PART 1

443 9 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM .

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

🌸🌸🌸

Kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita bagaikan sebuah kupu-kupu yang kehilangan salah satu sayapnya. Mereka akan kesulitan untuk terbang dengan menggunakan salah satu sayapnya

~Birlikte Indah~
.
.
MAAF TYPO
🍃
JANGAN SINDER
.
.

Seorang wanita terlihat sedang terburu-buru saat masuk ke dalam rumah sakit, dia berlari di sepanjang lorong rumah sakit, menangis dengan air mata yang sudah luruh membasahi pipinya sambil mulutnya tidak berhenti beristigfar menyebut nama Allah disetiap langkahnya.

Terlihat seorang pria berumur sekita 50 tahun sedang duduk dengan menundukkan kepalanya, di depan ruangan IGD

“ayah.”
Panggil wanita itu kepada seorang pria yang dipanggil ayah.
Ia itu langsung menghambur kepelukan ayahnya, menangis dipelukan sang ayah.

Kepalanya menatap sang ayah dengan nanar. “ibu kenapa yah?”

“ibumu tadi pingsan.”
Mendengar perkataan dari sang ayah ia menangis dan memeluk ayahnya dari samping.

Diah Indah Sari.
Indah panggilan akrabnya, seorang gadis yang berumur 24 tahun, berprofesi sebagai guru SMA di daerah kelahirannya yaitu Bandung.
Saat berada di sekolahan tadi dia mendapatkan telefon dari ayahnya jika ibu nya masuk rumah sakit, yang membuat Indah meminta izin dan memutuskan langsung menuju rumah sakit ibunya tempat berada.

Ibu Indah mempunyai penyakit tumor ganas yang mengerogoti tubuhnya, mereka sudah berencana, jika besok akan melakukan operasi untuk pengangkatan tumornya, awalnya Rumi nama ibu Indah itu takut untuk di operasi tetapi dengan bujukan Wahyu, ayah Indah dan dirinya, rumi akhirnya mau untuk operasi, sebelumnya Rumi sudah melakukan kemoterapi, dan kemoterapi membuat nya tidak sepenuhnya bisa sembuh.

Indah terus berdoa agar tidak terjadi apa-apa dengan ibunya, dia menunggu dokter untuk keluar dari ruangan ibunya, tak lama seorang suster keluar dari ruangan itu dan berlari entah kemana, tak lama Indah melihat seorang dokter datang dengan raut wajah paniknya yang membuat indah merasa ikutan panik. Dokter itu langsung masuk.

“sus ada apa dengan ibu saya.” Tanya indah panik.

“keadaan pasien melemah.”
Suster itu langsung masuk ke ruangan. Kaki Indah seakan lemas, dia menangis di pelukan sang ayah.

“kita berdo’a semoga ibu baik-baik saja.” Wahyu berusaha menengkan putrinya.

Sedangkan di dalam seorang dokter dengan di bantu suster yang disana sedang melakukan penanganan medis untuk rumi. Keadaan rumi saat ini sangat buruk, bunyi monitor detak jantung semakin melemah, hingga terdapat gambar lurus yang menandakan jantung nya sudah berhenti di monitor tersebut. Dokter tersebut melakukan penanganan berkali-kali untuk menyelamatkan nyawanya, tetapi Allah berkehendak lain.

innalillahiwainailaihirojiun.”

Dokter tersebut keluar, sedang kan suster saat ini sedang mencopot semua alat yang terpasang di badan Rumi.

“bagaimana ke adaan istri saya dok?” tanya Wahyu.

“mohon maaf, kami sudah berusaha se maksimal mungkin...”

“enggak, dokter bohong kan, gak mungkin.” Indah memotong perkataan sang dokter dan langsung masuk dia melihat ibunya sudah tertutup kain putih, dia langsung berlari memeluk ibunya.

Birlikte Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang