--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
SEMBILAN BELAS
Menyiapkan meja makan seperti biasanya, Suzy membuatkan beberapa menu untuk sarapan. Min Ho keluar dari kamar mereka dengan penampilan rapi, hanya tidak memakai jas luarnya terlebih dahulu.
Suzy tersenyum menyambut sang suami, bergerak cepat mengangkat panci sup dari atas kompor. Meletakkan benda tersebut di tengah-tengah lantas melepaskan sarung tangan anti panas.
"Selamat makan." Suzy berucap, duduk di kursinya dan menanti Min Ho makan terlebih dahulu. Pria itu diam, membuat Suzy juga ikut makan dalam diam. Tak ada yang bicara, hanya terdengar suara televisi yang biasa Suzy nyalakan setiap pagi.
"Apakah kau sibuk di toko akhir-akhir ini?" Min Ho tiba-tiba membuka suara, bertanya demikian dengan tangan yang masih bergerak menyuap makanan ke mulut. Suzy melirik lantas menjawab, "tidak juga. Kenapa?"
Min Ho mengangkat kepala, "tidak ada." Dia menggeleng, "hanya saja kau cepat tidur akhir-akhir ini." Tambahnya kemudian membuat kening Suzy agak berkerut.
Melihat kerutan heran di kening Suzy, Min Ho pun memutuskan untuk lanjut berucap― "aku tau kau selalu sulit tidur. Makanya ada obat tidur di laci nakas." Tepat sasaran karena memang Suzy sulit tidur cepat sejak dulu, karena itulah dia punya kebiasaan membaca hingga koleksi bukunya sangat banyak sampai sekarang.
"Tapi akhir-akhir ini kau tidur cepat dan sangat nyenyak, apakah kau menemui dokter terkait insomnia mu?"
Memahami apa maksud Min Ho, perlahan Suzy menggeleng― "tidak, aku tidak menemui dokter." Memberi bantahan.
"Lalu, kau menambah dosis obat tidurmu?"
Lagi-lagi Suzy menggeleng, dia tidak mungkin minum obat tidur melebihi dosis yang dianjurkan oleh dokter. Akhir-akhir ini dia memang tidak membutuhkan obat tidur untuk terlelap. Dia tidak menyadari perihal tersebut sampai akhirnya Min Ho menyinggung permasalahan itu sekarang.
"Mungkin karena aku terlalu lelah, makanya begitu." Suzy membuat alasan, melihat ke arah Min Ho karena sadar pria itu menatap menilai dirinya. Suzy tau Min Ho tak setuju ia mengkonsumsi obat tidur. Pria itu tak tau kondisinya tapi melarang.
"Tidakkah kau seharusnya menambah karyawan di toko? Agar kau tidak kelelahan." Tidak menatap menilai Suzy lagi untuk waktu yang lebih lama, Min Ho melanjutkan acara makannya. Begitu juga Suzy, wanita itu terlihat tenang.
"Tidak apa. Karyawan yang sekarang saja sudah cukup. Apa yang aku lakukan saat ini, aku menikmatinya." Jawab Suzy, yang direspon oleh Min Ho dengan tatapan lebih lanjut. Suzy tersenyum simpul seakan menyakinkan membuat Min Ho akhirnya mengangkat bahu.
- x X x -
Suzy dan Min Ho keluar unit mereka bersamaan, akan turun sama-sama menuju tepat kerja masing-masing. Saat keduanya keluar dari unit, saat itu juga penghuni unit tidak jauh dari mereka ikut keluar. Suara menutup pintu bahkan terdengar berbarengan.
Kim Myungsoo, Suzy mendapati pria itu keluar dari unitnya. Menggunakan celana jeans dan kaos serta kemeja luar berwarna cerah. Pria itu menyandang tas ransel yang tampak berat, rambut lebatnya yang berwarna hitam tersisir ke depan membuat dahi sang pria tertutup poni seluruhnya.
Suzy mengikuti Min Ho yang berjalan dahulu, sedangkan Myungsoo berada agak jauh di belakang tubuh Suzy. Melirik sang wanita, berusaha bersikap seakan mereka tak pernah bertemu sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR [END]
Fanfiction19+ ⚠⚠⚠ Tidak semua terang itu menyelamatkan, dan tidak semua gelap itu menjerumuskan. ©LoveSooji | Published : 22 Juli 2020