BAB 1 <Kenapa harus om -om? >

564 132 121
                                    

Tuhan menciptakan semuanya dengan berpasangan
Sepatu ada kiri dan kanan
Matahari ada bulan
Langit ada awan
Terang ada kegelapan
Lah aku kok pasangannya om -om bangkotan

***

Hari ini adalah hari yang paling sial dalam hidupku sekaligus musibah yang paling mengguncangkan segalanya yang sudah aku atur dengan apik. banyak sekali mimpi dan harapan yang sudah aku impi- impikan ternyata hanya sebuah mimpi belaka yang tidak akan mungkin terwujud. Ya, walaupun bunda setuju aku tetap kuliah meskipun aku sudah menikah tapikan aku enggak mau menikah dengan lelaki yang lebih tua dari ku, ya walau cuma beda 5 tahun.

Kalian tau aku sedang dengan siapa? Aku sedang bersama dengan om yang berani menciumku di puncak keningku.

"Om kenapa sih mau nikah sama aku"tanya ku pada lelaki yang sudah berumur.

"Memangnya kenapa?" tanya nya balik.

Dia menoleh kepadaku.

"Enggak, mau nanya aja." ujarku sinis.

"Om umur berapa? "tanya ku dengan lancang.

"22 tahun "ujar dia.

"Lah kok sama kayak umur suami aku," keluhku yang merasa tidak percaya bahwa umurnya sama dengan suami hallu ku.

"Hah suami? "ujarnya kaget.

"Suami hallu. "ujarku yang langsung mengerut karena aku ingin sekali pergi ke korea dan menikah dengannya pasti aku akan bahagia, ya walaupun lelaki di sampingku ini umurnya sama dan sama tampan juga sih.

"Memang siapa namanya? "tanya dia

"Oppa Jeon Jungkook! "ujar ku yang tersenyum merekah dengan semangat membara.

"Boyband korea? "tanya dia.

"Iya. BTS loh, tau kan? "tanya ku penuh harapan. Enggak apa-apa deh kalau aku enggak nikah sama Jungkook yang penting aku nikah sama fanboy nya.

"Enggak "jawabnya datar.

"Iiih, om nyebelin," ujarku  yang memanyunkan bibir karena kesal.

Kalau aku sudah membahas tentang korea atau fandomku dan ternyata orang itu tidak tau atau tidak ngerti itulah dimana emosi dan benci menjadi satu.

Setelah pembahasan tadi.Se-isi mobil menjadi sepi karena tidak ada yang membuka suara baik aku ataupun om- om yang aku tau namanya Resyan.

"Segari."panggilnya tiba tiba.

"Iya, ada apa? " tanyaku menoleh padanya.

"Maaf kemarin saya lancang mencium mu." ujarnya dengan mudahnya tanpa memikirkan kalau aku malu mendengar nya.

Aku sendiri melongo, lalu beralih menatap keluar dari jendela mobil.

"Iya, tidak apa-apa."ujarku yang masih setia menatap keluar.

Aku hanya bisa ikhlas menerima ini tanpa harus mengeluh karena aku tidak mau jadi anak yang menentang keputusan orang tua, walaupun sulit.

KRIK........

Decit rem mobil berhenti terdengar.

"Sudah sampai, " ujarnya yang menatapku dengan wajah datarnya.

Aku turun dari mobil tanpa menyapa sedikitpun padanya.

Apa yang dia lakukan? Dia turun dari mobil tanpa memberikan aba -aba padaku.

"Kenapa om turun?" tanya ku yang sudah merasa frustasi akan tingkah dia.

Aku melihat semua siswa yang datang maupun yang masih lalu lalang di gerbang melihat ke arahku dan om ini.

You Are My Best Husband [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang