Empat Belas

3.8K 379 84
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

EMPAT BELAS

Kedai makan Seolleotang yang dimaksudkan itu bisa dicapai dengan berjalan kaki. Min Ho pernah makan di sana sekali, sudah lumayan lama karena dia memang jarang mengunjungi toko bunga yang sang istri kelola.

Masih mengingat jalan dan letaknya, Min Ho melangkah pasti meninggalkan toko menuju kedai makan tersebut. Tidak butuh waktu lama baginya untuk sampai dengan kaki panjang itu.

Semakin mendekat, Min Ho memperhatikan bagian dalam kedai dari luar. Tempat di mana dia dan Suzy dulu duduk, di sanalah sang istri berada. Benar-benar bersama dengan seorang pria. Lawan makan wanita itu cukup tinggi dan juga putih, terlihat lebih muda dari dirinya juga.

Memasuki kedai makan itu, Min Ho mencoba untuk tetap tenang karena ada ramai orang di kedai populer tersebut. Dia semakin melangkah mendekat, mengamati wajah pria yang sedang makan dengan istrinya. Posisi yang membelakangi dirinya membuat Min Ho hanya bisa menatap punggung wanita itu.

Mata pria yang harus Min Ho akui tampan tersebut bertemu dengan matanya, mereka saling pandang hingga membuat Suzy yang duduk di depan sang pria berbalik. Min Ho pun menatap sang istri.

"Oppa." Suzy tampak terkejut, bahkan berdiri.

"Apa yang oppa lakukan di sini?" Dia bertanya dengan keterkejutan yang masih terlihat jelas di matanya. Min Ho sudah berhasil berdiri tepat di depan meja makan kedua orang tersebut.

"Aku mencari mu." Min Ho menjawab sembari menatap pria yang makan siang bersama Suzy, pria itu tetap duduk, tidak mengenali Min Ho. "Siapa dia?" masih menatap pria itu, Min Ho melontarkan pertanyaan.

Suzy tersenyum kecil, menarik lengan suaminya dan membawa pria itu duduk di kursi. "Ah, dia salah satu penyewa gedung ku." Menunjuk pria yang sekarang jadi duduk di depan Min Ho.

Pria itu menatap Suzy heran, lantas dengan senyuman Suzy memperkenalkan Min Ho padanya. "Perkenalkan ini suamiku, dan oppa― dia Park Hyung Sik. Penyewa lantai tiga." Suzy juga memperkenalkan pria itu pada Min Ho.

"Lantai tiga? Yang kau bilang pengacara?" Min Ho bertanya dan Suzy mengangguk.

"Salam kenal. Maaf tidak mengenalimu." Park Hyung Sik langsung bersikap sopan, dia bahkan berdiri dan membungkuk sedikit sebagai tanda hormat. Min Ho membalas seadanya.

"Rencananya dia mau pindah dari gedung ku, namun tidak jadi karena tidak menemukan tempat yang lebih baik." Suzy menjelaskan, menatap Min Ho dan Hyung Sik bergantian.

"Benarkah?" Kali ini Min Ho bertanya langsung pada orang asing tersebut.

"Awalnya seperti itu. Seharusnya saya pindah minggu ini, tapi setelah pertimbangan yang matang, saya membatalkannya." Hyung Sik menjawab dengan senyuman ramah, benar-benar terlihat seperti pengacara yang handal.

"Bukankah kau sudah mencari penyewa yang baru?" Seperti yang Suzy duga, Min Ho pasti mengingat kebohongannya yang lalu itu. Saat Min Ho bertanya siapa pria yang ia temui di daerah Gangnam.

"Ya. Kami hanya bicara. Belum ada kepastian saat itu." Suzy tetap tenang meski ia berdebar-debar, takut salah bicara.

"Karena itulah saya berterima kasih hingga mengajaknya makan siang bersama." Hyung Sik ikut dalam pembicaraan itu, "dia tidak jadi membawa penyewa yang baru dan mempertahankan saya." Hyung Sik tersenyum sembari menatap Suzy, yang dibalas oleh wanita Bae itu dengan senyuman serupa.

AFFAIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang