12. Diskusi

59 11 1
                                    

Alarice, Jeanne, Lars, serta Matheo kini ada di ruang tamu keluarga Griffiths untuk membahas sesuatu yang belum tuntas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alarice, Jeanne, Lars, serta Matheo kini ada di ruang tamu keluarga Griffiths untuk membahas sesuatu yang belum tuntas. Mereka sengaja berdiskusi di sini agar para anak-anak tidak mengetahui apa yang mereka rencanakan.

Matheo sendiri masih belum sepenuhnya setuju akan rencana yang Alarice buat. Namun, ia tidak ingin dibilang pengecut hanya karena tidak ingin ikut.

"Perjalanan mencari batu permata lumayan berbahaya. Banyak sekali hambatan yang bisa membuat kita mati untuk kedua kali," ucap Alarice. Ia membuka buku catatannya yang telah diisi lengkap dengan hal seputar permata ungu. "Selain sinar matahari, manusia juga berpotensi mengetahui identitas kita sebagai klan Vampir."

"Sudah kubilang kalau ini adalah misi yang sulit," gumam Matheo.

Lars yang mendengar itu langsung menoleh dan memberi Matheo tatapan tajam. Seolah mengisyaratkan lelaki itu untuk diam.

Matheo mendengkus keras, lalu mengalihkan pandangan.

"Selain itu, jika batu permata jatuh ke tangan orang yang berdarah campuran maka seluruh populasi klan bisa punah tidak tersisa." Alarice menjelaskan membaca buku catatan.

"Tapi orang yang mempunyai darah campuran sangat langka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi orang yang mempunyai darah campuran sangat langka. Mungkin saja, ia sudah mati." Jeanne berucap.

Lars mengangguk setuju. "Kau benar. Bisa saja orang berdarah campuran itu tidak pernah ada."

Mereka terus berdiskusi, sampai tiba-tiba Matheo membuka suara.

"Kita semua tidak memiliki kekuatan yang sama, kan? Lalu, bagaimana caranya melakukan pertahanan jika diantara kita ada dalam bahaya?"

Perkataan Matheo ada benarnya. Itu membuat mereka berpikir untuk mencari solusi.

"Bagaimana jika kita saling bertukar kekuatan? Maksudku masing-masing dari kita bisa mengajarkan tentang kekuatannya," usul Alarice yang diberikan anggukan setuju.

"Memangnya keluarga Peerad memiliki kekuatan?" tanya Lars dengan nada mengejek.

"Jaga bicaramu, Lars!" Jeanne mengerutkan dahinya tidak suka karena berbicara seperti itu pada Alarice.

Alarice hanya diam, tidak ingin ambil pusing dengan ucapan lelaki berambut pirang itu. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah peta dan menunjukkannya pada mereka bertiga.

"Jika para tetua memulai pencarian dari Eropa Barat, maka kita akan memulainya dari Eropa Timur," ujar Alarice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika para tetua memulai pencarian dari Eropa Barat, maka kita akan memulainya dari Eropa Timur," ujar Alarice. "Namun, karena para tetua juga sedang mencarinya maka kita hanya akan mencari dibeberapa negara saja agar mereka tidak mengetahui rencana ini."

Semuanya mengangguk setuju dan sepakat bahwa mereka akan pergi besok pagi.

***

"Selamat datang!"

Sapaan ramah itu Alarice dengar ketika membuka pintu perpustakaan. Ia melangkah masuk dan menghampiri Nicol yang sedang tersenyum kepadanya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Nicol.

"Ya, aku terlihat baik seperti biasa, kan?" Lalu, Alarice menyodorkan buku yang waktu itu ia pinjam kepada Nicol. "Aku ingin mengembalikan ini."

Nicol menerima buku itu. "Mengapa banyak orang yang menyukai buku ini? Padahal, kisah ini hanya sebuah legenda."

"Mungkin, karena kisahnya menarik."

"Aku mengakui kalau kisah ini menarik. Tetapi, bukankah ini konyol? Klan Vampir dan manusia serigala hanya mitos belaka. Bahkan, aku tidak percaya mereka ada." Nicol menggelengkan kepala sambil terkekeh kecil.

Alarice menaikkan kedua alisnya. "Bagaimana kalau mereka benar-benar ada? Mungkin ratusan atau ribuan tahun yang lalu kedua bangsa itu pernah tinggal di bumi."

"Itu tidak mungkin, Alarice," ucap lelaki itu, lalu mencatat sesuatu di buku dan mengembalikan buku tersebut ke tempat yang seharusnya.

Alarice terdiam di tempat. Nicol sama sekali tidak mempercayai klan Vampir maupun Likantrof. Lantas, bagaimana reaksi lelaki itu jika mengetahui bahwa dirinya adalah makhluk yang tidak ia percayai?

 Lantas, bagaimana reaksi lelaki itu jika mengetahui bahwa dirinya adalah makhluk yang tidak ia percayai?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last Blood [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang