Para tetua marah besar mengetahui perbuatan klan remaja. Mereka juga menyalahkan Lucas karena tidak menjaga amanah Dominic dengan baik.
Alarice, Jeanne, Lars, Matheo, serta Lucas hanya bisa diam meski jengah. Mereka sudah berulang kali melakukan pembelaan, tapi para tetua tetap tidak mau mendengarkan.
Lars lagi-lagi menerima tamparan keras dari Dominic karena telah memengaruhi pikiran Matheo. Pada akhirnya Para tetua memutuskan untuk menghukum mereka semua.
"Tidak ada yang boleh keluar rumah sampai kami berhasil mendapatkan semua permata ungu."
Ucapan itu yang terakhir Dominic katakan pada mereka berlima. Para tetua pergi dengan mengambil batu permata yang klan remaja dapatkan.
Lars menggeram kesal. "Mengapa selalu mereka bersikap seenaknya!"
"Harusnya mereka berterima kasih karena kita telah bersusah payah mencari batu permata itu." Alarice bergumam pelan.
Kemudian, mereka pergi menuju kamar masing-masing setelah terdiam lama di sana. Pikiran mereka semua menjadi kacau saat ini.
Besok paginya, Alarice tidak tidur karena merasa pikirannya terlalu kacau. Ia memakai sepatu dan berniat untuk jalan-jalan keluar sebentar.
Saat gadis itu hendak pergi, tiba-tiba suara Thomas menahan langkahnya.
"Kau ingin pergi ke mana, Alarice?"
Alarice menoleh. "Aku akan pergi jalan-jalan sebentar."
"Bukankah kau dilarang keluar rumah?" Thomas mengernyit. "Bagaimana jika para tetua mengetahuinya?"
"Para tetua tidak akan tahu jika kau tidak memberitahu mereka." Setelah mengatakan itu, Alarice pergi meninggalkan Thomas di kamar.
Gadis itu berjalan cepat menuju perpustakaan. Setelah sampai di sana, ia membuka pintu dan melihat Nicol yang tengah membereskan buku.
Nicol menoleh, senyuman lelaki itu terukir ketika melihat Alarice yang kini menghampirinya.
"Hey, lama tidak berjumpa," ucap Nicol kemudian duduk bersama Alarice di salah satu meja yang tersedia.
Mereka berbincang agak lama. Sampai tiba-tiba Nicol mengucapkan sesuatu yang membuat Alarice sedikit terkejut.
"Omong-omong, aku merindukanmu." Nicol mengalihkan pandangan, ia mengusap tengkuk lehernya. "Maksudku, kau sudah lama tidak berkunjung."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Blood [COMPLETE]
VampireSuatu masa ketika klan vampir mulai tersisih dari muka bumi. Perang antara Klan Vampir dan manusia serigala beratus tahun lalu menyebabkan terciptanya sepuluh batu permata ungu dengan kekuatan spesial yang tersebar di seluruh wilayah eropa. Konon...