan sang wanita tanpa protes sama sekali. Suzy menolaknya keluar terlebih dahulu.

"Masuk terlebih dulu. Aku akan datang lima menit lagi."

Myungsoo menatap tak senang Suzy, "kau tak akan bohong kan?" menilai.

Suzy menggeleng, "tidak Myungsoo." Merapatkan pintu tapi Myungsoo dengan tidak takutnya menyelipkan tangan di antara itu, "aku akan menggedor keras pintu mu jika kau bohong." Pria itu memberi peringatan keras.

"Aku akan datang." Suzy menjawab dengan penekanan, "pulang dan tunggu aku." Dia melepaskan tangan Myungsoo dari sana kemudian buru-buru menutup pintu.

Myungsoo mengomel tanpa mengeluarkan suara, dia berbalik dan dengan cepat membuka pintu unitnya sendiri. Dia akan menunggu Suzy, memastikan apakah wanita berbohong atau tidak.

- x X x -

Suzy menunggu lima menit berlalu dengan menyandarkan punggungnya pada daun pintu, tangannya bahkan masih memegang kenop. Sembari menunggu waktu berlalu, wanita itu menerawang jauh ke depan. Apa yang harus dia katakan saat bicara dengan Myungsoo nanti? Harus ia akui, terakhir kali itu dia memang terlalu sensitif.

Bukan masalah besar, tapi Myungsoo tampaknya khawatir. Alasan Suzy tidak membalas pesan pria itu adalah dia terlalu malu, malu dengan sikapnya sendiri yang tiba-tiba marah tidak jelas karena terlalu sensitif. Tapi kalau sudah begini, dia tetap harus mengatakan sesuatu.

AFFAIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang