Bab 27 < Ezan >

97 14 80
                                    

Anak adalah anugerah dari tuhan
Sebuah karunia yang ia berikan
Tapi kenapa didunia ini masih banyak manusia yang tidak bersyukur atas pemberian tuhan itu.

***

"Eaak......Eaaakk ."

Segari yang mendengar suara, ia langsung menghentikan langkahnya karena ia mendengar jeritan seorang Bayi yang nampaknya berasal dari semak semak samping dia berjalan.

Segari membalikkan tubuhnya, Matanya terus mencari benda apa yang bisa mengeluarkan suara seperti Bayi itu, tidak mungkinkan kalau itu Bayi sungguhan.

"Gari kok jadi merinding ya, kenapa ada suara Dedek Bayi. Kan disinih juga sepi." gumam Segari menggigit bibir bawahnya karena takut.

Segari menyingkirkan beberapa semak yang menutupi pandangannya, alangkah terkejutnya ketika ia menemukan sebuah mainan Bayi yang tergelatak di tanah.

"Gila ya aku, inikan cuman mainan anak kecil, bukan Bayi beneran." gumam Segari menyalahkan dirinya sendiri karena kegilaannya, mana mungkin juga seorang Bayi bisa ada di dalam semak semak, memanya siluman ular.

Segari hendak melanjutkan perjalannya kembali, namun kakinya kembali terhenti oleh jeritan yang persis seperti jeritan seorang Bayi.

"Eaakkkk.....Eaakkkkk..."

Segari memundurkan langkahnya "Gari enggak salah dengerkan?," gumam dia.

Segari kembali memeriksa semak semak tersebut, Ketika dia hendak memeriksa semak semak yang terlihat ada sebuah keranjang bulat yang terbuat dari rotan, yang sering ia lihat di sinetron TV.

"Apaan tuh," gumamnya.

Segari menghampiri keranjang rotan itu dengan ancang ancang takut jika isinya itu ular atau hewan buas lainnya.

"HAH!, ASTAGFIRULLAH !." Segari terkejut ketika ia mendapati seorang Bayi tampan tengah menjerit, mungkin ia kedinginan.

Bayi itu menghentikan jeritannya ketika Segari mengajak berbica.
Bayi itu malah tersenyum dengan manisnya, sepertinya Bayi itu nyaman kepada Segari.

"Ciluk Baaaa......" ujar Segari dengan wajah konyolnya.

Segari melihat sekitaran jalan, ia berfikir orangtua mana yang tega membuang anaknya seperti ini, apa lagi Bayi ini sangat lucu.

"Saya bawa pulang ya, kalau kamu disinih kasihan, nanti kamu nangis lagi. " Segari mengangkat keranjang rotan itu.

Disepanjang jalan Segari terus saja mengajak Bayi itu berbicara, seperti seorang ibu yang tengah mengajarkan anaknya.

"Enaknya Gari dipanggil apa ya?, " ujar Segari nampak berpikir.

"Ibu?,"

"Mama?,"

"Bunda?,"

"Moms?,"

"Mamih?, atau apa ya?." gumam Segari di sepanjang jalan.

Tidak lupa Segari juga membeli beberapa perlengkapan Bayi, perlengkapan yang diperlukan oleh Bayi Seperti popok dan susu, itu saja dulu lagiankan Resyan juga belum mengetahuinya.

"Bunda kasih kamu nama siapa ya?," ujar Segari.

"Kim Taehyung aja ya Heee..... Biar ganteng, nanti jadi artis deh." ujar Segari dengan cengengesan.

Tak terasa Segari sudah sampai di Rumah," Bunda tidurin kamu disinih ya, mau bikin susu dulu." ujar Segari dengan lembut kepada Bayi laki laki tampan ini.

You Are My Best Husband [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang