Bab 36 < Pertemuan >

161 13 66
                                    

Sekian lamanya kita berpisah, akhirnya kita di pertemukan dalam situasi yang menyedihkan.

***

Terlihat seorang wanita berjalan menelusuri lorong Rumah sakit dengan anggunnya, dengan mengenakan kemeja putih senada dengan rok span pendek menambah kecantikan wanita itu. lalu langkah kakinya mengeluarkan suara hentakan dari haihils hitam yang tidak terlalu tinggi.

"Pagi Dokter," ujar Suster yang baru saja menyapanya dengan senyum mengembang.

"Pagi."

Parasyan memikat hati seluruh penghuni Rumah sakit sampai membuat siapapun yang melihat kecantikannya akan terpana. Sudah sekitar satu tahun ia mengabdikan dirinya di Rumah sakit ini, setelah kejadian yang membuat hatinya sempat terluka.

Tutur katanya lembut, Ramah kepada setiap orang membuatnya selalu di juluki sebagai dewi, berlebihan tapi itu kenyataannya. Tidak ada Dokter yang merasa iri kepada wanita ini karena wanita ini juga selalu membantu setiap orang yang tengah kesusahan selama dia mampu.

"Dokter, ditunggu di Aula. Katanya ada Dokter baru yang akan menggantikan Dokter Mila." ujar seorang Suster tersebut dengan senyum terbaiknya.

"Baik, saya segera kesana." ujar wanita itu sambil tersenyum ramah.

Drttt..Drittt.....

Seketika langkahnya terhenti ketika ia merasakan getaran ponselnya menandakan ada telpon masuk.

Wanita itu merogoh ponselnya lalu menempelkannya di telinga.

"Assalamu'alaikum Bund." ujar wanita itu ketika ia berhasil mengangkat telpon dari Ibunya.

"Sedang apa, sudah makan?.Bunda kesana ya, apakah boleh?." tanya sang penelpon kepada putrinya.

"Tentu saja boleh, " ujar wanita itu dengan lembut.

"Baiklah, Bunda tutup dulu ya daah.." ujar penelpon memutuskan sambungan telpon.

Wanita itu tersenyum, kemudian ia melanjutkan langkah kakinya menuju Aula pertemuan karena menurut informasi ada Dokter baru yang menggantikan Dokter Mila yang sedang cuti melahirkan, ah sungguh keberuntungan memiliki buah hati.

Sesampainya di aula, wanita itu duduk di kursi paling depan dengan senyuman yang tidak pernah pudar.

"Dokter cantik sekali." puji Dokter Nazwa yang berpropesi sebagai Dokter spesialis mata.

"Anda juga cantik Dokter." puji wanita itu kembali.

Tak lama seorang Dokter laki laki memasuki aula dengan paras tampan dan tubuh gagahnya. Namun wanita itu membelalakkan matanya ketika lelaki itu memperkenalkan dirinya di depan. Pandangan wanita itu beralih ke samping menghindari pertemuan mata antara dia dan Dokter itu.

"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Resyan Raziel Alfin Dokter spesialis jantung, salam kenal semua semoga kita bisa menjadi partner yang baik." ujar lelaki di depan itu membungkukkan badannya.

Gemutuh tepuk tangan mengisi sunyinya aula menjadi ruah riuh, berbeda dengan wanita anggun ini, ia malah menunduk dan enggan untuk menatap Dokter tampan itu.

You Are My Best Husband [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang