--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
DUA PULUH EMPAT
"Jadi, bagaimana acara kencan butamu?" Suzy, yang menggenakan jubah kamar longgar, mengambil kaleng minuman berperisa yang Myungsoo sondorkan padanya. "Kau bertemu dengan seseorang yang cocok?"
Myungsoo menyengir dengan kaleng minuman yang telah terbuka di tangannya, dia duduk di sebelah Suzy sembari agak mengerang kecil. Dia dan Suzy melanjutkan kegiatan panas itu di sofa, saling mendamba satu sama lain hingga mencapai puncak masing-masing.
"Sudah aku bilang, itu hanya kencan buta kelompok dan aku dibawa sebagai pelengkap." Dia mengungkapkan alasan yang sama, membuat Suzy melirik ke arahnya seakan menyelidik. Tapi Myungsoo hanya membalas tatapannya santai, dia memang mengatakan yang sebenarnya.
Lee Jae Yeon bertekad ingin punya pacar liburan musim panas ini, meminta Tae Hwan membuat rencana kencan buta kelompok bersama dengan teman-teman yang lain. Tentu Myungsoo tidak di ajak pada awalnya karena pria itu mengaku sudah punya pacar meski tidak ada yang kenal pacarnya selain Tae Hwan.
Hari itu, saat Myungsoo di tinggal pergi Suzy ke Jeju, kencan buta kelompok itu berlangsung dan sialnya mereka kekurangan satu anggota. Kelompok wanita bilang mereka tidak akan datang ke pertemuan jika anggota masing-masing tidak pas, alhasil Myungsoo diseret ikut.
Selesai dengan kaleng minumannya, Myungsoo meletakkan benda yang belum sepenuhnya kosong tersebut ke arah meja. Dia menatap Suzy dengan senyuman yang masih belum lenyap, mendekati wanita itu dan berkata― "apakah kau cemburu karena aku pergi kencan buta?" memandang berbinar Suzy.
Wanita itu tersedak, "cemburu? Siapa? Aku?" dia kembali tersedak kecil setelah berkata demikian, menatap kedua mata Myungsoo yang lurus padanya.
"Aku hanya bertanya." Ucap Suzy kemudian. Menyangkal.
Myungsoo mendengus, "baiklah." Dia mengambil gerak mundur, tidak menatap Suzy lagi dan kembali meraih kaleng minuman, menenguk isinya lagi; kali ini hingga tandas.
"Myungsoo."
"Em?"
Mereka saling bicara tapi tidak saling melempar pandang, Myungsoo memutar kaleng di tangan sedangkan Suzy menatap ke arah televisi yang mati.
"Jika kau ingin mengakhiri hubungan kita, katakan saja." Suzy berkata demikian kemudian meneguk minuman dinginnya lagi. Sedangkan Myungsoo melirik, "kenapa tiba-tiba?" bertanya demikian tak mengerti.
"Hanya―" Suzy melontarkan kata itu bersamaan dengan helaan napas kecil, dia juga melirik Myungsoo membuat tatapan mereka bertemu, "aku takut jika kau tidak bisa menikmati masa mudamu seperti yang lain, bebas berkencan secara terbuka dan mendatangi tempat-tempat indah bersama." Suzy mengangkat kedua bahu diakhir.
Myungsoo masih menatapnya, terus menatapnya bahkan saat kalimatnya telah berakhir. Beberapa saat kemudian Myungsoo bertanya, "kau menyesali pertemuan kita?" tentu dibalas oleh Suzy dengan gelengan kepala.
"Tentu saja tidak." Jawabnya.
"Kalau begitu ya sudah." Myungsoo tersenyum, kembali mendekati Suzy setelah meletakkan kembali kaleng kosongnya di atas meja. Dia meraih salah satu tangan Suzy dan menggenggam, "aku tidak apa-apa. Begini pun aku suka." Semakin melebarkan senyum.
Lesung pipi Myungsoo, di sanalah kedua mata Suzy terpaku. Dia ikut menarik kedua sudut bibir setelah itu. Ikut meletakkan kaleng minuman ke atas meja lantas memeluk sisi tubuh Myungsoo dengan tangan yang bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR [END]
Fiksi Penggemar19+ ⚠⚠⚠ Tidak semua terang itu menyelamatkan, dan tidak semua gelap itu menjerumuskan. ©LoveSooji | Published : 22 Juli 2020