Tujuh Belas

3.3K 378 78
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

TUJUH BELAS

Pacar💕 :

Suzy, kau marah?
Kau marah padaku?

Myungsoo memulai paginya dengan mengirimi Suzy pesan. Sudah dua hari dia melakukan ini, terus mengirimi wanita itu pesan dan juga membuat panggilan. Tapi Suzy seakan menghindar, pesannya hanya wanita itu baca sedangkan panggilannya selalu di tolak.

"Dia benar-benar marah padaku." Myungsoo meringis sedih, sampai sekarang dia masih belum tau letak kesalahannya di mana.

Pacar💕 :

Sayang
Suzy sayang
Bisakah kau balas pesanku?

Setelah mengirim tiga pesan berturut-turut Myungsoo menghela napas panjang, tidak ada tanda-tanda Suzy akan membalas. Bahkan sekarang wanita itu tidak membaca pesan yang ia kirimkan.

"Ah, bisa gila aku kalau begini."

Hari masih pagi, tapi Myungsoo sudah uring-uringan. Pria Kim itu menuruni ranjang, pergi ke kamar mandi dengan lemah. Tadi malam dia begadang mengerjakan tugas sembari terus mengirimi Suzy pesan, pagi ini dia ada kelas penting, hingga mau tidak mau dia tetap harus ke kampus meski sedang sangat malas.

- x X x -

Myungsoo mengulir layar ponselnya yang menampilkan riwayat pesan yang ia kirim ke Suzy. Semuanya terbaca, namun tidak ada satupun yang Suzy respon. Membuat wajah memelas Myungsoo jadi semakin menyedihkan.

"Kau ini kenapa? Seharian lemah terus seperti orang kurang gizi."

Mengabaikan hinaan Tae Hwan, Myungsoo memilih berbaring di sudut studio milik pria Lee yang dulu menjadi tempat tidurnya. Dia mengunjungi Tae Hwan malam itu setelah memastikan temannya tersebut tidak ada rencana kencan. Dia kesepian dan juga kebingungan.

Melihat tingkah aneh Myungso tersebut, Tae Hwan yang selalu memanggil dirinya pro langsung sadar. Temannya sedang patah hati.

"Kau ada masalah dengan Suzy?" Dia mulai memancing cerita dari teman kampusnya tersebut, langsung tepat sasaran yang membuat Myungsoo perlahan bangkit. Dengan wajah lesu, Myungsoo mengangguk.

"Kenapa? Kau menolak bercinta dengannya saat dia ingin?" Tae Hwan melancarkan tebakan pertamanya. Kali ini Myungsoo menggeleng.

"Mana mungkin aku menolak." Dia menjawab, masih dengan wajah memelas.

"Kau keluar cepat bahkan sebelum dia sampai?"

Myungsoo mengerling marah ke arah Tae Hwan, "aku tidak selemah itu ya." Memberikan penyangkalan yang sangat tegas. Tae Hwan antara ingin tertawa dan juga mengutuk. Tapi dia menahan semua itu dengan melancarkan tebakan ketiga.

"Apakah servis mu kurang memuaskan hingga dia ingin kau berhenti?"

Myungsoo mendengus keras, tebakan yang Tae Hwan katakan hanya membuat suasana hatinya semakin buruk. Dia secara tidak langsung dipermalukan, tapi tidak punya tenaga untuk marah.

"Hyung payah sekali membuat tebakan."

"Tau aku payah ya langsung bilang masalahnya apa? Kenapa kau murung seperti habis kalah kampanye?"

AFFAIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang